Meski Dihujani Sanksi Barat, Startup Rusia ini Mampu Jual Lebih dari 1.000 Unit Drone dalam Setahun
|Hujan sanksi yang diterapkan Amerika Serikat dan Barat kepada industri Rusia, salah satunya dimaksudkan untuk menjegal produksi persenjataan dari Negeri Beruang Merah, pasalnya AS mengklaim sejumlah komponen berteknologi tinggi, seperti perangkat mini prosesor masih didatangkan dari luar Rusia.
Baca juga: Sejak Awal Perang, Rusia Tingkatkan Hingga 50 Kali Lipat Produksi Drone Kamikaze Lancet
Namun, setelah perang tiga tahun, dan sanksi Barat kian keras, tapi faktanya sejumlah industri pertahanan Rusia masih dapat terus berjalan. Bahkan, salah satu startup Rusia di segmen drone, melaporkan bahwa sepanjang tahun 2023 telah menjual lebih dari 1.000 unit drone.
Startup yang dimaksud adalah Integrated Robotics Technologies (IRT) yang bermarkas di Republik Bashkortostan di Rusia tenggara. IRT menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan Rusia beradaptasi dengan ekonomi yang didorong oleh perang karena invasi Rusia ke Ukraina.
Meskipun membuat drone untuk militer, namun IRT belum menghadapi sanksi Barat. Pasalnya drone-drone produksi IRT awalnya dibuat untuk perusahaan pertanian dan energi, dan saat ini dipromosikan sebagai alat untuk pengawasan dan pengintaian yang menunjukkan perubahan yang jelas dalam pemasaran.
Produk-produk IRT meliputi drone kamikaze yang disebut per unitnya berharga murah, sekali pakai, dan dibekali dengan bahan peledak untuk mengenai target secara akurat. IRT menawarkan drone canggih yang dapat terbang hingga 20 jam dan menempuh jarak lebih dari 1.600 kilometer, serta mengambil gambar berkualitas tinggi. Awalnya drone ini dimaksudkan untuk memeriksa jaringan pipa energi, tapi drone berteknologi tinggi ini kini digunakan dalam pertempuran.
Konflik di Ukraina telah menyebabkan Rusia menemukan cara baru untuk menghindari sanksi Barat. Sanksi ini bertujuan untuk menghalangi perusahaan Rusia mendapatkan komponen vital. Namun, Rusia menggunakan saluran pasokan alternatif, khususnya melalui Cina dan mendirikan perusahaan joint venture di negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Turki, dan beberapa negara Asia Tengah.
Robert Shaw, direktur di California Center for Arms and Sanctions Research, menunjukkan bahwa model drone kamikaze IRT adalah contoh bagus dari teknologi penggunaan ganda ini, yang jelas ditujukan untuk penggunaan militer.
Didirikan pada September 2021, IRT merupakan pemimpin di pasar drone Rusia. Perusahaan ini berfokus pada bakat teknik muda dan mempekerjakan sekitar 20 orang. Meskipun perusahaan swasta, IRT telah menerima banyak hibah dan kontrak pemerintah, termasuk beberapa dari Bashkortostan.
Setelah ‘kedok IRT terbuka, maka rencana jangka panjang perusahaan ini masih belum pasti, IRT mungkin akan segera menghadapi dilema: apakah akan terus mengembangkan drone militer atau kembali ke aplikasi aslinya yang berfokus pada kebutuhan sipil. Sejak pecahnya perang di Ukraina pada Februari 2022, produksi drone kamikaze dan drone FPV (First-Person View) telah melonjak secara signifikan. Drone telah menjadi sangat penting dalam operasi militer modern.
Seperti dikutip Bulgarianmilitary.com. di panggung internasional, pesaing IRT, khususnya dari negara-negara Barat, mungkin mengamati dengan khawatir karena perusahaan tersebut tampaknya menghindari sanksi dan mempertahankan produksi. Para pesaing ini mungkin melobi pemerintah mereka untuk memperketat kontrol ekspor pada teknologi guna membatasi akses IRT ke komponen-komponen penting. (Bayu Pamungkas)
Rusia Perlihatkan Jalur Produksi Drone Tempur Stealth S-70 Okhotnik