Dihadang Curah Hujan Tinggi, Pengiriman Rudal Brahmos ke Filipina Terpaksa Ditunda

Seharusnya paket rudal jelajah anti kapal pesisir Brahmos sudah diterima Filipina pada akhir tahun lalu. Namun, kabarnya pengiriman baterai rudal Brahmos telah mengalami penundaan. Nah, penundaan Brahmos rupanya bukan karena alasan teknis atau kemungkinan disabotase intelijen Cina. Pihak militer Filipina justru menyebut penundaan pengiriman Brahmos diakibatkan adanya musim hujan yang tinggi, kok bisa?

Baca juga: Filipina Terima Rudal Brahmos Akhir Tahun Ini, Indonesia Berpotensi Akuisisi Brahmos Senilai US$200 Juta

Pengiriman rudal jelajah supersonik Brahmos ke Filipina akan dilakukan setelah musim hujan mereda, karena curah hujan yang tinggi telah menghambat pembangunan lokasi peluncuran baterai rudal Brahmos. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh pejabat Brahmos Corporation pada Pameran Pertahanan World Defense Show (WDS) 2024 di Riyadh, Arab Saudi (4 – 8 Februari 2024).

Dikutip eurasiantimes.com, Praveen Pathak, General Manager for Market Promotion and Export of Brahmos Aerospace mengatakan Filipina akan menerima komponen pertama Brahmos dalam dua bulan ke depan. “Ada kesulitan dalam mempersiapkan lokasi penempatan rudal karena musim hujan yang kuat. Pembangunannya sedikit tertunda. Kami berharap dapat menyelesaikannya dalam waktu dua bulan. Pengiriman akan dilakukan segera setelah kami selesai,” kata Pathak.

Sistem peluncur Brahmos dalam posisi siap tembak.

Pihak eksekutif mengatakan bahwa delegasi dari Filipina juga mengunjungi India untuk memastikan bahwa peralatan tersebut secara teknis baik. “Mereka menandatangani surat penerimaan penyerahan peralatan tersebut. Sudah siap untuk dikirim, ”tambah pihak pertahanan Filipina.

Musim hujan sangat deras terjadi di wilayah tropis, dimana laporan awal bulan ini menunjukkan banjir besar dan hujan lebat di bagian selatan Filipina, bahkan banjir bandang telah merobohkan jembatan beton dan baja di Davao De Oro.

Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) – semacam BMKG di Indonesia, mengatakan selain Davao, Caraga dan Leyte Selatan diperkirakan masih akan mengalami hujan lebat dan badai petir yang disebabkan oleh cuaca timur.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat mengakibatkan banjir bandang atau tanah longsor. Kepulauan Batanes dan Babuyan akan mengalami hujan ringan yang terisolasi akibat monsun timur laut. Wilayah lain di negara ini akan mengalami hujan lebat yang disebabkan oleh cuaca timur dan badai petir. Sementara itu, perairan pantai sedang mengalami gelombang ganas dan angin bertiup kencang terjadi di Luzon Utara.

Sebagai LACM (Land Attack Cruise Missile) atau rudal anti kapal untuk fungsi pertahanan pantai, Brahmos diperkirakan bakal menargetkan kapal perang Angkatan Laut Cina jika terjadi perang. Tidak mengherankan, penjualan rudal tersebut mendapat reaksi tidak menyenangkan dari Beijing, yang menganggap kesepakatan pertahanan tersebut sebagai upaya India untuk ikut campur dalam sengketa wilayah regional atas restu dari Washington.

Brahmos (Brahmaputra Moskva) adalah varian lain dari rudal SS-N-26 Yakhont, merupakan rudal buatan Brahmos Aerospace, perusahaan joint venture antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) India dan NPO Mashinostroyenia (NPOM) Rusia.

Brahmos LACM punya bobot 3 ton dan dapat dimuati hulu ledak seberat 200 kg. Rudal dengan kecepatan Mach 3 ini dapat menjangkau sasaran di balik cakrawala dengan jarak 500 km. Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 – 4 meter di atas permukaan laut.

Media pemerintah Cina, Global Times, mengutip analis militer yang mengatakan bahwa New Delhi, sebagai kekuatan eksternal di luar Laut Cina Selatan, “hanya akan memperumit situasi dan membahayakan stabilitas dan perdamaian yang telah dicapai dengan susah payah dengan meningkatkan kehadiran mereka di wilayah tersebut.” (Gilang Perdana)

Setelah 19 Tahun Diproduksi, TKDN Rudal Brahmos Kini Mencapai 78 Persen

2 Comments