AM-39 Exocet: Rudal Anti Kapal Yang ‘Batal’ Memperkuat TNI AL
|Debut AM-39 Exocet dalam Perang Malvinas (Falkland) meroket setelah rudal anti kapal yang diluncurkan dari jet Super Etendard AL Argentina mampu mengkaramkan kapal perusak Inggris HMS Sheffield pada 4 Mei 1982. Bagi Indonesia yang kala itu tengah bersiap menerima kedatangan helikopter angkut sedang multirole NAS 332L Super Puma dari PT IPTN (sekarang – PT Dirgantara Indonesia) berusaha mengikuti perkembangan tren kekinian alutsista.
Baca juga: Exocet MM40 Block 3 – Rudal Anti Kapal High Subsonic Andalan Korvet TNI AL
Sedikit kilas balik, di awal tahun 80-an bersamaan dengan kedatangan tiga frigat Fatahillah Class dan KCR (Kapal Cepat Rudal) Mandau Class yang paketnya dibekali rudal anti kapal MM-38 Exocet, oleh pihak Aerospatiale (sekarang – MBDA) sebagai manufaktur Exocet, Indonesia juga ditawarkan platform Exocet yang diluncurkan dari udara ke permukaan, persisnya rudal anti kapal AM-39 Exocet yang sejatinya dirancang meluncur dari jet tempur, pesawat patroli maritim, dan helikopter. Di periode tersebut TNI AU jelas belum punya jet tempur berkemampuan melepas rudal anti kapal.
Namun pihak Aerospatiale cukup cerdik, Puspenerbal TNI AL yang tengah mengoperasikan helikopter gress NAS 332L Super Puma produksi PT IPTN dari Aerospatiale, Perancis, adalah helikopter yang dirancang pas sebagai platform peluncur AM-39 Exocet.
Melihat penawaran yang menarik ini, kemudian salah satu Super Puma pesanan TNI AL dicoba untuk dipasangi rudal ini. Yang dipilih adalah Super Puma dengan nomer HU-442. Saat itu foto Super Puma TNI AL yang menggotong AM-39 Exocet terbilang populer dan menjadi media promosi menarik bagi PT IPTN. Namun sayangnya yang digotong dalam uji coba bukanlah rudal asli, alias hanya dummy yang didatangkan dari Perancis.
Baca juga: NAS 332 L1/L2 Super Puma – Helikopter “Air Force One” Republik Indonesia
Hasilnya, entah karena alasan harga atau lainnya, AM-39 yang pertama dirilis tahun 1979 ini tidak ‘terpilih’ untuk berlaga di angkasa dan lautan Indonesia, rudal ini dipandang terlalu gambot dan berdimensi lumayan besar untuk diluncurkan dari helikopter, sehingga oleh pihak user diperkirakan dapat mengganggu manuver helikopter. AM-39 Exocet secara teknis punya bobot 670 kg dengan panjang 4,69 meter, diameter 350 mm, melaju dengan kecepatan subsonic, dan punya jarak jangkau 70 km.
Baca juga: C-802 – Rudal Penebar Maut dari Cina
Rudal yang punya kemampuan sea skimming dan fire and forget ini telah digunakan oleh 17 negara, meski begitu kebanyakan AM-39 Exocet lebih populer diluncurkan dari platform jet tempur, maklum saja karena dipandang lebih efektif mendekatkan rudal ke sasaran, varian jet tempur asal Perancis yang sanggup menggotong AM-39 cukup beragam, seperti Rafale, Super Entendar, Mirage F1, Mirage 2000, pesawat intai maritim Atlantic, dan ATR 72 ASW.
Total ada 14 pesawat yang bisa terintegrasi dengan AM-39. Sementara di segmen helikopter, rudal ini bisa terpasang pada AS 332 Super Puma, EC 725 Super Cougar, dan SA 321 Super Frelon. Di luar Perancis, pengguna AM-39 yang cukup besar adalah Argentina, Chile, dan Irak yang pernah digunakan dalam Perang Iran – Irak di dekade 80-an. (Mas Sampurno)
Spesfikasi AM-39 Exocet:
– Manufaktur: MBDA Missile Systems
– Panjang: 4,69 meter
– Diameter: 350 mm
– Wingspan: 1,13 meter
– Berat: 670 kg
– Berat hulu ledak: 165 kg
– Kecepatan: high subsonic (309 meter per detik) atau Mach 0,92
– Jarak luncur: 70 km (maks) dan minimum (50 km)
– Sistem pemandu: Inertial guidance and terminal active radar homing
– Propulsi: 2 solid-propellant rockets
Waktu itu dephan dan TNI AL tidak mampu beli …Karena tidak ada anggaran nya … Maximal cuma. 0,5% dari APBN ….
Tidak bisa dipakai untuk beli alutsista jenis apapun kecuali yang bekas dan kedaluwarsa ….itupun dikorupsi ….mau bagaimana lagi ….
Sekarang Jaman sudah berubah ..good bye order baru …
Rudal ini mempunyai kelemahan di Fuse Hulu ledaknya
Sangat sering gagal meledak, seperti di HMS Sheffield dan USS Stark
mungkin versi 40 sudah diperbaiki ?
Indomiliter yang terbaik tlong untuk d muat kepastian berita untuk su35 yang rencananya akan di beli oleh indonesia.thx
Semua masih menunggu follow up mas 🙂 Memang sudah diputuskan beli Su-35, tapi negosiasi utk kontrak pembelian belum selesai. Tidak menutup jika nego gagal dengan Sukhoi maka yang dipilih adalah jet alternatif.
kelihatannya macet di menkeu dan presiden
kasus heli AW101 telah menjadi bola salju
semua takut melanggar UU Industri pertahanan Th. 2012 mengenai Offset 35% dan Local Content
Eurofighter Typhoon dan Saab Gripen membuat keputusan yang sangat jitu dengan menggandeng PT. DI
@admin
Ahhhh…om admin ini bahasanya halus tapi menghanyutkan. Padahal makna tersiratnya “Ra tuku sukhoi yo ra patheken !!!”…
Indomiliter yang terbaik tlong untuk d muat berita tentang kepastian su35 yang rencananya akan d beli oleh indonesia.thx
Dulu pertengahan 90an sebelum orba lengser sering banget ada gambar Puma bawa exocet,gagah sekali ternyata cuma rudal mainan. Pantesan AL beli Panther buat bawa bomb yg beneran…..
wah serem juga senjatanya bisa merontokkan kapal perang yg lebih besar darinya