Sah, Indonesia Borong Dua Unit Frigat PPA Paolo Thaon Di Revel Class Senilai 1,18 Miliar Euro
|Seolah membenarkan artikel yang kami posting pada 25 Januari lalu tentang TNI AL yang tahun ini berpotensi diperkuat dua unit OPV (Offshore Patrol Vessel) rasa frigat multi purpose Pattugliatore Polivante d’Altura (PPA) Paolo Thaon Di Revel class, maka pada 28 Maret 2024, ada kabar lanjuutan dari Italia, disebut bahwa Fincantieri dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menandatangani kontrak senilai 1,18 miliar euro untuk pengadaan dua unit PPA Paolo Thaon Di Revel class.
Baca juga: TNI AL Berpotensi Tahun ini Diperkuat Dua Unit OPV Rasa Frigat Paolo Thaon di Revel Class
Seperti dikutip edrmagazine.eu, kerangka hubungan kolaboratif telah diprakarsai oleh Kementerian Pertahanan Italia, untuk penyediaan dua Unit PPA. Kontrak tersebut ditandatangani oleh Pierroberto Folgiero, CEO dan Managing Director Fincantieri, dan oleh pejabat Kementerian Pertahanan RI, di hadapan Dario Deste, General Manager Divisi Kapal Angkatan Laut.
Kedua PPA Paolo Thaon Di Revel class yang dijual ke Indonesia, awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia, dan saat ini sedang dibangun dan dipersiapkan di Galangan Kapal Terpadu di Riva Trigoso-Muggiano.
Ketertarikan Kemhan RI terhadap PPA Paolo Thaon Di Revel class bermula dari Kampanye Maritim di Timur Jauh ITS Francesco Morosini, kapal kedua Paolo Thaon Di Revel class milik Angkatan Laut Italia, yang singgah di Indonesia pada Juli 2023.
Dalam kesepakatan kontrak antara Indonesia dan Italia, Fincantieri akan bertindak sebagai kontraktor utama Kementerian Pertahanan Indonesia dan secara khusus akan mengoordinasikan mitra industri lainnya, termasuk Leonardo, untuk penyesuaian sistem tempur kapal (combat management systrem) dan penyediaan layanan logistik terkait. Para pihak akan menetapkan perjanjian terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk yang berkaitan dengan transaksi antar pihak berelasi.
Efektivitas kontrak bergantung pada izin yang diperlukan dari pihak yang berwenang. Pierroberto Folgiero, CEO dan Managing Director Fincantieri, mengatakan: “Kontrak ini merupakan tonggak sejarah bagi pengembangan kemitraan strategis antara Grup kami dan Indonesia. Kami memandang hal ini sebagai yang pertama dari banyak peluang kolaborasi yang signifikan dengan Kementerian Pertahanan Indonesia, setelah pendekatan kemitraan jangka panjang berkat dukungan struktural dari lembaga-lembaga kami, dimulai dengan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut Italia. Asia Tenggara adalah kawasan yang memiliki kepentingan geopolitik sentral di mana Fincantieri ingin memperkuat kehadirannya, sebagaimana didefinisikan dalam Rencana Bisnis”.
Leonardo (Otobreda) 127/64 – Bakal Jadi Meriam dengan Kaliber Terbesar di Armada Kapal Perang TNI AL
Di artikel terdahulu disebutkan bahwa dengan metode rapid acquisition, ada peluang bagi TNI AL untuk kedatangan dua OPV rasa frigat dari Italia, yakni Paolo Thaon di Revel class.
Italia sendiri memesan tujuh unit OPV rasa frigat ini dari Fincantieri, dan kapal keenam dari pesananan itu baru saja diluncurkan, yakni Ruggiero di Lauria pada 6 Oktober 2023. Sedangkan dua unit PPA yang akan dijual ke Indonesia adalah yang sudah diluncurkan tetapi belum beroperasi, atau mungkin termasuk kapal ketujuh yang belum diluncurkan. Angkatan Laut Italia nantinya kembali memesan dua unit PPA Thaon di Revel class tambahan untuk kebutuhan mereka sendiri. (Gilang Perdana)
Itu cuman buat OPV, jangan minta senjata yg banyak kayak Fregat yg lainnya ya. Udah bagus itu hanudnya pake Aster-30. Yg lain cuma pake Mistral atau paling maju pake MICA.
Masa harga segitu kopongan. Sakit bener klu kopongan.
Tukang Ngitung 29/03/2024Reply
Sasaran empuk drone permukaan senilai usd 250 ribu seperti temannya si Sergei Khotov yang njeblug lalu tenggelam.
Nah, apakah fantasi Mbah 1 ini juga berlaku di kapal ini? Jelas tidak.
FREMM belum jelas karena anggaran belum disetujui BAPENNAS dan Kemenkeu. belum ada sumber pembiayaan yg diambil. jadi yah ndak tau jadi apa tidak