Akhirnya! Gelombang Pertama Sistem Rudal S-400 Telah Tiba di Turki
|Presiden Recep Tayyip Erdogan telah membuktikan keteguhan sikapnya atas tekanan Amerika Serikat. Setelah sebelumnya diwartakan batch pertama sistem rudal hanud S-400 tengah dalam proses dikirim ke Turki, berita terbaru dari Kementerian Pertahanan Turki telah memastikan kehadiran gelombang perdana paket rudal S-400 di salah satu basis militer dekat kota Ankara.
Baca juga: ‘Timbun’ Suku Cadang F-16, Turki Siap Terima Gelombang Pertama Rudal Hanud S-400
Mengutip dari situs aljazeera.com (12/7/2019), batch pertama rudal S-400 telah tiba di Lanud Murted, tidak jauh dari Ankara. Direktorat industri pertahanan Turki menjelaskan bahwa pengiriman suku cadang akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang. Setelah benar-benar siap, sistem hanud akan langsung dioperasikan secara penuh. Beberapa analis menyebut sistem hanud S-400 akan siap penuh pada Oktober 2019.
Kontrak pengadaan rudal S-400 antara Turki dan Rusia telah ditandatangani pada akhir 2017 dengan nilai US$2,5 miliar. Dengan telah tibanya rudal S-400, maka Turki kini secara terbuka telah berseberangan dengan Amerika Serikat, yang notabene adalah sekutunya dalam NATO. Seperti diulas sebelumnya, sejak 2018 Donald Trump telah mengancam sanksi Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAASTA) kepada Turki terkait rudal S-400. Dengan pembelian S-400, tentu berdampak besar pada nasib kerjasama industri pertahanan Turki dan Amerika Serikat.
Turki beralih ke S-400 Rusia setelah setelah gagal membujuk AS untuk berbagi teknologi dari sistem rudal Patriot sebagai bagian dari kesepakatan akuisisi. Usaha AS untuk mencegah Turki berpaling ke Rusia juga sudah dilakukan, seperti usaha Departemen Pertahanan AS yang tahun lalu menyetujui kemungkinan penjualan baterai rudal Patriot senilai US$3,5 miliar ke Turki. Sementara pihak Turki kadung ragu atas upaya AS, lantaran proses akuisisi Patriot mendapat hadangan dari senat, terutama dari kubu oposisi pemerintah.
Baca juga: Tak Peroleh S-400 dari Rusia, Iran Rilis Sistem Rudal Hanud Khordad 15
S-400 merupakan sistem yang terdiri dari radar multifungsi, sistem pendeteksi mandiri, rudal anti-serangan udara, tabung peluncur, dan kendaraan komando. Paket sistem rudal hanud S-400 terdiri dari empat rudal yang berbeda. Rudal 48N6DM, misalnya, mampu mengejar target hingga jarak 250 kilometer. Sedangkan rudal 40N6 memiliki jangkauan hingga 400 kilometer dan dilengkapi dengan radar aktif untuk mengendus target dari jarak jauh.
Sebuah unit S-400 dapat mendeteksi target dari jarak 600 kilometer, dan mampu menghancurkan 36 sasaran secara simultan. (Gilang Perdana)
Turkey strong
Mantap turki,.. Tidak goyah di tekan asing,… Kalau disini kemungkinan masih goyah kalau yg mnekan amerika,… Takutnya nanti ekonomi dan rupiah d tekan amerika,.. Salut sama presiden turki,…
Kesejahteraan rakyat Indonesia harus di dahulukan
Krisis moneter tahun 1998 adalah bukti nyata
Tidak perlu menyerang fisik
Cukup kasih krisis moneter
1US$ = Rp. 30.000
Dijamin akan hancur sendiri
Karena krisis moneter yang cukup lama dampaknya hingga 10 tahun maka dibikin UU Keuangan & Moneter tahun 2009 yang mau tidak mau imbasnya anggaran militer kita sangat kecil rasionya dibandingkan GDP tidak pernah menyentuh angka ideal 2,5% tapi selalu 0,8%
Rasio utang terhadap GDP & APBN secara ketat jadi tidak bisa membeli cara ngemplang utang ala Orde Lama
Cadangan devisa wajib 2 kalinya APBN
Belum lagi amanat UUD1945 dana pendidikan 20%APBN
Imbasnya anggaran militer kecil
Yang ngeri adanya banyaknya kerusuhan, pengangguran, kemiskinan, yang berimbas pada jatuhnya rezim.
itu masih 1US$ = Rp. 16.000
tidak kebayang bila 1US$ = Rp. 30.000, pasti akan lebih hebat lagi, dan kemungkinan besar kita bubar.
