Australia Bangun Fasilitas Penyelamatan Kapal Selam
|Sebagai negara yang mempuyai poros kekuatan armada kapal selam, Australia tak hanya sebatas memproyeksikan pengadaan unit kapal selam semata. Di balik itu, Australia rupanya sangat memperhatikan pada unsur keselamatan dari pengoperasian kapal selam itu sendiri. Setelah mengoperasikan dua unit kapal penyelamat kapal selam (MV Besant dan MV Stoker), AL Australia(Royal Australian Navy/RAN) dikabarkan telah memulai proyek baru terkait upaya penyelamatan pada awak kapal selam.
Baca juga: Setelah Singapura dan Australia, Kini Vietnam Juga Punya Kapal Penyelamat Kapal Selam
Dikutip dari navalnews.com (4/6/2020), disebutkan proyek yang baru dimulai ini adalah pembangunan Future Submarine Rescue System Facility. Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan, “ketika kami mengopersikan kapal selam, maka kami juga harus memastikan bahwa armada kami siap untuk melakukan misi apa pum, termasuk operasi penyelamatan.”
Reynolds menambahkan, fasilitas yang dibangun di Henderson, Australia Barat, akan memastikan dukungan peralatan dan pelatihan untuk operasi penyelamatan, dan memfasilitasi deployment secara cepat untuk misi pertolongan pada kapal selam yang mengalami masalah. Reynolds bahkan menyebut, fasilitas penyelamatan ini bukan hanya untuk mendukung operasi kapal selam Australia, namun juga dapat melakukan upaya serupa pada kapal selam dari negara lain yang berada dekat wilayah Australia.

Pembangunan proyek Submarine Rescue System Facility ini dipercayakan pada Civmec Construction & Engineering. Dengan nilai kontrak mencapai Aus$12,5 juta, nantinya Civmec akan menyediakan infrastruktur pendukung untuk penyimpanan, pemeliharaan dan pelatihan. Fasilitas yang dibangun nantinya dominan untuk sistem penyelamatan kapal selam baru. Pemerintah Australia menginvestasikan Aus$279 juta untuk proyek ini, dan akan mencapai Aus$600 juta selama umur proyek ini, yang ditaksir akan mencapai 25 tahun.
Dalan fase pertama proyek ini, Australian Mine Warfare Team 16 (MWT 16) ditugaskan untuk mengoperasikan unmanned surface vessels (USV), expendable mine neutralisation systems, MCM support craft dan autonomous underwater vehicles (AUV). Kawasan Henderson adalah salah satu dari dua pusat pembuatan kapal nasional Australia. Konstruksi fasilitas ini telah dimulai dan rencananya akan tuntas pada Februari 2021.
Baca juga: TNI AL Ajukan Pengadaan Dua Kapal Penyelamat Kapal Selam dengan Kemampuan Hidrografi
AL Australia saat ini mengoperasikan enam unit kapal selam diesel listrik Collins Class dan pada tahun 2030 akan diperkuat 12 unit kapal selam Attack Class. (Gilang Perdana)
Bismillah,secara terbuka… semoga anggota DPR Fraksi PAN bisa membantu pengadaan pesawat SU.35 sebanyak 11 unit,24 unit pengadaan F.16 V,jika F.35 2040 c bisa ditambah menjadi 10 unit kenapa tidak?.hal yang terpenting adalah tahun 2020 adalah program ketahanan pangan nasional,dimana kita manfaatkan lahan tidur yang dimiliki BUMN,TNI,dan pemerintah kota serta propinsi kita adakan pembukaan lahan pertanian baru,ditambah akan kurangi kriminiliti juga buka lahan kerja rakyat yang terimbas oleh PHK.mudah mudahan dirumuskan segera antara elemen yang terkait.
bismillah semoga gk beli beli terus alutsista dari luar negeri, smoga duitnya buat investasi KFX/IFX, trus kalo beli helikopter/ pesawat angkut yg bisa dirakit/dibikin di BUMN, untuk kapal selam lanjutkan PT PAL
Bismillah tahun 2025 apakah TNI.AL akan mengakuisisi lagi kapal selam kelas 218 SG,kapal selam kelas 214 turki?.semoga anggota DPR dari fraksi PAN bisa dukung akuisisi TNI.AL dalam program penambahan kapal selam minimal 5 unit dahulu program tahun 2025.