Update Drone KamikazeKlik di Atas

‘Turun Gunung’, Rusia Kerahkan Pansam BTR-50 dalam Perang Ukraina

Dikenal dengan sebutan Pansam (Panser Amfibi) oleh warga Korps Marinir, ranpur amfibi BTR-50  menjadi alutsista legendaris yang masih menjadi kebanggaan hingga saat ini. Dan terkait dengan BTR-50, ada kabar dari “Negeri Kelahirannya,” bahwa ranpur APC (armoured personnel carrier) berusia 60 tahun ini telah ‘turun gunung’, yakni dengan dilibatkan dalam perang Ukraina.

Baca juga: Setelah Meriam S-60, Kanon Lawas 2M3 25 mm Twin Ikut Dilibatkan dalam Perang Ukraina, Dipasang pada Ranpur MT-LB

Menurut sebuah video yang diterbitkan di Jaringan Sosial Rusia VK pada 12 Maret 2023, setelah meriam S-60 dan kanon 2M3 25 mm yang dipasang pada ranpur MT-LB, Rusia diketahui juga mengirimkan ranpur APC BTR-50PU ke Ukraina, kendaraan lapis baja beroda rantai lain yang berasal dari Perang Dingin dikerahkan untuk mengkompensasi kerugian kendaraan tempur Rusia dalam pertempuran di Ukraina.

Sekilas tentang BTR-50, adalah salah satu pengangkut personel lapis baja amfibi era Soviet yang pertama kali diperkenalkan pada akhir 1950-an. BTR-50 dirancang untuk mengangkut pasukan dan peralatan infanteri melintasi rintangan air, serta untuk memberikan dukungan tembakan selama operasi tempur. Versi pertama adalah BTR-50P dirancang dengan kompartemen pasukan terbukam sedangkan BTR-50PK dilengkapi dengan kompartemen pasukan tertutup sepenuhnya.

BTR-50 beraksi di Timur Tengah.

BTR-50 memiliki tiga awak dan dapat membawa hingga 14 pasukan bersenjata lengkap. Ranpur ini dipersenjatai dengan senapan mesin 7,62 mm yang dipasang di menara berputar, dan memiliki senapan mesin 7,62 mm tambahan yang dipasang di atap. Ranpur juga dilengkapi dengan peluncur granat asap untuk penyembunyian.

BTR-50 memiliki kemampuan amfibi dan dapat bergerak di air dengan kecepatan 8 km per jam menggunakan sistem propulsi jet airnya. Ranpur ini digerakkan dengan mesin diesel 6 silinder yang memberikan kecepatan maksimum 80 km per jam di darat. Disukai oleh Korps Marinir, BTR-50 dapat memasuki air tanpa persiapan apa pun, dan daya apungnya disediakan oleh desain kendaraan dan sealed compartment.

Untuk varian yang disebut dikerahkan dalam perang di Ukraina, adalah BTR-50PU, yakni varian komando dari keluarga BTR-50, yang dikembangkan di Uni Soviet pada 1960-an. Nama “PU” adalah singkatan dari “Punkt Upravleniya”, yang berarti “titik perintah” dalam bahasa Rusia.

BTR-50PU dirancang untuk berfungsi sebagai pos komando bergerak dan pusat komunikasi untuk operasi militer. Ranpur ini memiliki enam awak dan dapat menampung hingga lima personel, bersama dengan peralatan komunikasi dan komando mereka. BTR-50PU dilengkapi dengan sistem radio yang kuat, papan peta, dan peralatan komunikasi dan navigasi lainnya yang diperlukan untuk memimpin pasukan selama operasi. Ciri khas dari BTR-50PU dilengkapi tiang teleskopik untuk penerimaan dan transmisi komunikasi yang lebih baik.

BTR-50 Korps Marinir dilengkapi DShK-38 saat operasi Seroja di Timor Timur

BTR-50PU dipersenjatai dengan senapan mesin 7,62 mm untuk pertahanan diri. Namun, peran utamanya bukanlah dalam pertempuran, melainkan sebagai pusat komando bergerak untuk mengoordinasikan dan mengarahkan operasi militer.

Baca juga: Tampil Sangar, Iran Upgrade Ranpur BTR-50 dengan Instalasi Kanon 30mm

Selain Rusia, sebagai bagian dari Uni Soviet, Ukraina juga sempat memodifikasi BTR-50, yaitu dalam varian BTR-50PK. Jika dibandingkan dengan BTR-50P/PM dari Rusia, akan terlihat perbedaan seperti pada penempatan 6 pelontar granat asap (disisi kiri dan kanan 3 – 3), pintu palka personel yang dibuka ke dalam, jenis senjata dan di BTR-50PK ada sepasang tangki bahan bakar eksternal di bagian belakang kendaraan. Dan yang unik, Korps Marinir TNI AL adalah pengguna BTR-50 lansiran dari Rusia dan Ukraina. (Gilang Perdana)

6 Comments