Ada satu hal yang luput dicermati saat peluncuran Kapal Cepat Rudal (KCR) 60m keenam KRI Panah 626 pada 20 April 2022 lalu. Menjadi latar peluncuran yang dilakukan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bersanding tiga KCR 60M produksi PT PAL Indonesia, dari kiri ke kanan, yaitu KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan yang terbaru KRI Panah 626. (more…)
Setelah KRI Tombak 629, KRI Sampari 628 produksi PT PAL Indonesia menjadi Kapal Cepat Rudal (KCR) kedua yang dipasangi meriam AU-220M kaliber 57 mm pada haluannya. Selain itu, kedua KCR tersebut kini terlihat sudah dalam status full armanent, hal ini terlihat dari terpasangnya kanon reaksi cepat Norinco NG-18 dan dua peluncur rudal anti kapal C-705 pada deck belakang. (more…)
Bila tak ada aral melintang, KRI Sampari 628 kemungkinan bakal menjadi kapal perang TNI AL pertama yang menggunakan kanon Bofors 57 mm MK.3. Ini berbeda dengan dua saudaranya, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630 yang justru dipasangi kanon kaliber serupa, namun buatan Rusia, Burevestnik A-220M. Adopsi Bofors 57 mm MK.3 dipandang paling pas untuk Sampari Class, mengingat rancangan desain grafis KCR ini begitu match dengan bentuk kubah Bofors 57 MK.3.
Jumlah KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 Sampari Class TNI AL kedepannya akan bertambah empat unit lagi setelah kini ada tiga unit kapal yang telah diluncurkan. Keempat Sampari Class dikabarkan akan dibekali CMS (Combat Management System) besutan Cina, mengingat bekal sistem senjata utama di KCR 60 memang empat rudal anti kapal C-705 buatan China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC). (more…)
Dengan julukan ‘kapal cepat,’ tak satupun dari pabrikan kapal di dunia yang punya pegangan standar dalam hal ukuran dan bobot. Ada yang meluncurkan hanya dalam bobot puluhan ton, ada pula yang beroperasi sampai ratusan ton. Ukuran dan bobot tampaknya memang bukan masalah penting. Yang terpenting justru faktor kecepatannya dalam melaju, maklum namanya juga kapal cepat. Dalam hal kecepatan lah, citra atau pamor sang kapal cepat ditentukan. (more…)