MR-302 “Strut Curve” – Radar Intai Udara dan Permukaan di Korvet Parchim Class TNI AL
|Usianya memang tak lagi muda, namun korvet Parchim Class adalah jenis kapal perang dengan jumlah terbesar dalam Satuan kapal Eskorta (Satkor) TNI AL. Dengan populasi 14 unit dari total 16 unit yang diakuisisi dari Jerman Timur, korvet Parchim Class juga yang paling banyak dioperasikan TNI AL dalam operasi pengamanan di Lautan Natuna. Seperti pada insiden 30 Desember 2019, KRI Tjiptadi 381 dari Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I telah menghalau kapal penjaga pantai Cina yang dengan sengaja masuk ke Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.
Penugasan Parchim Class di Perairan Natuna sudah menjadi hal yang biasa, dan hampir semua keluarga Parchim Class TNI AL pernah mendapat tugas patroli di perairan perbatasan yang rawan konflik tersebut.
Meski ditunjang pengerahan pesawat intai maritim dalam meronda luasnya Perairan Natuna, namun kemampuan radar intai permukaan dan udara yang ada di korvet Parchim Class menjadi unsur vital dalam misi patroli, mengingat keterbatasan jumlah pesawat intai yang tak memungkinkan pengerahan pesawat dalam durasi yang optimal, maka indra penciuman berupa radar menjadi tumpuan utama dalam mendeteksi kehadiran kapal-kapal asing yang melanggar ZEE.
Dan merujuk dari spesifikasi, Parchim Class mengusung radar MR-302 “Strut Curve,” atau dalam kode Rusia disebut MR-302 Rubka – Deck House. Radar yang dikembangkan sejak 1960 ini beroperasi dalam frekuensi F-band untuk mengendus sasaran di udara dan permukaan laut.
Dikutip dari radartutorial.eu, radar dua dimensi (2D) dengan elliptical lattice reflector dengan lebar 4 meter ini dapat mendeteksi sasaran sejauh maksimum 277,8 km, sementara deteksi minimum di jarak 0,6 km. Sebagai radar intai udara, kemampuan deteksi Strut Curve maksimum sampai ketinggian 18.288 meter.
Baca juga: AK-230 – Kanon Reaksi Cepat Korvet Parchim TNI AL
Selain radar Strut Curve, di Parchim Class juga terdapat radar pengedali termbakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Radar yang berbentuk ‘microwave’ ini ditempatkan pada bagian dek belakang, radar ini berperan untuk menuntun laras kanon reksi cepat AK-230 pada haluan korvet Parchim Class. (Gilang Perdana)
Min, tolong kapan2 di ulas kapal Bakamla kita, apa saja yg di usung di kapal Bakamla dan kenapa kita tidak bikin kapal coast guard se sangar punya Chino
duite sopo???
Jangan terlalu di besar2kan.. ingat hutang numpuk..
Radar ini konon sudah tidak bisa dipakai lagi di Parchim TNI-AL, karena tiadanya suku cadang. Sebagai penggantinya TNI-AL memakai 2 unit radar sipil JRC, sambil menunggu kapal dipensiunkan
Buat banyak Tank boat, terus pake amunisi nuklir, baru bisa bikin PLA keder
keder apanya………….tinggal mereka copy dan di produksi 5.000 unit…….beres…… mereka super canggih dan kaya raya bro….
nyusahin banget dah tuh tukang kopi
Nuklir?lebih mahal nuklirnya daripada tank boatnya,martadinata class saja cuma dipasang canon sama psu
Indonesia harus berfikir kedepan, daripada di injek2, kalau ngga punya Nuke ngga ada wibawanya kalau berhadapan dengan negara yang punya nuke. Liat aja Korut bisa bikin Amerika keder.
Tetapi korut dihajar oleh sangsi, rakyatnya menderita
anda mau seperti itu ?
kenapa nggak/belum diganti dengan radar buatan PT Len terbaru yang berjenis 2D? bukankah kemampuannya pasti lebih baik karena menggunakan teknologi elektronika serta software terbaru.
