Penembakan ke Kapal Induk USS Tarawa Jadi Puncak RIMPAC 2024, Pesan Khusus untuk Beijing?
|Puncak latihan laut multilateral dua tahunan, Rim of the Pacific Exercise (RIMPAC) ditandai dengan penembakan sasaran berupa eks kapal perang oleh kapal perang dan pesawat udara dari negara partisipan, dan pada RIMPAC 2024 yang dihelat di Perairan Hawaii mulai 28 Juni sampai 2 Agustus 2024 akan menjadi spesial, pasalnya target yang dipilih untuk dihancurkan adalah kapal perang dengan tonase besar.
Bahkan yang menjadi menjadi target pada RIMPAC 2024 adalah target kapal terbesar selama 29 kali penyelenggaraan RIMPAC. Dan yang dipersiapkan menjadi sasaran tembak dalam RIMPAC 2024 adalah kapal serbu amfibi atau kapal induk helikopter USS Tarawa (LHA-1), yang menjadi lead dari Tarawa class amphibious assault ship.
Telah resmi dipensiunkan pada 31 Maret 2009, Angkatan Laut AS dan sekutunya berencana menenggelamkan kapal berbobot 40.000 ton ini pada puncak RIMPAC 2024, yang melibatkan 40 kapal perang permukaan, tiga kapal selam dan lebih dari 150 pesawat/helikopter yang melakukan manuver di sekitaran Perairan Hawaii.
Komponen utama dari RIMPAC 2024 mencakup latihan peperangan multidomain dalam pertempuran permukaan multikapal, peperangan anti-kapal selam dan pertahanan multi level melawan pasukan aktif. Dan puncak dari RIMPAC adalah latihan penenggelaman eks kapal perang.
Target tahun ini adalah USS Tarawa, sebuah kapal serbu amfibi yang dirancang untuk mengangkut marinir dan perlengkapan tempur untuk melakukan serangan dan penggelaran pasukan. Kapal serbu amfibi adalah aset bernilai tinggi dan terlindungi dengan baik hingga ke struktur intinya, dan relatif tahan terhadap kerusakan berkat kontruksinya yang kuat. Hal ini akan lebih menantang atau lebih sulit untuk dikaramkan. Untuk itu diperlukan pemusatan tembakan meriam, kanon dan rudal anti kapal ke titik yang tepat agar kapal sasaran dapat ditenggelamkan.
RIMPAC 2016: KRI Diponegoro 365 Lalukan Uji Tembak Kanon Vektor G12 20mm
RIMPAC sebagai latihan laut multilateral terbesar di dunia, oleh para analis dianggap ingin membawa pesan yang kuat kepada Cina. Penghancuran USS Tarawa, yang ukurannya setara dengan kapal serbu amfibi (LHD) Type 075 (dalam kode NATO disebut Yushen class), membawa pesan kepada Beijing bahwa kekuatan AS dan sekutunya mampu menenggelamkan kapal perang utama mereka. Meski Indonesia bukan berstatus sekutu AS, dalam RIMPAC 2024 turut ambil bagian dengan mengirimkan frigat KRI RE Martadinata 331.
Sekilas tentang USS Tarawa yang akan dikaramkan, merupakan kapal serbu amfibi yang dibangun oleh Ingalls Shipbuilding, Pascagoula, Mississippi. Kapal ini diluncurkan pada 1 Desember 1973 dan resmi masuk operasional Armada US Navy pada 29 Mei 1976. USS Tarawa punya panjang 254 meter, lebar 40 meter dan mampu berlayar sampai kecepatan 24 knots.
LHD Type 075 – Kapal Induk Helikopter untuk Mimpi Ekspansi Sang Naga
Sebagai kapal serbu amfibi, USS Tarawa dapat membawa hingga 1.700 marinir dan memiliki dek penerbangan untuk mengoperasikan helikopter berukuran besar (Sea Stallion dan Sea Knights) dan jet tempur VTOL (Vertical Take-Off and Landing) seperti Harrier jump jets.
Walau dilengkapi dok basah pada bagian buritan, USS Tarawa tidak dirancang untuk membawa hovercraft (Landing Craft Air Cushion, LCAC). Dok basah (well deck) memungkinkan pengoperasian kapal pendarat tradisional, seperti Landing Craft Utility (LCU) dan Landing Craft Mechanized (LCM). Well deck pada kapal kelas Tarawa tidak cukup besar atau memiliki konfigurasi yang sesuai untuk mengakomodasi hovercraft LCAC, yang membutuhkan lebih banyak ruang dan memiliki persyaratan khusus.
Kapal serbu amfibi yang dirancang untuk membawa LCAC biasanya berasal dari kelas yang lebih baru, seperti LHD Wasp class dan America class yang memiliki well deck yang lebih besar dan kemampuan yang ditingkatkan untuk mendukung operasi LCAC.(Gilang Perdana)
Kapal Induk Helikopter Cina Type 075 ‘Dipasangi’ Ski-Jump, Realistiskah?
Pesan untuk Beijing? Gunakan target yang lebih besar yaitu USS Kitty Hawk atau USS Enterprise