Bofors 57mm MK.3: Digadang Sebagai Kanon di Haluan KRI Sampari 628
Bila tak ada aral melintang, KRI Sampari 628 kemungkinan bakal menjadi kapal perang TNI AL pertama yang menggunakan kanon Bofors 57 mm MK.3. Ini berbeda dengan dua saudaranya, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630 yang justru dipasangi kanon kaliber serupa, namun buatan Rusia, Burevestnik A-220M. Adopsi Bofors 57 mm MK.3 dipandang paling pas untuk Sampari Class, mengingat rancangan desain grafis KCR ini begitu match dengan bentuk kubah Bofors 57 MK.3.
Baca juga: Burevestnik A-220M – Terpilih Sebagai Kanon di Haluan KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630
Bagi TNI AL, Bofors 57 mm sudah tak asing lagi, mulai dari generasi Bofors 57 mm MK.1 yang ada di KCR (Kapal Cepat Rudal) Mandau Class, berlanjut ke generasi Bofors 57 mm MK.2 yang ada di FPB-57, sudah menjadi bukti adaptasi kanon produksi BAE Systems (d/h Saab Bofors) ini begitu populer, menjadikan potensi ToT (Transfer of Technology) akan lebih baik. Dilihat dari desain kubah, antara MK.2 dan MK.3 terbilang mirip. Ciri fisik yang menjadi faktor pembeda adalah dihilangkannya jendela bidik operator pada bagian kubah sebelah kiri MK.3. Artinya generasi ini sudah mengadopsi sistem penembakan otomatis sepenuhnya.
Bofors 57 mm MK.3 sejatinya adalah nama internasional dari Bofors 57 mm Mk110. Meski kalibernya tidak besar, kanon ini punya reputasi yang baik dan dipercaya memperkuat kapal perang papan atas dunia. Jika Anda masih ingat USS Coronado (LCS-4) yang September 2017 lalu mampir di Indonesia, ya kapal perang litoral trimaran dengan desain stealth ini mengandalkan Bofors 57 mm MK.3 pada haluan. Bergeser ke Swedia, Bofors 57 mm MK.3 dengan kubah versi stealth juga diandalkan pada haluan korvet siluman, Visby Class. Berbekal proyektil berlabel 3P All Target Amunition, maka jarak jangkau terdongkrak tiga kilometer lebih jauh dari generasi sebelumnya.
Baca juga: Bofors 57mm MK.2 – Meriam Reaksi Cepat FPB-57 TNI AL
Lantas seperti apakah kinerja Bofors 57 mm MK.3? Dengan pola single remote, kendali tembakan dilakukan lewat Fire Control System. Jika ngadat, kendali tembakan dapat dilakukan lewat Local Control Equipment yang dapat ditempatkan dari beragam sudut kapal. Sistem penembaka bersifat full otomatis, computerised loading system dapat menangani 120 munisi yang siap tembak. Namun secara keseluruhan, sistem Bofors 57 mm MK.3 dapat memuat sampai 1.000 munisi.
Jarak tembak maksimum Bofors 57 mm MK.3 mencapai 17.000 meter, dengan kecepatan 4 proyektil per detik yang dapat ditembakan. Kecepatan luncur proyektil melesat 1.035 meter per detik. Sudut laras punya elevasi mulai dari -10 sampai 77 derajat. Bobot sistem senjata tanpa munisi adalah 7 ton, sedangkan bila disematkan 1.000 munisi, bobot keseluruhan bisa mencapai 14 ton. Laras Bofors 57 mm MK.3 harus diganti bila telah mencapai 5.300 kali tembakan. (Gilang Perdana)
Saya lebih suka dengan 57 MM Rusia pas di kantong dan pasti segi distroy Semoga semua kcr-60 TNI AL bab 2 kipas angin 57 mm Rusia mantap
Min di media FB kok rame.. tentang gagaly penandatanganan kontrak su35.. apa bener Indonesia gagal pesan su35 gara2 masalah baterai komiditas kita