Jadi untuk menghancurkan suatu negara, tidak perlu pakai kapal perang, pesawat tempur
Cukup bikin krisis moneter, pasti akan limbung dan hancur
Kuatkan Ekonomi dulu, Sejahterakan rakyat dulu, Swasembadakan segalanya, baru kita bisa menantang negara sebesar Amerika
benar sekali bung @martabak sekarang zaman perang gen 4 & 5, negara besar menggunakan ini jk berhasil maka negara2 besar akan kirim pasukan PBB/pasukan invasi dg tujuan SDA & Mendukung pecahan2 negara merdeka contohx Negara Sulawesi Merdeka, Sumatra Merdeka, Bali Merdeka, utk itu negara2 besar jk melakukan invasi menggunakan skenario perang gen 2 & 3 bakalan mampus, mkx para fansboy rusia ketinggalan zaman ttg pemahaman perang Gen 4 & 5, kalo para fansboy rusia nggak paham apa itu perang gen 1 s/d gen 5 searching sj di internet
wow anda fansboy presiden turki kapan anda mutasi jd WN Turki siapa tau anda ketemu presiden turki, tampakx pemikiran anda kecanggihan alutsista berdasarkan pemimpin yg memimpin negarax
D ASEAN ada 3 Hanud S-300 Vietnam, Aster 30 Singapork dan Indonesia Hanud TNI AU yaitu NASAM 2, jd yg belum dpt jatah TNI AD & TNI AL kira2 apa yah THAAD, ASTER 30 AL, S-350 Versi Korsel atau MEADS kalo S-400 sulit krn rentan CATSA beda kalo beli bmp lg, SU-35 mandek d kemendag, SU-30 dr belarus blm tau kpn datangx, utk itu sy tdk tau soal masalah alutsista rusia SU-35 & S-400 utk indonesia, taux si ruskye & raden situngkir yg punya jawaban
Kemungkinan besar TNI-AL coastal defencenya pakai K-300P Bastion-P, karena delegasi kementrian pertahanan sudah pernah berkunjung kesana. Dan juga alasannya karena kita sudah familiar dengan yakhont (rudalnya K-300P Bastion-P). Sedangkan kalau TNI-AU lebih baik pilih s-300vm daripada s-400, karena walaupun jarak tembak maksimumnya “cuman” 250 km tapi itu lebih baik daripada aster 30 yang maksnya hanya mentok di 150 km. Dan dari awal nasams 2 hanya dijadikan sebagai pelindung ibukota (kayak di white house) bukan pelindung langit di garis terdepan. Dan TNI-AD tinggal pakai Hanud shoradnya AU , karena rolen pertahan udara utama memang di AU bukan AD.
Kemungkinanya terlalu kecil, TNI bukan familier dengan Yakhont, namun hanya pernah pakai saja, tapi tidak beli kembali.
Produk rusia menurut saya sangat lemah di akurasinya, meskipun terkesan angker dan berjangkauan lebih jauh.
