SS-1 R5: Born to Raiders, Senapan Serbu Kompak dari Pindad
|Resmi dibentuk pada 22 Desember 2003, Batalyon Raider langsung di dapuk sebagai satuan elit tempur TNI AD. Dengan bekal tempaan pendidikan di Pusdik Kopassus, Batujajar, Jawa Barat, pasukan Raider dilatih keras untuk mampu berlaga di medan perang modern, perang anti gerilya, pertempuran jarak dekat, hingga perang berlanjut.
Baca juga: Pindad Rilis Varian Baru PM-3, Tampil Lebih Ergonomis dan Garang
Mengingat peran dan tugas yang tergolong taktis, satuan dengan background infanteri ini pun dibekali seabreg persenjataan perorangan yang canggih. Sebut saja ada H&K MP5A3, SS-1 SPG1A, AK-47, SS-1 R5, Daewoo K-7, dan senapan penembak runduk Accuracy International Arctic Warfare kaliber 7,62 mm. Diantara senjata-senjata tersebut, SS-1 R5 menjadi yang paling mendapat sorotan, pasalnya senjata serbu ini dirancang khusus untuk kebutuhan Raider.
Dirunut dari spesifikasinya, SS-1 R5 adalah varian paling kompak dari keluarga SS-1, diproyeksikan sebagai senapan serbu komando paling representatif. Pindad melansir varian ini untuk memenuhi kebutuhan pasukan elit Raider yang membutuhkan senapan ringan, kompak, namun punya akurasi mumpuni.
SS-1 R5 mengambil dasar dari varian SS-1 V5 yang sudah lebih dulu dirilis, Pindad menambahkan sentuhan modernisasi. Diantaranya dari M16 A2 pistol grip, foregrip baru yang membungkus total bagian depan, sampai penambahan RIS add on pada upper receiver untuk pemasangan optik secara cepat. Model RIS yang diadopsi mirip yang dirilis pabrikan custom Brugger & Thomet yang kondang di Swiss dan Belgia. Cara pemasangannya terhitung mudah, tinggal mengendorkan sekrup rail, memasangnya pada slot kemudian megencangkannya. Tidak lebih dari 30 detik, seorang prajurit Raider dapat memasang optik pada SS-1 R5. Flash hider tradisional milik FN juga ditinggalkan demi menyandingkan SS-1 R5 dengan flash hider model M16 A2.
Karena digunakan untuk pasukan elit, SS-1 R5 dibuat dengan sebntuhan material ekstra, seperti halnya SS-1 M series yang dibuat khusus untuk Korps Marinir TNI AL, sebagian material SS-1 R5 juga dibalut pelapis anti karat dengan phosphate.
Baca juga: SS-1 M Series – SS-1 M Series: Berlapis Phosphate Diciptakan Untuk Marinir TNI AL


Sebagai senjata berkategori carbine dengan laras pendek, SS-1 R5 tetap disiapkan untuk situasi duel satu lawan satu, dalam hal ini SS-1 R5 punya mounting bayonet, sehingga masih bisa dipasangi sangkur, sementara hal itu tidak ada di SS-1 V5
RIS (Rail Interface System)
RIS menjadi keunikan tersendiri dari SS-1 R5, RIS rail yang ada dirancang dengan fitur free float sehingga akurasi senjata dapat dimaksimalkan walaupun larasnya pendek. RIS ini disiapkan untuk penempatan perangkat optik secara cepat. Meski miskin asesoris, keluarga SS-1 biasa mengadopsi jenis optik FN Scope dan Meprolight M211

FN Scope
Perangkat optik ini dibuat oleh pabrikan Hendsoldt yang terkenal sebagai manufaktur optic berkualitas di Eropa. Kemampuan optik ini dapat melakukan pembesaran hingga 4x.

