AL Australia Bangkitkan Nama Attack Class, Kini dalam Sosok Kapal Selam Masa Depan
Bila Singapura tengah menanti kedatangan kapal selam terbaru Type 218SG yang dijadwalkan unit perdana akan diserahkan pada tahun 2021, maka dari belahan selatan Indonesia, Australia juga telah mencangkan untuk mengganti secara bertahap 6 unit kapal selam Collins Class yang telah beroperasi sejak 1996. Monster Bawah Laut yang bakal menjadi taring AL Australia (Royal Australian Navy) belum lama ini telah dikukuhkan namanya sebagai βAttack Class.β
Baca juga: Attack Class – From Australia to Satrol Armabar TNI AL
Nama Attack Class sendiri terasa tak asing dalam benak pecinta alutsista di Tanah Air, maklum Attack Class adalah nama kapal patroli eks hibah Australia yang menjadi andalan Satuan Kapal Patroli (Satrol) TNI AL lebih dari tiga dekade. Sejak tahun 1973 hingga pertengahan 80-an, TNI AL telah menerima 8 unit Attack Class dari Australia. Disebut Attack Class, lantaran kapal pertama (dari 20 unit) adalah HMAS Attack (P90) β yang kini telah berganti menjadi KRI Sikuda 863.
Seolah ingin membangkitkan kenangan, nama HMAS Attack dikabarkan kembali digunakan AL Australia untuk menamai kapal selam perdana Negeri kangguru tersebut. Pernyataan penggunaan nama HMAS Attack telah diutarakan oleh KSAL Australia Vice Admiral Michael Noonan dalam akun twitter-nya (@CN_Australia) pada 13 Desember 2018. Menurut Sang Admiral, nama Attack menggambarkan kemampuan siluman yang melekat, dan mampu berlayar dalam durasi panjang serta mematikan.
Lewat kompetisi yang ketat, AL Australia resmi memilih Naval Group (d/h DCNS) dari Perancis pada tahun 2016, Kontrak dengan Naval Group mencakup pembangunan 12 unit kapal selam yang akan diserahkan perdana pada tahun 2030. Nilai yang disepakati adalah Aus$50 miliar untuk pengadaan 12 unit kapal selam. Basis yang diambil sebagai rancang bangun Attack Class adalah Shortfin Barracuda Block 1A, yakni jenis kapal selam diesel listrik yang dilengkapi empat peluncur torpedo 533 mm. Sebagai bukti ToT (Transfer of Technology), kesemua kapal selam Attack Class akan dibangun oleh ASC di fasilitas galangan Osborne Naval Shipyard di Australia Selatan.
Dari aspek persenjataan, Attack Class dapat membawa stock 20 torpedo atau rudal anti kapal Exocet SM-93. Bila diperlukan, kapal selam ini dapat meluncurkan rudal jelajah MdCN (missiles de croisière navale), torpedo berat F21, ranjau, dan rudal hanud A3SM yang menggunakan platform Mica.
Baca juga: Collins Class Australia – Kapal Selam Canggih dengan Segudang Masalah
Attack Class rencananya akan disokong teknologi AIP (Air Independent Propulsion), menjadikan endurance kapal selam ini disebut-sebut mampu menyelam terus menerus selama 80 hari. Kecepatan kapal selama ditaksir 20 knots di bawah air, dan dapat menjelajah sejauh 33 ribu km pada kecepatan 10 knots.
Attack Class diawaki oleh 60 personel, dan punya berat 4.500 ton serta panjang 97 meter. Rencananya seluruh pesanan Attack Class akan diserahkan tuntas pada tahun 2050. (Haryo Adjie)
mahalnya….. itu biaya sama overhaul, sekaligus ganti software dan hardware…. dan biaya tak terduga lainnya….
50 miliar dollar aus dibagi 30 tahun….
per tahunnya kena 1.667 miliar dollar aus….. atau 10% dari anggaran TNI ππππ
tanda tangan kontrak langsung bayar dp…..πππ
12 kapal selam sampai 2050, 30 tahun waktu yg masih cukup lama…
Mudah-mudahan jumlah kapal selam TNI-AL sudah mencapai 20 unit sampai tahun yg sama…
semoga TNI sdh menyiapkan antidotnya..
butuh antidote buat kapal selam ikuti jepang
1. perbanyak dedicated asw platform baik kapal, pesawat maupun helikopter
2. bangun jaringan sonar bawah laut ala sosus
3. perkuat network centric warfΓ re dengan tactical datalink mumpuni serta unified bms
4. bangun kapal selam dengan kemampuan sebagai submarine hunter. Kalau yang ini bisa dilirik walrus atau soryu
makanya kasel Rusia emoh ke jepang karena sama saja cari mati
Ooooh, pantas saja kasel rusia lebih seneng keliaran diperairan swedia…karena disana pengawasannya lemah ya @eko-oke π€π€π€
Attack class….π€π€π€
Tenang, kita udah punya antidotnya…..Soklin class πππ
Harganya 50 Mil AUD konversi ke USD jadi 35,2 Mil USD dibagi 12 ketemu angka 2,93 Mil USD per unit sudah termasuk ToT….FULLL….. MeHong Juga Yah……Mending beli Non ToT bisa lebih MURAH
Itu senua termasuk beaya pengoperasiaqon, perwatan dan overhaul selama 30 tahun ….Jadi anggarannya dibuat multiyears selama 30 tahun …
Usd 2,93 miliar per unit itu sudah termasuk untuk biaya perawatan selama 30 tahun.
Jadi bukan hanya biaya akuisisi / pengadaan saja.
Biasanya Australi berhitungnya seperti itu.
Biaya pengadaan hanya 20% bagian dari itu. Sedang yg 80% untuk biaya perawatan selama 30 tahun.
US$50 milliar per unit? Per dollar 15000 = Rp 750 triliun, mengalahkan harga sebuah kapal induk USA. Jika pun keliru misal jd US$50 juta = Rp750 milliar, jauh lebih rendah dibandingkan harga sebuah changbogo class, ditunggu koreksinya agar clear.
Sudah diralat, terima kasih π
US$50 miliar untuk per satu unit kapal selam? Gak salah min? Jangan” sampe bisa terbang tu kapal selam, mahal amat :v
Sudah diralat, terima kasih atas koreksinya π
secepatnya produksi kapal selam.mini & perbanyak kapal selam changbogo & segera akuisisi 4 kapal selam tenaga nuklir Astute Class