dan jangan lupa, versi Ekspor berbeda dengan versi Aslinya, itulah mengapa produk Ekspor rusia sering disebut dengan Monkey model
@martabak Memang benar versi ekspor Russia berbeda dengan versi asli. Tapi setau ane Russia selalu memberikan produk pada Indonesia yang juga digunakan oleh Russia sendiri, walaupun mungkin ada beberapa yang downgrade walaupun itu cuman jarak jangkaunya, bukan sistem elektroonik maupun element pendukungnya. Dan ini juga bukan karena mau Russia sendiri, tapi karena adanya Missile Technology Control Regime yang membatasi ekpor rudal misalnya jarak jangkau rudal maksimal adalah 300 km. Dan untuk bukti bahwa Russia selalu memberikan produk yang digunakan oleh Russia sendiri adalah SS-N-3c Shaddock yang pernah kita miliki dan pernah kita luncurkan dari KRI Alugoro 406 pada tahun 60-an dan masih menjadi rudal dengan jarak jangkau terjauh yang dimiliki oleh TNI sampai saat ini dengan jarak jangkau 750 km. Juga untuk varian SU-35 yang akan dikirim ke Indonesia adalah varian su-35s varian terbaru yang dipakai oleh angkatan udara Russia. Dan menilik aturan dari Missile Technology Control Regime, maka kans untuk mendapatkan s-300vm masih bisa karena dibawah 300 km, tapi untuk bastion memang sulit karena melebihi 300 km. Jadi mungkin kita turunkan sedikit speknya ke Bal-E yang “hanya” 260 km dan rudalnyapun kemungkinan akan kita miliki bersama dengan kedatangan su-35 kita
MTCR diberlakukan medio 1990an sedangkan rudal yang anda maksud di era 1960an
Yang ditawarkan ke kita di ajang IndoDefence 2012 & 2014 justru Almaz Antey 1200 berteknologi sama dengan S300 VM (Almaz Antey 2500) tapi dengan varian rudal 9M96E2 (120 km)
Pemerintah & TNI AU lebih memilih dalam satu batere jumlah peluncur rudal & rudal cukup banyak (6-8 rudal per peluncur rudal) dengan konfigurasi NATO minimum (7 peluncur rudal per batere)
Justru Rusia kini juga mempromosikan S350 Vityaz dengan platform rudal sama dengan Almaz Antey 1200. TNI AU menginginkan konfigurasi jumlah rudal banyak dalam satu batere masa Rusia menawarkan yang tidak sesuai dengan keinginan TNI AU seperti S300VM atau S400. Justru Rusia menawarkan S300VMU (Almaz Antey 1200) & S350 Vityaz
Semua orang sudah tahu Missile Technology Control Regime, jadi jangan dibicarakan lagi, buang buang waktu baca saja.
Rusia selalu membuat 2 model dalam setiap produknya, yaitu yang dipakai sendiri dan satunya buat Ekspor.
Fungsinya apabila produk Ekspornya jatuh ke tangan NATO/AS atau negara lainnya, mereka akan terkecoh.
Biasanya produk ekspornya diberi akhiran “E” atau dengan nama yang berbeda
R-73 = ekspornya R-73E
R-77 = ekpornya RVV-AE
Irbis = ekspornya Irbis-E
3M55 Oniks = ekspornya P-800 Yakhont
silahkan menjelajahi mbah Google, Bahkan rusia pernah menantang AS agar mau/mempersilahkan membeli S-400 nya
Dan ada penyataan menarik dari Rusia : Silahkan China membongkar S-400 / Su-35, dijamin mereka tidak mendapatkan teknologi rusia sampai di baut terakhir.
Berbeda dengan AS, produk ekpor mereka sama dengan milik sendiri, namun mereka membedakan antara sekutu/NATO dan sekedar teman.
sekedar teman biasanya diberikan Alutsista versi lama, contoh :
AS/NATO/Sekutu dapat AIM-9L dan AIM-9M
Teman biasa dapat AIM-9J/P (merupakan seri lama AIM-9E atau B yang diberi sentuhan sedikit teknologi baru)
Namun akhir akhir ini mereka menyamakan produksi mereka karena produknya laris manis, agar tidak ribet produksinya.
itulah mengapa mereka (AS) sangat protektif dengan syarat yang ketat terhadap produk mereka.
Yang hebat adalah produk Eropa, biasanya produk Ekspor mereka sama, namun mereka menghormati syarat MTCR dan syarat PBB.
Exocet MM-40 Block-2 dan 3 TNI dijamin sama dengan milik Perancis.
Contoh :
Mesir memesan Pespur Rafale dan diminta percepatan pengiriman.
