Meski usianya tak lagi muda, namun pembom stategis B-1B Lancer masih punya taji, bahkan pembom dengan sayap ayun yang terbang perdana pada tahun 1974 ini masih menjadi senjata yang diandalkan AS untuk menggertak Cina dan Rusia. Seiring modernisasi dan pemangkasan biaya operasional, ada kabar bahwa Angkatan Udara AS (USAF) telah memulai tahapan pemensiunan B-1B Lancer. (more…)
Meski ada perbedaan dalam strategi deployment pesawat tanker dengan Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), namun, Angkatan Laut AS (US Navy) sudah punya roadmap yang lebih jelas untuk model pesawat tanker masa depan. AL AS bersama dengan Boeing, seperti diketahui telah berhasil melakukan serangkaian uji coba penerbangan pada drone tanker MQ-25A Stingray. (more…)
Nama pembom yang satu ini begitu lekat bagi warga Indonesia, betapa tidak, F-111C Aardvark adalah pembom yang pernah disiapkan untuk menyerang instalasi vital di Jakarta. Bukan itu saja, masih di tahun 1999, yakni pasca jejak pendapat di Timor Timur (sekarang Timor Leste), beberapa kali F-111 dan F/A-18 Hornet milik Australia dikabarkan kerap memasuki wilayah udara Indonesia. Salah satu kejadian dramatis seperti kisah penerbang Hawk 209 TNI AU yang sampai melakukan scramble untuk mengejar F-111 yang terbang rendah melintasi Lanud El Tari, Kupang. (more…)
Bertaburnya kapal induk Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Laut Cina Selatan rupanya telah membuat Beijing gerah, selain Presiden Cina Xi Jinping yang mengumandangkan kesiapan berperang bagi pasukan marinirnya, rupanya belum lama ini netizen global kembali dibuat heboh atas penampakan pembom strategis Xian H-6N. (more…)
Sebagai dua negara yang sedang bertikai, adalah wajar antara Amerika Serikat dan Cina saling melancarkan propaganda dalam gayanya yang berbeda. Namun, propaganda yang dilakukan Beijing belum lama ini terbilang ampuh, pasalnya mampu menarik perhatian dunia lewat tayangan video pendek. Persisnya AU Cina telah merilis video yang memperlihatkan adegan pembom strategis Xian H-6K melancarkan simulasi serangan ke basis militer AS yang paling strategis di Pasifik Barat. (more…)
Bila Amerika Serikat akan terus mengoperasikan pembom strategis B-52 hingga tahun 2050, maka ada kabar bahwa pembom strategis turboprop andalan Rusia, Tu-95, bakal dioperasikan sampai tahun 2040. Guna mendukung operasional hingga dua dekade kedepan, maka pembom kelahiran 1956 ini perlu mendapatkan sejumlah upgrade. Dan terkait hal tersebut, United Aircraft Corporation belum lama ini telah menerbangkan prototipe dari varian terbaru Tu-95 yang diberi label Tu-95MSM. (more…)
Dalam babak pertama serangan udara ke permukaan, landasan udara menempati prioritas oyek vital yang harus dihancurkan terlebih dahulu. Dengan dihancurkannya landasan pada lanud terpilih, maka diharapkan kekuatan udara lawan menjadi lumpuh, lantaran jet tempur dan dukungan logistik tidak dapat disalurkan karena landasan yang rusak berat. Rupanya hal tersebuti disadari oleh Cina bila kelak harus melakukan ekspansi dengan cara ofensif. (more…)
Kerja terlalu berat, bahkan diforsir menjalankan tugas diluar fungsi asasi, rupanya menimbulkan sejumlah masalah pada pembom strategis B-1B Lancer milik AU Amerika Serikat. Dari segi usia, pun armada B-1B Lancer tak lagi muda, dimana rata-rata adalah produksi era 70/80-an. Dari basisnya di Texas dan Kansas, pembom dari era Perang Dingin ini ibarat kuda beban yang mewakili efek deterens AS di Pasifik kala menghadapi Cina sampai kampanye di kawasan Baltik saat menghadapi kekuatan Rusia. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan pembom strategis Tu-16 Badger, jenis alutsista yang pernah menjadikan TNI AU (d/h AURI) di dekade 60-an sebagai kekuatan udara terbesar di belahan Asia Selatan. Saking sangarnya pembom ini, bahkan Cina pun belum bisa move on dari pesona Tu-16, dibuktikan dengan ‘diteruskannya’ produksi Tu-16 versi Cina yang disebut Xian H-6 dan hingga kini menjadi andalan Beijing dalam ekspansi militernya di laut Cina Selatan. (more…)