secara teknologi memang modern, namun karena baru belajar, jadi belum optimal, Parchim juga sudah terlalu tua untuk di instralasi, jadi secara finansial tidak menguntungkan
Dek sakuku rata harus paham bahwa kanon reksi cepat AK-230 pada haluan korvet Parchim Class yg dimaksud diatas jg bisa menghancurkan kapal nelayan China dan anjungan kapal CG China. Tanpa perlu menggunakan senjata pamungkas walaupun kanon ini jenis gaek dek. Bukan hanya gigimu saja yg bisa ditembak rontok dng kanon reaksi cepat AK-230 ini dek kuku rata. Kalo gak percaya tanyak dek tabok yg selalu ngumpet nda berani komen dek. Padahal walau ngawur komennya dek tabok cukup lucu dan mengenaskan dek. Nda spt komen kamu yg panjang tp isinya cuma tempe mendoan sama tahu geprek dek kuku rata…😆
main tembak tembak aja nih orang dia kira game apa?🤦♂cocok bener nih orang dibuang kepapua jadi gpk,engak tau aturan hukum.kamu ruski lebih baik diam buat malu aja.
udah bung jangan hirauin komen nya itu malah buat kamu sakit kepala lagian percuma kamu kasih tau juga karna urat saraf nya punya masalah,,, jadi dia beda dengan kita.
Ya memang beda dng kalian dek. Krn pola pikir kalian kan dibawah rata2 alias jauh dr standart.
Apalagi kalo menggunakan nick name yg berbeda2 spy terlihat banyak dukungan itu menandakan kemampuan berpikir yg minimalis dek.
Komen di blog militer itu harus cerdas dek dan menguasai materi, jng asal komen ngibul aja spt kamu ini dek tabok. Admin memberikan artikel2 yg terbaik tentang militer dunia dan ragam alutsista harusnya kamu manfaatkan utk menambah wawasanmu dek tabok. Bukan malah bikin banyak nick name utk menambah dukungan. Netizen sdh pada cerdas semua dek mana yg nick name suka gonta ganti.
@sr
Memang begitu tabiatnya ruskye sejak dari formil lamanya
Menyerang opini dg menyerang pribadinya, mengeluarkan komen nyleneh biar tenar dan tiap gabung di formil baru selalu tampak alim diawal….tapi ga akan bertahan lama utk kembali menunjukkan tabiat aslinya
Entah krn masa kecil yg kurang bahagia, entah krn kesepian….memprihatinkan
Xixixixixixi….dek kuntil harus PD dng nick name aslinya sendiri dek. Jng tiap mau komen rubah nick name seperti layaknya buronan kelas kancrut.
Disini kita membahas alutsista dan teknologi militer dek. Jd kalo komen tentang alutsista dan militer dilarang hoax apalagi menggunjingkan sesama formil, layaknya ibu2 rumah tangga yg suka ngerumpi saja dek kuntil ini.
Paling keren ya Bung Tomo class yg paling komplit krn punya radar LPI dan jamming system ….cocok utk berhadapan dg armada CCG &kombatan PLN yg juga unggul disektor ini
Kn tanjung datu hanya di pasangin meriam kaliber 76 mm biar jd gahar. Jgn cuma bujuran gede tp minim senjata. Krn ngga cuma cukup water kanon buat menghalau cina komunis. Rata2 kpala mrk di lengkapi kanon jg.
Kok PLN dek.? Bukannya PLN itu perusahaan listrik negara.? PLN gak punya kapal kombatan dek. Klo yg dimaksud PLA justru banyak sekali kapalnya yg lebih gahar dr punya kita dek, terutama Destroyer mereka.
Elu aja salah nulis bettle proven belagu ngelajarin orang lain ,tuh elu diledekin sama zul sakukurata.
wkwkwkwwkw
Dek situpeang banyak belajar bahasa gaul ya dek kalo mau update berita di blog militer biar nda keliatan jadul bin kuno ya dek situpeang.
Pelajari lg komen2 di blog militer edisi2 yg lalu ya dek situpeang.
Satu lg dek, jng terlalu serius spt pengamat profesional, bawa santai aja ya dek situpeang. Biar gampang mencerna maksud yg tersirat dr yg tersurat.
Ketegangan di natuna tidak tepat dihadapi dg “adu otot” semata, apalagi secara sporadis dan reaktif karena sudah ketahuan perbandingannya.
Tapi mengadu gagasan besar tentang kedaulatan di laut ZEE dan konsistensi cara mengelola serta mengamankannya.
Dengan mendorong nelayan-nelayan di pantura jawa & pantai timur sumatera utk mengisi zona penangkapan ikan di ZEE Natuna, yg disertai dg pengawalan dr Bakamla dan unsur TNI AL, serta menuntaskan pembangunan zona pelabuhan ikan terpadu di pulau natuna yg sekaligus mjd titik bekal ulang bagi kapal-kapal kita yg berorasi di ZEE Natuna adalah jawaban jangka panjang yg tercepat dlm menangkal akai-aksi pencurian ikan oleh nelayan asing