Pabrik Dassault Aviation akhirnya memberikan Rafale yang sedianya dikirim ke AU Perancis ke Mesir, namun terlebih dahulu mencopot kemampuan angkut NUKLIR nya, sesuai traktat PBB
@Om Faris bener bro, dan ini juga sekalian membantah pernyataan bro @martabak tentang konfigurasi rudal perbattery Russia. Ingat walaupun jumlah rudal perlauncher s-300vm maksimal hanya 4 (Gladiator) tapi itu berbanding lurus dengan jumlah launcher per battery yang mencapai 8 TELAR dan 12 TEL dengan total jumlah rudal per battery adalah 32 Gladiator + 24 Giant. Dan soal performa, mana mungkin Turki dan Mesir mau beli sistem hanud Rusia kalau kualitasnya belum teruji dan downgrade seperti yang bro katakan. Bahkan saat diimingi Patriot oleh AS, Turki bahkan bergeming dan bahkan mengoorbankan F-35nya untuk bisa mendapatkan s-400 dari Russsia. Mungkin untuk urusan teknologi kapal perang maupun pesawat tempur, Russia masih dibelakang AS. Tapi soal pertahanan udara Russia dari dulu jagonya.
Almaz Antey 1200 (S300 VMU) & S350 Vityaz jumlah rudal per peluncur batere 8 buah artinya total rudal dalam satu batere 56 buah
TNI tidak peduli jarak jangkauan rudal tapi yang diinginkan adalah jumlah rudal perbatere
saya setuju dengan kang mas said(berandal lokajaya)
bahasa dan wawasanya cermin dari pengamat sejati bukan sekedar fanboys semata,.
Tak usah muji-muji, toh orangnya bisa saja sama
terserah mau ganti nama 1000x tidak masalah
Cukup langsung saja pada diskusi
Mari kita berdiskusi secara sehat
@biji kampil saya bukan kangmas said bro, saya hanyalah silent rider yang udah lama seneng sama militer dan baru baru ini aja ikutan koment buat ngelurusin opini yang salah kaprah. Dan nama anonym saya tercermin dari niat itu, dan terinspirasi dari nama salah satu Sunan yang menyebarkan agama Islam di Nusantara tetapi tetap tanpa kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Nusantara.
@Om Faris Sedikit koreksi untuk perlauncher, sistem hanud Russia jarak menengah-jauh maksimal hanya membawa 4 rudal (kecuali untuk Buk mk-3 Viking yang bawa 6 rudal, ataupun untuk versi TEL tanpa radar internal bisa bawa 8 rudal untuk sistem yang lain termasuk s-350 vityaz (untuk vityaz sampai dengan 12 rudal per launcher). Kecuali untuk s-300 dan s-400 series (ground based) karena rudal yang digotong ukurannya relatif jumbo dan panjang), tetapi memang jumlah launcher per batterynya banyak sehingga kuantitas rudal perlauncher sudah tertutup oleh kuantitas rudal per battery.
hahahahaha,.
@martabak,saya engak muji saya cuma mengkungkap pandangan saya dengan menilai seseorang dengan tulisanya dengan jujur dan seobjektif mungkin,kalou masalah satu orang dua nama itu saya kurang paham,tapi saya masih waras untuk tidak memuji muji diri sendiri,.
@kanjeng sunan,saya malah yakin kalou sampean orang lama dalam blog militer,mungkin 100 atau 300 tahun setidak nya,. siapa yang tau?.
Berharap S400 bakal diakuisisi TNI AU. MUSTAHIL!!
Mending pilih inilah S400 daripada si “kalkun gendut” yg gk Moncer gk battle proven yang Moncernya Cuma ada diBrosur sales locked martin aja……
persetan caatsa kata erdogan
kalau lu gak senang main kita as kata erdogan
lu gak kirim kalkun terbang yg uda gue bayar,gue tuntut…
dan gue akan beli sukhoi 57
kacung as kalian nato….
ini kata erdogan,linknya cari sendiri
syangx presiden kita bkn erdogan, sy terima dg senang hati jk TNI akuisisi SU-35 kan sdh ttd oleh menhan jd terserah urusan mendag & menkeu, dengar2 calon menhan berikutx org waras pakar spritual maksudx paranormal gitux bung ?
