Ares UT30MK2 – Turret RCWS 30mm di Panser Pandur II 8×8 IFV TNI AD

Meski konfigurasi ranpur Infantry Fighting Vehicle (IFV) Pandur II 6×6 dengan turret Ares UT30MK2 pernah ditampilkan saat defile HUT TNI ke-72 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, namun, penampilan resmi Pandur II 6×6 yang telah dimodifikasi untuk TNI AD, baru secara jelas diperlihatkan saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri pada 28 Februari 2024 di Mabes TNI Cilangkap.

Baca juga: 11 Unit Ranpur Pandur II 8×8 Varian IFV Pesanan Kemhan Telah Tiba di Indonesia

Di antara 52 unit kendaraan tempur dan taktis yang ditampilkan Pindad, dan telah diserahkan dari Kementerian Pertahanan kepada Panglima TNI, terdapat 10 unit ranpur IFV Pandur II 6×6 buatan Excalibur Army – CzechoSlovak Group (CSG). Kilas balik ke bulan April 2019, Kementerian Pertahanan telah melakukan penandatanganan kontrak senilai US$82 juta untuk 22 unit ranpur Pandur II 8×8 buatan Excalibur Army. Yang diakusisi Indonesia adalah varian dengan persenjataan turret Ares UT30MK2 kaliber 30 mm.

Terkhusus untuk Pandur II 8×8 IFV dengan kanon RCWS (Remote Control Weapon System) 30 mm, ranpur tersebut nantinya akan menjadi arsenal Batalyon Infanteri Mekanis. Dan lebih detail, sumber Indomiliter.com menyebut jenis kanon yang digunakan adalah tipe UT30MK2 buatan Ares Aeroespacial and Defense, manufaktur persenjataan dari Brasil.

Seperti apa kebisaaan dari Ares UT30MK2? Dikutip dari factsheet yang dirilis pihak manufaktur, UT30MK2 sudah mengusung fully integrated Battlefield Management System (BMS) desain kubah modular, sehingga UT30MK2 dapat dipasangkan beragam sistem senjata dan perangkat elektro optik tambahan.

Telah Bersiap di Cilegon, Inilah Tampilan Pandur II 8×8 dengan Kanon RCWS Ares UT30MK2

Bicara fire power, UT30MK2 mengusung basis kanon Orbital ATK Mk 44 Bushmaster ABM (Air Burst Munition) kaliber 30 mm sebagai senjata utama, sementara disisi laras 30 mm terdapat senapan mesin 7,62 coaxial. Jika kocek user cukup, sudah tersedia modul untuk dipasangi ATGM (Anti-Tank Guided Missiles). Sebagai kanon RCWS modern, di sistem kubah sudah disematkan Laser Warning System (LWS) and optional Smoke Grenade Launcher System (SGL).

Dengan teknologi dual-axis stabilized, UT30MK2 dirancang mampu melakukan tembakkan secara efektif dalam kondisi kendaraan sedang melaju. Dan yang lebih unik, desain kubah dapat di setting tanpa awak (unmanned) ke dengan awak (manned), begitu pun sebaliknya, disesuaikan dengan kebutuhan operasi, dimana kesemua subsistem disebut-sebut saling identik.

Desain modular tak melulu pada penambahan perangkat penjejak dan senjata, namun lapisan pelindung pada kubah juga dapat ditambahkan dengan model Modular ballistic protection (STANAG 4569 Level 2, 3,4 or 6), sudah barang tentu level STANAG yang digunakan akan berimbas kepada bobot kubah itu sendiri.

M113 A2 mendapat upgrade menjadi IFV dengan pemasangan kubah RCWS Elbit UT30, kanon mengusung Bushmaster kaliber 25mm.

Baca juga: AV81 Terrex 8×8: Profil Panser Tercanggih di Asia Tenggara

Selain dipasang pada Pandur II 8×8, UT30MK2 sudah banyak digunakan pada beragam ranpur di luar negeri. Contohnya M113 A2 Filipina mendapat upgrade menjadi IFV dengan pemasangan kubah RCWS UT30, namun kanon yang digunakan adalah Bushmaster kaliber 25 mm. Sementara dari selatan Indonesia, Australia merilis ranpur Sentinel II Land 400 8×8 juga dengan UT30MK2 Bushmaster 30 mm. Namun UT30MK2 yang digunakan Australia dan Filpina dipasok oleh Elbit Land Systems. (Haryo Adjie)

2 Comments