Tak Rela ‘Asetnya’ Dikuasai Taliban, AS Kerahkan Pembom B-52 untuk Hancurkan Basis Militer
|Washington rupanya tidak rela bila aset dan peralatan milik militer Afghanistan yang merupakan buatan Negeri Paman Sam jatuh ke tangan milisi Taliban. Konkritnya puluhan alutsista dari jenis helikopter dan pesawat tempur kini ditinggalkan begitu saja di Pangkalan Udara kedua terbesar Afghanistan, yang tentu menjadi berkah bagi Taliban untuk memiliki atau kelak menjual peralatan perang berharga mahal tersebut.
Selain drone intai ScanEagle yang dengan mudah dipindahkan, ada beberapa alutsista asal AS yang disebut masih berada di Lanud Mazar-e-Sharif, di antara yang ‘ditinggalkan’ pasukan Afghanistan adalah helikopter angkut serbaguna UH-60 Black Hawk, helikopter serang MD-530F Light Scout Attack, pesawat intai/serang Cessna AC-208 Combat Caravan dan A-29B Super Tucano.
Dikutip dari akun Twitter Babak Taghvaee @BabakTaghvaee (15/8/2021), disebutkan adanya pergerakan pembom berat B-52H ke arah Mazar-e-Sharif. Beberapa sumber terkait menyebut yang dilakukan AS adalah guna melakukan penghancuran pada aset-aset yang ada di basis militer yang disebut juga sebagai Camp Marmal tersebut.
#BREAKING: #USAF‘s B-52H heavy bombers have headed toward Mazar-i-Sharif. It is highly possible that they bomb the second largest air base of #Afghanistan National Air Force now in hands of #Taliban. They don’t want A-29B & AC-208B attack aircraft remain in hands of Taliban https://t.co/GJC7Maw3V9 pic.twitter.com/qaowQrWhrX
— Babak Taghvaee – Μπάπακ Τακβαίε – بابک تقوایی (@BabakTaghvaee) August 14, 2021
Selama masa pendudukan pasukan AS dan sekutunya, Camp Marmal disebut sebagai basis militer terbesar Jerman di luar negeri. Basis militer ini dibuka pada September 2005. Camp Marmal menampung pasukan TAAC – North (Train Advise Assist Command – North) milik misi dukungan NATO. Selain itu, pangkalan tersebut pernah menjadi pusat medis terbesar untuk pasukan ISAF (International Security Assistance Force) dan juga warga sipil setempat.
Baca juga: Terus Dioperasikan Hingga 2050, AU AS Ajukan Penggantian Mesin Pembom Strategis B-52
Lebih dari seperempat juta orang telah mengungsi akibat jatuhnya Afhanistan ke tangan Taliban, dimana sebagian besar menuju ke Kota Kabul guna mencari keselamatan. (Gilang Perdana)
China mungkin mendekati Taliban supaya bisa mendapatkan Akses alutsista buatan Amerika yang disita Taliban Bakal Bahaya bagi Amerika karena Alutsistanya Segera Di Buat versi KW oleh China
Kenapa pemerintah AS gak menghubungi pemerintah Indonesia utk menghibahkan aset yg ditinggalkan di Afganistan.
Lumayan tuh, tinggal ngangkut doank. Cuma modal ngisi pertamax aja sama bawa pilot. Kan ada Blackhawk jg tuh yg jd inceran TNI. Bisa hemat devisa….🙄🙄🙄
Ya Salaamm…🤔🤔🤔
Batal Min, nggak jadi dihancurin. Sepertinya tadi malam ada kesepakatan antara AS dan Taliban, di mana AS bisa melakukan evakuasi warganya dari Afghanistan dengan aman. Sebagai gantinya, AS tidak mengganggu semua aset yang jatuh ke tangan Taliban.
https://twitter.com/BabakTaghvaee/status/1426877569937334272
Nggak usah khawatir 20 th ke depan nggak ada perang, percaya deh
Dari Tahun 80 an sampe sekarang ni negara nggak ada abis2nya. Kasian.
Yang ditakuti amerika itu klo asetnya jatuh ke china..krn kpn hr china udah gandengan tangan sama taliban
hancurkan saja atau diambil saja oleh Indonesia utk keperluan TNI (kerja sama diam diam dengan taliban), jangan sampai dipake cina nanti kelak terlalu kuat di LCS.. bahaya konsekuensi terhadap Indonesia
anehnya.kenapa US tidak terjunkan pasukan paratroup ke bandara lgsg kuasai. malah milih bom aset2 sepertinya tidak mau repot saja..
Aset yg ditinggalkan Amerika di Afghanistan jauh lebih sedikit dari yg ditinggalkan Amerika dlm perang Vietnam, kalau cuma drone scan Eagle ,Humvee & black hawk Cina sudah bisa membuatnya versinya sendiri.
bilang paratroop typo ga usah sok keras
Dagelan, negara sugih, aset ditinggal kok diambil g boleh.
Untung tidak jadi. Sayang banget Mi-17 jadi korban hanya karena diparkir dekat barang US.