Wong Turki sendiri anggota NATO, macam mana dia mau ngejek NATO kacung AS. Sama aja dia ngejek diri sendiri bro
Bakalan seru komentar yang bakalan muncul di artikel ini nich.
Sudah lumayan panjang lebar di artikel S400 Turki sebelumnya hingga perang komentar dengan sang keyboard warrior yang menyamakan konfigurasi rudal dengan datalink
Yang jelas ini proyeknya keluarga Erdogan dimana ada join dengan ex Shin Bet untuk urusan integrasi. Cukup buat nambah harta simpanan kalo Erdogan lengser
Ujung-ujungnya soal integrasi alutsista Rusia ke sistem NATO minta tolong Israel juga. Masih mending ada upaya walau jadi lahan basah korupsi juga daripada Sukhoi kita pake komcot
emang kamu nulis komen engak pake keybord apa?.
entah kalou kamu nulis nya pake pena atau potlot,.
mungkin cermin kurang bisa memantulkan bayangan diri sendiri,atau bisa jadi kita lebih suka tidak bercermin.
Ini orang kenapa ya, sok maha tau semuanya
kalo maha tau seh engak dek…cuma dikit berwawasan…jadi jangan angap saya maha tau yaa…nanti musrik kamu…….
tapi makasih dah replay dan kasih komentar nya…Hhhhhhhhhhhhaaa
Hmm turki yg anggota nato saja gk dibolehin beli patriot sama amrik. Indo gmn? Msh mau thaad?? Patriot aja blm tentu dikasih ijin
Setahu saya tidak ada larangan sama sekali Turki beli Patriot.
Namun yang diingini Turki adalah ToT rudal patriot, dan AS menolaknya mentah mentah.
Sedangkan S-400 versi Ekspor, rusia mau memberikan ToT dan lisensi.
Tentunya tidak ada yang gratis, semua ada harganya.
Program long range SAM sudah lama bermasalah. Di tahap tender Patriot tiba-tiba mundur menyisakan HQ9 & S300. HQ9 jadi pemenang beberapa bulan kemudian Cina membatalkan kesepakatan. Hal ini dikarenakan bahwa adanya kesepakatan siap menerima direverse engineering.
S400 bisa masuk karena Rusia bersedia tutup mata soal reverse engineering dan yang dibeli Turki adalah S400 paket hemat
Gw malah liatnya TNI utk rudal menengah jauh bkl ngelirik ke SAMP/T atau mngkin yg lebih masuk akal lirik ke korsel KM SAM daripada Patriot
memilih rudal hanud spt pilpres, kami tim sukses barat selalu memenangkan tender contoh NASAM 2, tim sukses rusia yg kalah hrs terima dg lapang dada tdk ada lg fansboy barat & rusia kemenangan tender NASAM 2 kemenangan kita semua
beli nassam karna timsukses dari barat,kamu gitu maksudnya?.
haduh gue sih bukan sombong,kalo karna kamu,bisa lulus nasam jadi di beli .berarti kalou gitu gue jadi tim nya satan mungkin dibeli juga.
ngomong yang masuk akal aja,disni orang dewasa dan cerdas semua.loe pikir ngomong sama anak anak.
kita beli jelas kita butuh dan liat kocek dana tersedia,dengan pertimbangan yang paling rasional tentang kebutuhan dan kemampuan kantong,jadi kalo kamu ngaku tim sukses ya jelas orang lain ketawa semua,mungkin diangapa kamu anak anak apa rada rada.
Paham kita adalah murah-meriah-ToT, terserah negara mana yang mau
Jika dilihat situasi kerjasama industri militer antara indo dan korsel dan begitu baiknya mereka mau ngasih ToT, gw malah liatnya indo kemungkinan bakal beli KM-SAM. Idola gw untuk ini sebenarnya SAMP/T dgn rudal Aster seriesnya tpi yg kita tau sistem ini harganya mahal bgt. Untuk Patriot cba dipikirkan lgi lamanya proses ijin dari senat plus syarat2 tetek bengek yg pasti amrik tekankan ke kita
Betul mas bro, Indonesia sangat mesrah dengan korsel, pantas dilanjutkan ke jenjang seterusnya.
