‘Buy Back’ dari Taiwan, AS Berencana Pasok Ratusan Peluncur Rudal Hanud Hawk ke Ukraina

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022, maka struktur rudal hanud (pertahanan udara) Ukraina mengenal sistem berlapis, dalam ini berlapis jenis dan merek, pasalnya Ukraina menerima pasokan rudal hanud dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat, melengkapi sistem rudal hanud eksisting dari era Uni Soviet. Yang menarik, dalam waktu dekat, struktur kekuatan rudal hanud Ukraina akan mengalami perubahan secara signifikan.

Baca juga: ‘Turun Gunung’, Rudal Hanud Lawas Legendaris Hawk Dikirim Spanyol ke Ukraina

Seperti dikutip dari Forbes.com (15/7/2023), ada sinyalemen kuat bahwa Amerika Serikat akan memasok rudal hanud MIM-23 Hawk dalam jumlah besar ke Ukraina. Saking besarnya jumlah yang akan dikirim, boleh jadi nantinya rudal Hawk akan menjadi tulang punggung jaringan pertahanan udara Ukraina. Yang artinya secara kuantitas jumlahnya melebihi pasokan sistem hanud Patriot, Crotale dan NASAMS yang sudah lebih dahulu dipasok Barat ke Ukraina.

Berita tersiar pada hari Jumat lalu, bahwa pejabat AS sedang bernegosiasi dengan mitra mereka di Taiwan untuk membeli kembali (buy back) selusin baterai rudal Hawk dari Taipei – yang dapat diperkirakan jumlahnya sekitar seratus peluncur. Rudal Hawk mulai dipensiunkan secara bertahap oleh militer Taiwan pada tahun 2015 dan diganti dengan rudal hanud yang dirancang secara lokal.

Masih dari sumber yang sama, rencananya AS akan menyumbangkan ratusan atau lebih peluncur MIM-23 Hawk ke Ukraina ditambah rudal dan peralatan terkait, termasuk radar. Bila pasokan rudal Hawk secara besar-besaran jadi terealisasi, maka akan melengkapi satu baterai (empat peluncur) rudal Hawk sumbangan Spanyol yang kini telah dioperasikan Ukraina sejak Oktober 2022.

Pengiriman rudal Hawk dalam jumlah besar akan membantu Kiev untuk menyelesaikan krisis yang membayangi, yaitu menipisnya stok rudal S-300 dan Buk dari era Soviet. Sebelum pecah perang dengan Rusia, Ukraina mengoperasikan 50 baterai S-300 dengan beberapa ratus peluncur.

Rudal Hawk milik Singapura. Hawk cukup ‘ditakuti’ dalam jagad rudal hanud.

Dalam 17 bulan pertempuran sengit, Ukraina telah kehilangan sekitar 60 peluncur S-300 dan 15 lebih peluncur Buk karena rudal dan artileri Rusia. Tapi kehilangan peluncur rudal bukanlah ancaman terbesar bagi sistem pertahanan udara Ukraina. Krisis sebenarnya adalah bahwa angkatan udara Ukraina selama ini terlalu ‘boros’ menembakkan lusinan rudal setiap hari untuk menahan pesawat tempur, drone, dan rudal balistik dan jelajah Rusia. Seperti diketahui, harga per unti rudal hanud sangat mahal dan akhirnya memberatnya negara-negara donatur.

Industri Ukraina saat ini tidak memproduksi rudal untuk baterai S-300 dan Buk. Dan tidak banyak rudal jenis ini (S-300) diinventaris sekutu asing Ukraina. Karena alasan itulah negara-negara NATO telah menjanjikan ke Ukraina semua sistem rudal hanud yang dapat mereka simpan, seperti IRIS-T, Crotales, NASAMS, Patriot, dan lainnya— yang total hampir 20 baterai rudal hanud sumbangan telah memagari ruang udara Ukraina.

Selain lebih andal, menembak lebih jauh, lebih akurat, dan lebih tahan terhadap gangguan daripada sistem Soviet yang setara, pertahanan udara Barat ini berkelanjutan. Kiev dapat memanfaatkan pasokan rudal pengganti dari pabrik dan stok di negara-negara sahabat.

Nah, sumbangan selusin atau lebih baterai rudal Hawk bekas dari Taiwan yang difasilitasi oleh AS akan sangat membantu untuk memecahkan masalah di atas.

Rudal Hawk jelas tak muda lagi usianya, namun predikat battle proven sudah melekat kuat pada rudal hanud jarak sedang buatan Raytheon ini. Sukses merontokan puluhan jet tempur dalam beragam konflik di sepanjang era Perang Dingin membuat pilot tempur lawan berpikir dua kali untuk menjajal kesaktian rudal yang mampu melesat hingga Mach 2.7 ini.

Dalam konfigurasi tiga rudal di satu peluncur (satuan tembak), masing-masing rudal dengan pemandu semi active homing ini punya bobot 627 kg dengan hulu ledak blast-fragmentation seberat 74 kg. Ditenagai solid-fuel rocket engine, rudal Hawk sanggup menguber jet tempur hingga jarak 40 km, sementara bila terpaksa, jarak tembak minimum ada di jangkauan 1.500 meter.

Baca juga: AU Korea Selatan Resmi Pensiunkan Rudal Hanud Raytheon MIM-23 Hawk

Sistem rudal Hawk dapat kompatibel dengan sistem rudal hanud lain yang lebih modern yang digunakan Ukraina, termasuk NASAMS buatan Norwegia. Perusahaan Norwegia Kongsberg sebagai manufaktur NASAMS, telah mengembangkan pos komando digital baru untuk baterai Hawk yang meminjam komponen utamanya dari NASAMS. Hal itu meningkatkan potensi bahwa angkatan udara Ukraina (mungkin) dengan sedikit usaha, dapat menggabungkan baterai NASAMS dan Hawk menjadi satu kekuatan menggunakan radar dan pos komando yang sama. (Gilang Perdana)

2 Comments