Sea Skimming, Masih Jadi Momok Menakutkan dalam Serangan Rudal Anti Kapal
Hari ini beredar di media sosial, foto dan video pendek yang memperlihatkan kondisi kapal penjelajah rudal Rusia RTS Moskva dalam kondisi rusak berat dan terbakar di Laut Hitam pada 15 April lalu, atau sesaat sebelum dinyatakan tenggelam. Dalam foto, terlihat kepulan asap dan kondisi badan kapal yang telah miring, yang mengindikasikan lambung kapal berbobot 12.490 ton itu telah dibanjiri air laut.
Baca juga: Kemhan Rusia: Kapal Penjelajah Rudal RTS Moskva Tenggelam Saat Proses Penarikan
Pada sisi miring lambung kapal bagian depan, terlihat dua lubang besar yang menganga, yang diduga merupakan hasil perbuatan rudal anti kapal Ukraina RK-360MC Neptune. Meski sejauh ini belum ada pernyataan dari pihak Rusia tentang keterlibatan Neptune, namun Ukraina telah mengklaim penggunaan rudal yang dilepaskan dari pesisir tersebut. Dan bila melihat ciri khas lubang pada lambung kapal, kuat dugaan bahwa rudal anti kapal menyerang dengan teknik sea skimming.
Sea skimming yang artinya rudal terbang amat rendah di atas permukaan laut, bukan sesuatu yang baru dalam dunia rudal anti kapal, pasalnya sea skimming telah menjadi kemampuan ‘standar’ pada rudal anti kapal, di mana debut sea skimming dipopulerkan oleh AM-39 Exocet yang dilepaskan jet tempur Super Etendard Argentina kala menghantam destroyer Inggris HMS Sheffield pada 4 Mei 1982.
Meski namanya sering disebut, tapi masih menarik untuk disimak tentang apa itu sea skimming dan serba-serbinya. Dari definisi, sea skimming adalah teknik yang digunakan oleh rudal anti kapal dan beberapa pesawat tempur untuk menghindari radar, deteksi inframerah, dan untuk menurunkan kemungkinan ditembak jatuh saat mendekati target.
Rudal anti kapal dengan teknik sea skimming akan terbang serendah yang dapat dicapai secara praktis, yang hampir selalu di bawah 50 meter, dan sering turun sampai 2 meter di atas permukaan laut. Bagi kapal sasaran, mereka umumnya hanya dapat dapat mendeteksi rudal saat muncul di cakrawala (sekitar 28 hingga 46 km dari kapal), memungkinkan peringatan sekitar 25 hingga 60 detik sebelum impact.
Dengan terbang super rendah, menjadikan rudal sulit untuk dijangkau oleh deteksi radar kapal. Teknik sea skimming dapat secara signifikan mengurangi waktu respons yang tersedia di mana pertahanan rudal kapal harus bekerja di dalamnya, membuat rudal ini secara signifikan lebih sulit untuk dicegat.
Meski ada sejumlah kelebihan, teknik sea skimming juga punya sejumlah potensi bahaya bagi sang rudal, seperti risiko dampak air (tinggi gelombang) pada sensor dan perangkat lunak, yang dapat mengganggu tingkat akurasi pada sasaran.
Baca juga: Kementerian Pertahanan Bentuk Konsorsium untuk Reverse Engineering Rudal Anti Kapal
Meski menjadi momok yang menakutkan, namun teknik sea skimming sejatinya dapat ditangkal oleh jenis senjata CWIS (Close In Weapon System). Dan ironisnya, RTS Moskva justru padat dengan CIWS, RTS Moskva dilengkapi enam pucuk kanon reaksi cepat AK-630 enam laras yang memagari body RTS Moskva. Apa yang terjadi dengan arsenal CIWS di RTS Moskva, Mengapa tidak mampu merespon terjangan Neptune? Sampai saat ini masih menciptakan beberapa spekulasi. (Bayu Pamungkas)
Strong bingit nya ngumpet dimana yA ……
Sebetulnya teknik sea skimming masih bisa di halau dengan efektif jika diciptakan radar apung berbentuk payung di kedalaman 1 atau 2 meter yg diletakkan di jarak 10 s.d 20 km dari armada. Bahkan bisa sekaligus menjejak target udara yg terbang rendah seperti helikopter atau drone.
Di tatoh didalam air 1 s.d 2 meter agat tidak terlihat oleh objek udara.
Wow strong bingit hahaha
Yg jelas menang Indonesia! dg berbagai perbendaharaan karya sastra spt Tamsil/Pameo/Ungkapan/Peribahasa yg sangat Lugas bermakna dr pd hasil perseteruan/Perang…seperti “MENANG JADI ARANG KALAH JADI ABU”✌️
Yg bilang strong bingiiit udah nyungsep…eehh ngumpet 😷😷😷
Maksudnya buat kita ndak penting Moskva tenggelam ya paling penting jika rudal Neptune yg hajar semoga berita dulu kita mau beli ni rudal terbukti ampuh, dan jika Rafale yg luncurkan dari jarak jauh sampai mampu skimming stabil rudalnya sampai tak kedeteksi berarti sudah benar kita beli Rafale
dulu sebelum perang para panas boy rusia bilang ini strong bingit dengan segala kehaluan dan kecanggihannya dalam kebohongan, cuma sayang itu teori doang, giliran di buat perang beneran terungkap, kalau cuma kehaluan.
memang strong bingittttttttttttttttttttttttttt kapalnya sampai main petasan, sampai2 jadi rumpon di laut hitam
@kbrj
Yang paling pertama memberitakan Moskwa terbakar hebat justru Ukraina. Diberbagai lini sosial media banyak fansboy rosikin yang menganggap ini hoax bahkan sampai sekarang meskipun pihak rosikin sudah konfirmasi resmi. Video & foto juga memperlihatkan 2 lobang besar bukti serangan rudal. Apakah pelakunya Neptune atau malahan Styx
Wajar namanya perang, Inggris aja saat perang malvinas , kapal fregat canggihnya jadi rumpon di hajar rudal Exocet ….tp kerugian ttp di pihak Ukraina, aset2 militer, pabrik senjata, kota2 hancur lebur. Presidennya ngemis2 minta bantuan senjata. Kerugian Rusia ngga ada apa2 nya dibanding Ukraina yg butuh tahunan dan milyaran dollar buat kembali pulih. Kehilangan kapal perusak Moskwa yg udh terhitung uzur klo diliat umurnya…ngga akan berdampak besar bagi kekuatan pertahanan Rusia.
Lalu, apa kita masih bisa beli NEPTUNE MISSILE??? Apa NSM bisa jadi penggantinya??