Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kemhan dan PT DRU Lakukan “First Steel Cutting” Pembangunan Offshore Patrol Vessel Pesanan TNI AL

(Foto: Istimewa)

Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah memesan Kapal perang jenis Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter, masing-masing sebanyak satu unit dari perusahaan galangan swasta nasional, PT Daya Radar Utama (DRU). Pembangunan OPV dimulai hari Kamis (26/8/2021) dengan upacara pemotongan plat baja pertama (first steel cutting) di Lampung.

Baca juga: AL Pakistan Terima Unit Kedua OPV Yarmook Class, Korvet Multirole dengan Senjata ‘Marginal’ 

Mengutip dari Biro Humas Setjen Kemhan, “Pembangunan OPV dan OPV 90 meter ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun kapal perang di masa mendatang, serta mendorong pemulihan ekomoni nasional,” ujar Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari. Ia menambahkan, upacara pemotongan plat baja pertama merupakan momen penting sebagai tanda dimulainya proses pembangunan fisik kapal dan diharapkan menjadi awal yang baik untuk kelanjutan pembangunan kapal. Tak hanya itu, Yusuf berharap kepada jajaran PT DRU dan juga Satgas Yekda OPV dan OPV 90 meter untuk dapat bekerja sama dengan baik dalam melaksanakan pembangunan kedua kapal perang OPV dan OPV 90m.

PT DRU sebelumnya telah merilis video desain OPV 90 meter. Dari tampilan yang diperlihatkan, OPV sudah dilengkapi dengan helipad dan hanggar. Dari rekaan pada gambar, OPV PT DRU dilengkapi kanon reaksi cepat Rheinmetall Millennium Gun kaliber 35 mm yang disematkan di atas hanggar. Kemudian di bagian deck tengah, terdapat 2×4 peluncur rudal anti kapal dan di bagian haluan nampak meriam OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun. Untuk melengkapi persenjataan dan sensor, seperti biasa pengadaanya akan terpisah dengan model Fitted For But Not With (FFBNW).

Untuk kebutuhan VBSS (Visit, board, search, and seizure), dua loading ramp untuk peluncuran boat RHIB (rigid hull inflatable boat) disematkan di bagian buritan. Dari spesifikasi, OPV dan OPV 90m punya panjang 90 meter, lebar 13,5 meter dan ditenagai 4 unit mesin diesel @7.280 Kw dan generator 4×450 Kw. OPV ini digadang mampu melesat dengan kecepatan maksimum 28 knots dan diawaki 94 personel.

Sesuai dengan dinamika, dalam beberapa tahun kedepan TNI AL perlu mengisi kesenjangan kebutuhan operasional, yaitu ‘menjembatani’ gap antara armada kapal di Satuan Kapal Patroli (Satrol) dan kapal perang kelas korvet serta frigat di Satuan Kapal Eskorta (Satkor). Sebagai jawabannya mencuatlah OPV (Offshore Patrol Vessel), segmen kapal perang yang juga tengah dibangun Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia.

Baca juga: TNI AL Undang Proposal Awal untuk Pengadaan Offshore Patrol Vessel

Menurut sumber resmi yang diperoleh Janes.com, dikatakan program akuisisi OPV bernilai sekitar Rp1,09 triliun (US$79 juta), dan dana untuk akuisisi akan diambil dari alokasi anggaran nasional untuk pertahanan pada periode tahun 2020- 2022. Masih dari sumber yang sama, TNI AL disebutkan pada Desember 2019 telah mengajukan anggaran US$340 juta untuk program pembangunan unit OPV pertama dari target empat kapal yang akan diakuisisi. (Bayu Pamungkas)

33 Comments