Itu sudah jelas kekalahan Pemerintah Biden sekarang yg keburu meninggalkan Afghanistan tanpa membantu menahan Taliban. Akibatnya kekalahan ini jauh lebih memalukan daripada di Vietnam karena Taliban tidak membutuhkan bantuan negara lain secara langsung seperti China atau Rusia dan disisi lain Afghanistan beserta Irak adalah lokasi yg sangat strategis dalam persiapan perang dingin jilid 2 mendatang.
Kekalahan ini bukan hanya akan menurunkan kredibilitas kemampuan perang USA tapi juga akan menjadi momentum kebangkitan kekuatan Islam Fundamentalis atau Garis Keras di Asia, Middle East,Afrika dan mungkin saja di Eropa hingga USA dimana kekuatan ini sudah cukup mengancam dari bertumbuhnya jumlah pemeluk fundamentalis serta aksi terorisme yg berkembang dalam bentuk sel-sel. Disisi lain kemenangan Taliban bisa jadi pendorong untuk Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir di wilayah Sunni seperti Mesir,Tunisia hingga Indonesia untuk bergerak dg berbagai cara khususnya lewat celah-celah demokrasi dan kebebasan informasi/pers untuk kemudian menebarkan disinformasi dan hoax,aksi pembangkangan/demo terhadap pemerintah sampai pada tahapan mengendalikan opini masyarakat hingga pemerintah itu sendiri demi kepentingan mereka sendiri atas nama agama.
Maka lawan pemerintah USA/Barat kali ini akan lebih berat daripada saat perang dingin dimana kekuatan China dan Rusia yg lebih diktator bergabung dengan kekuatan Islam Fundamentalis untuk mengubah paradigma,opini hingga pandangan dunia internasional sesuatu yg bila tak dicegah akan mengoyak masyarakat dunia pada kondisi yg jauh tidak menentu,saling curiga dalam kesepakatan pragmatis-kompromistis internasional. Hanya post-liberalisme yg akan mengendalikan kondisi ini kedepan lewat orang-orang super kaya khususnya dalam bidang teknologi apalagi jika eksplorasi luar angkasa menjadi kenyataan.
Blom sampai Sebulan AS mundur dari afghanistan bahkan belum seluruhnya tentara hengkang tapi kota2 di afghanistan, banyak yang sudah dikuasai Taliban bahkan presidenn afghanistan kabur,..kemanakah Tentara Afghanistan?
Ini bisa ditarik kesimpulan:
1. AS GAGAL melakukan empowerment kepada militer Afghanistan baik dari infrastruktur militer, skill individu atau kelembagaan
2. Tentara afghanistan begitu AS mundur dari afghan, banyak dari mereka ikut kabur karena selain tidak menerima gaji lagi dari AS, juga khawatir keselamatan diri ini menunjukkan mereka walau tentaramasih manusia yang punya sisi pragmatis dan opportunis yang bisa menilai utung ruginya dari setiap peristiwa… Dan gembar gembor di seluruh dunia bahwa semua anggota militer pasti mempunyai jiwa nasionalisme dan patritotisme gugur… Jadi untuk mengetest semangat jiwa nasionalisme dan patriotisme adalah saat tentara sudah tidak menerima gaji apakah masih mau membela tanah airnya 😁😁
3. Kegagalan AS ini bisa ke arah penyelidikan mega skandal korupsi Di lingkungan militer AS itu sendiri, dilihat dari indikasi laporan selama ini ada gap antara data laporan dan data faktual seperti jumlah data laporan tentara afghanistan yang skillfull tidak sesuai dengan data faktualnya dan data2 lain tentunya
4. Teori bahwa AS datang ke timteng untuk menjajah itu salah, karena jelas rakyat afganistan terutama di kabul yang selama ini merdeka dari taliban sangat ketakutan ketika taliban kembali berkuasa dan mereka berbondong2 mengungsi.. Jadi di mata mereka tentara AS justru adalah ratu adil yang melindungi mereka.
5. Ketika Afghanistan dikuasai taliban kembali, yang menarik dicermati adalah bagaimana politik internasional mereka ke depannya? Bagaimana hubungan mereka dengan negara2 arab di sekitar mereka? Akankah condong ke group2 sunni, wahabi seperti arab saudi, UEA atau ke group2 bukan anti syiah seperti iran, surriah, lebanon? Bagaimana juga ke depannya hubungan dengan poros2 besar dunia seperti amerika? Russia yang pernah diperangi dan memerangi mereka? Atau jangan2 new afghanistan akan condong merapat ke china??
6. Yang berhubungan dengan indonesia itu sendiri, karena diberitakan blom lama ini ulama2 afghanistan belajar tentang islam nusantara yang banyak mengakomodir kelompok2 berbeda, lebih toleran apakah akan berhasil diterapkan oleh taliban? Atau jangan2 ulama2 itu akan jadi target taliban untuk dilenyapkan?
Akankah afghanistan merapat ke chinna untuk jadi boneka/proxy bersama pakistan dalam mengcounter india