Angkatan Darat Cina Operasikan Drone Tempur KVD002 – Tampilannya Mirip CH-4 yang Juga Digunakan TNI AU

People’s Liberation Army (PLA) Ground Force atau Angkatan Darat Cina, untuk pertama kalinya mengoperasikan jet tempur (UCAV) berukuran besar, sebuah langkah yang menurut para analis militer akan memperkuat kemampuan operasional dan peperangan militer Negeri Panda. Drone tempur yang dimaksud adalah KVD002, yang diklaim media lokal memiliki kemampuan yang baik, kenyamanan kontrol dan kemudahan pemeliharaan, serta kapasitas multitasking.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Drone Kombatan CH-4 Rainbow Terdeteksi Terbang di Dekat Wilayah Taiwan

Dikutip dari chinadaily.com.cn (18/9/2023), drone ini terutama akan bertugas melakukan pengintaian dengan durasi panjang di area yang luas atau target tertentu, dan melakukan serangan presisi terhadap target musuh, terutama pada target senjata pertahanan udara, kendaraan lapis baja, dan benteng.

“Drone ini dapat bekerja sama dengan helikopter dalam operasi tempur. Selain itu drone ini dapat memberikan informasi intelijen di medan perang dan dukungan tembakan untuk unit helikopter, serta dapat memandu helikopter serang menuju sasarannya,” kata juru bicara AD Cina, seraya menambahkan bahwa model tersebut dapat melakukan lepas landas dan mendarat dalam waktu singkat.

CH-4 saat taxing (foto: istimewa)

Sebuah KVD002 dipamerkan pada 6th China Helicopter Exposition di Tianjin pada hari Minggu lalu. Drone ini nampak membawa dua rudal udara-ke-permukaan AR-1 di bawah sayapnya dan membawa perangkat pengintai di bawah fuselage.

Pihak Angkatan Darat Cina tidak mengungkapkan identitas pengembang KVD002. Namun, para pengamat mengatakan bahwa jika dilihat dari konfigurasi dan rudal AR-1 yang dibawanya, maka drone tempur ini jelas dibangun berdasarkan Caihong-4 (CH-4), yakni UCAV terlaris produksi Cina di pasar internasional. CH-4 juga saat ini telah digunakan oleh TNI AU.

CH-4 dibangun oleh China Academy of Aerospace Aerodynamics di Beijing, anak perusahaan China Aerospace Science and Technology Corp, yang dikenal sebagai salah satu eksportir drone militer terkemuka di Cina. CH-4 telah dijual ke lebih dari 10 negara, menjadikannya drone tempur paling populer dan terbukti dalam pertempuran yang pernah diekspor dari Cina

CH-4 mampu bertahan di udara hingga 30 jam di udara dalam sekali operasi. CH-4 memiliki kecepatan maksimum 230 kilometer per jam tetapi biasanya beroperasi pada kecepatan jelajah 150 hingga 180 kilometer per jam. Drone ini memiliki berat lepas landas maksimum 1,33 metrik ton dan dapat membawa hampir 350 kilogram senjata dan peralatan termasuk rudal, bom, radar, kamera, serta muatan sipil.

China Academy menyebut drone tersebut telah mengumpulkan lebih dari 20.000 jam waktu penerbangan di seluruh dunia.

Baca juga: Drone Kombatan CH-4 Rainbow Raih Sertifikat Kelaikudaraan Militer dari Kemhan

Wang Yanan, pemimpin redaksi majalah Aerospace Knowledge, mengatakan drone tempur canggih dapat sangat membantu Angkatan Darat karena mereka mampu bertahan dalam jangka waktu lama di wilayah sasaran untuk melakukan pengintaian, penyerangan, dan evaluasi kerusakan. Pengerahan mereka dapat menghemat banyak perangkat keras dan penggelaran pasukan. (Gilang Perdana)