Meprolight M211
Perangkat optik buatan Israel ini menggunakan sumber tenaga tritium, M211 mampu memberikan akuisisi tembakan secara cepat dan parallax free. Prajurit yang beroperasi di lapangan tak perku khawatir kehabisan baterai di tengah pertempuran. (Bayu Pamungkas)
- Spesifikasi SS-1 R5 Raider
- Panjang : 770 mm (popor terentang)/ 550 mm (popor
- terlipat)
- Kaliber : 5,56 x 45 mm
- Laras : 252 mm (10.5 inchi)
- Jarak tembak efektif : 300 meter
- Bobot tanpa magasin : 3,37 kg
- Bobot dengan magasin : 3,73 kg
- Kecepatan tembak : 650 – 700 proyektil per menit
- Pembidik : Combat scope
Dengan panjang laras seperti ini, apakah ada pengaruh kepada jarak tembak efektifnya ? Jika ya, berapa jarak efektif SS1 – R5 ini Min ? Terimakasih
Pengaruhnya lebih ke daya tembak dan kecepatan proyektil, tentu saja panjang laras ada kaitannya dengan jarak tembak dan akurasi. Jarak tembak efektif SS-1 R5 hingga 300 meter.
Ya jelas lah…
Tau sendiri kan kenapa laras senjata sniper Panjang2. Gunanya buat mengejar akurasi.
Kalo SS1 – R5 ini memang di desain buat pertempuran jarak dekat dan di tempat sempit…
Menurut perkiraan bodoh saya, akurasinya cm sampe 200-300 meter.
Makanya varian ini di beri aksesoris kekeran yang bagus…
Masalah dengan panjang laras yg pendek adalah akurasi dan kecepatan peluru yg berkurang jauh, laras pendek juga membuat suara tembakan menjadi jauh lebih keras.
Kecepatan peluru menentukan daya rusak, spt hukum fisika daya=kecepatanxmassa. Umumnya standar peluru 5,56×45 Nato adalah tipe ss109 atau m855 dg berat proyektil 62gr, utk panjang barel 250mm kec peluru turun jadi sktr 780m/s dari maks. 922m/s (laras 500mm). umumnya peluru ini bisa mencapai jarak 600m tapi daya rusaknya jauh berkurang stlh 300m, utk M4 daya rusak jauh berkurang stlh 150m. Ada usaha utk membuat peluru yg lebih baik dg menambahkan berat proyektil dan dilapisi baja utk armor pierc. tapi belum produksi massal.
Kalau diperhatikan, Indonesia banyak sekali kesatuan elitnya …
Banyak berita tentang latihan militer, pembelian ataupun pengembangan senjata … ???
Persiapan LCS ? Proxy war / perang asimetris ? WW 3 ?
Semoga damai selalu … Amin
Banyak sekali kesatuan elit?
Sepertinya sih dalam jumlah jenis yang wajar koq, sesuai kebutuhan.
Soal pembelian alutsista, jumlah serta kemampuan yang dimiliki TNI itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan dasar pengamanan wilayah RI, lho.
Kapal patroli TNI-AL saja belum cukup (baik jumlah maupun kemampuan) untuk memenuhi kebutuhan dasar patroli wilayah RI.
Kapal selam saja sebenarnya butuh belasan, untuk patroli wilayah RI.
Pesawat TNI-AU pun masih kurang untuk patroli di wilayah RI terutama Indonesia Timur.
SS1 R5 betul kurang dalam hal Jangkauan,tapi saya kurang setuju jika dalam hal akurasi banyak yang mengatakan kurang.SS1 R5 sejatinya termasuk dalam kategori PDR (Personal Defense Rifle).Akan sangat rancu jika dikaitkan dengan Assault Rifle ataupun Carbine.Kekurangan ini adalah Pe Er bagi PINDAD untuk membuat versi yang lebih sempurna lagi,mungkin pindad bisa belajar dari FN SCAR H versi PDR (7.62 mm).Artikel yang bagus Bung Admin.Jempol untuk anda.
Bung admin, tolong sekali kali bikin artikel kegiatan dan prlengkapan prajurit kavaleri donk… bkn tank nya lo yaa, soalnya minim banget pengetahuan ane di bidang kelengkapan prajurit kavaleri…
oke nanti kami pelajari dulu. Trims
Mas admin kok senapan SS2 miskin aksesoris
dan apakah SS2 kita bisa dibuat SOPMOD kaya M4 AMERIKA 🙂
wah kalau soal aksesoris miskin atau kaya, tentu bergantung sama alokasi anggaran pengembangan yg mungkin ngepas dari Pindad.
SS2 bisa dibikin SOPMOD. PINDAD udah bikin rail 4 kuadran buat di foregrip-nya sebagai item optional. Tinggal pasang aseso jadi beres. Asesoris kalo miskin apa egk ya tergantung. Asesoris dibeli terpisah. Kalo mau bikin SS2 kayak M4 ya bisa aja.
Min,.. Helm Mounted Apache punya RI kelak di bikin ma Elbit ya? Trus Elbit tuh perusahaan dari Israel apa Amrik sih? Tolong dibahas dong Min.. Thx’s,….
mantap banget ini infonya 🙂 , Adoniah
Elbit System setau saya perusahaan patungan US and UK,variant SOPMOD memang ada dibuat PT PINDAD,tapi untuk SS2 V5 A1.Dalam jumlah yang sangat terbatas.
orang dalam klw anda memang orang dalam aku pengen nanya gimana kelanjutan tank medium pindad,dan amunisi besar pindad aku penasaran pengen tau sejauh mana kemampuan pindad dalam hal pembuatan amunisi kaliber besar dan tank
Maaf mas,info pasti belum ada.Yang paling gress mungkin 155 mm jika pihak KorSel setuju untuk TOT K9,dan meriam Caesar yang sudah kita beli.FYI,Orang Dalam bukan berarti saya Orang Dalam PT Pindad,PAL,IPTN,LAPAN,dsb.(It’s Classifield)
semua senapan laras sudah dirancang untuk mendapatkan hasil maximal sesuai dengan kebutuhan, bukan laras paling panjang paling bagus dan akurat!
senapan sniper larasnya juga tidak panjang panjang amat..tapi sudah dihitung antara panjang laras dan twist rate yang dibutuhkan oleh peluru untuk mencapai hasil maximal..
Benar-benar membanggakan. Dengan ini, negara lain akan memperhitungkan kekuatan militer Indonesia, bahkan semakin disegani.