Setelah Singapura dan Australia, Kini Vietnam Juga Punya Kapal Penyelamat Kapal Selam

Setiap negara yang mengoperasikan kapal selam, tentu sudah memperhatikan urusan keselamatan awaknya, apalagi jika jumlah kapal selam yang dioperasikan tak sedikit. Prosedur evakuasi dengan alat selam khusus, seperti Submarine Escape Immersion Equipment MK-10 Suite, rasanya tak cukup untuk menghadapi kejadian yang ekstrim di bawah permukaan laut. Untuk menghadapi situasi darurat, lumrah bila angkatan laut kemudian mengoperasikan apa yang disebut sebagai kapal penyelamat kapal selam (submarine rescue vessel).

Baca juga: TNI AL Ajukan Pengadaan Dua Kapal Penyelamat Kapal Selam dengan Kemampuan Hidrografi

Untuk urusan kapal selam penyelamat, sampai saat ini Indonesia belum punya, dan jika ada kondisi darurat, maka negara paling dekat yang mempunyai fasilitas kapal selam penyelamat adalah Singapura dan Australia.

Dikutip dari Janes.com (28/12/2018), disebutkan bahwa TNI AL tengah mengajukan usulan untuk pengadaan dua unit kapal selam penyelamat yang akan dimasukan ke dalam paket MEF (Minimum Essential Force) III periode 2020 – 2024. Sudah barang tentu bila β€˜hanya’ diperuntukan bagi misi penyelamatan awak kapal selam, maka peluang untuk meloloskan anggaran kapal jenis ini akan kecil.

Namun, peran kapal penyelamat kapal selam tak untuk urusan SAR di kedalaman laut saja. Dengan bobot tonase yang besar, kapal jenis ini dirancang punya endurance tinggi di lautan lepas, dan bekal sensor yang ada di dalamnya juga dapat dimanfaatkan untuk tugas riset bawah air dan hidro oseoanografi.

Nah, sementara Indonesia masih dalam tahap berencana dan mengajukan usulan, ternyata Vietnam sudah melangkah jauh maju. Vietnam yang mengoperasikan enam unit kapal selama diesel listrik Kilo Class, pada 4 Desember 2019, telah meluncurkan kapal penyelamat kapal selam pertamanya yang diberi nama Yet Kieu 927.

Dikutip dari e.vnexpress.net (6/12/2019), Yet Kieu dibangun dari platfom MSSARS 9316 dari Damen Shipyard, Belanda. Meski begitu, struktur kapal penyelamat kapal selam ini dibangun di Vietnam oleh galangan Z189 di Hai Phong. Kapal dengan tonase 4.000 ton ini dibangun dalam periode 27 bulan. Kapal penyelamat ini punya panjang 93,2 meter, lebar 16 meter dan mampu berlayar terus-menerus selama 30 hari, termasuk dalam kondisi cuaca buruk (angin kencang).

Yet Kieu dilengkapi robust dynamic positioning system untuk memastikan kapal dapat beroperasi dengan baik dan tanpa hambatan dalam cuaca yang tidak bersabahat, termasuk dalam kondisi Beaufort force 9, yaitu angin berkecepatan 75 – 85 km per jam, dan gelombang setinggi 14 meter.

Selain tugas utamanya sebagai kapal penyelamat bawah laut, MSSARS 9316 juga mampu melakukan survei bawah air, pemetaan dasar laut, dan berfungsi sebagai kapal penelitian laut.

Perwakilan dari Z189 mengatakan bahwa pembangunan MSSARS 9316 akan mengacu pada pengalaman yang didapat dari pembangunan kapal penyelamt kapal selam milik Australia (MV Besant dan MV Stoker). Sebagai informasi, Z189 merupakan galangan kapal di bawah Kementerian Pertahanan Vietnam, namun galangan ini sudah punya reputasi internasional, terutama saat galangan ini terlibat dalam pembangunan kapal penyelamat kapal selam untuk Australia. Dimana dalam proyek tersebut, dibentuk sebuah perusahaan patungan bersama Damen.

MV Stoker, salah satu kapal penyelamat kapal selam milik AL Australia.

Yet Kieu dilengkapi deck helipad dengan luas 600 meter persegi pada bagian depan anjungan. Secara umum, kapal penyelamat ini dapat melaju dengan kecepatan 16 knots dan mampu menampung 100 personel berikut awak kapal. Untuk menunjang operasi, Yet Kieu dibekali crane dengan kapasitas 5 ton saat beroperasi di pelabuhan, dan kapasitas crane turun menjadi 3 ton saat digunakan di lautan saat level gelombang sea state 2 dan 3.

Baca juga: DSAR 6 MV Swift Rescue –Β  Kapal Selam Penyelamat, Spesialis Laut Dalam

Kapal penyelamat kapal selam konkritnya membutuhkan perangkat yang disebut wahana Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) dari DSAR (Deep Search and Rescue) 6 Class. Sejauh ini belum diketahui jenis SSRV yang akan melengkapi Yet Kieu. Karena merupakan teknologi canggih dan masih terbatas, harga pengadaan perangkat dan kapal jenis ini terbilang mahal, tak heran hanya beberapa gelintir negara kaya yang mampu mengoperasikan. (Gilang Perdana)

7 Comments