Korsel sangat hebat dalam penyerapan teknologi ToT dari luar, sangat pantas ditiru
kalo prodak moncer memang gini laku dan engak perlu pake maksa pembeli segala,kebalik sama yang satunya,engak punya rasa percaya diri bersaing dengan sehat,kalo fanboys nya seh iya ngomong hebat tapi kebalik pada kenyataanya,wajar kena cuci otak sama film dan budaya sana.
tanpa sadar ikutan baik pola pikir maupun prilaku termasuk penyimpangan sexual.
tapi mana ada mau ngaku,kalo maling ngaku ya penuh penjara.
Hahahaa mantaps, ujungnya para fans boy barat yg berwujud sales gagal ngomong bla bla bla bla, ujungnya jual produk pakai maksa dan main ancam
Turki punya daya tawar tinggi krn dia anggota NATO bgtu jg dg Malay anggota FPDA yg sbentar lg punya SU-57 & TFX hasil koloborasi dg alutsista eropa mkx ,sdgkan yg wewenang keberanian membeli SU-35 & S-400 d tangan presiden, kementerianx & elit politik berkuasa mungkin mas raden situngkir pendukung elit politik berkuasa bisa menjawabx
Saat menginginkan produk yg dibentingin sanksi catssa butuh sedikit keberanian dan strategi loby jg strategi memilih momen yg tepat tuk mendatangkan alutsista tersebut, pemerintah saat ini lebih hati2 karena mengatasnamakan menjaga kesetabilan ekonomi tp untuk membatalkan kontrak yg telah dibuat pemerintahan ini aku rasa bukan tipe pemerintahan ini’ ya pemerintahan ini sedikit lebih paranoid tp ini ada bagusnya yg artinya setiap keputusan pasti sesuai strategi yg tepat dan telah dipertimbangkan dengan matang,,,100% yakin su35 pasti datang dan bisa jd datangnya saat kontrak f16v ditandatangin, indonesia jg punya daya tawar yg bagus sebab us jg gk mau menambah musuh besar di daerah sekitar lcs hanya gara2 11 unit su35 indonesia, us jg gk mau rugi besar kehilangan proyek2 pengadaan alutsista indonesia hanya gara2 11 unit su35 indonesia, tp pemerintah ini lebih hati2 menentukan momen yg tepat tuk mendatangkan su35 tersebut, kita butuh pespur duble engine yg sudah dirintis dr keluarga flanker jd sangat tidak mungkin mendatangkan tipe pespur duble engine diluar flanker dan ini bisa dijadikan alasan dalam loby2 ke us agar mereka paham,,,dalam kasus pengembangan produk pespur dalam negeri program ifx/kfx masih berjalan pada trek yg tepat kok, seandinya pun program ifx/kfx bersama korsel bubar’ aku yakin indonesia mampu jalan sendiri tuk mengembangkan ifx, wong ifx pespur gen 4++ jd menurutku indonesia mampu jalan sendiri karena ilmu rancang bangu pespur sudah didapatkan dr pengembangan ifx/kfx bersama korsel saat ini, masalah mesin dan avionic ifx bila jalan sendiri udah ada pleningnya jd saat indonesia jalan sendiri atau mengembangkan ifx versi pengembangan selanjutnya rencana sudah tersusun matang,,,masalah s400 aku rasa saat ini belumlah tp kalau s300 ada kemungkinan besar diakusisi dan saingan beratnya aster 30, tp apakah perancis mau menjual aster 30 ke indonesia???? Aku belum yakin dengan hal ini, kalau pun mau dijual pasti yg dijual aster 30 kwalitas no 3 sesuai permintaan british dan australia sebab kedua negara ini tak pernah ingin indonesia memiliki militer yg kuat karena berpotensi mengganggu kepentingan british dan australia dikawasan asean, karena ke dua negara penjajah inilah makanya aku kurang setuju indonesia beli alutsista dr barat atau us.
Pilihan pertama Turki adalah Patriot, tapi sayang yang diidolakan tidak mau ToT.
Akhirnya dengan terpaksa turki mengambil pilihan kedua yaitu S-400.
Rusia pun menyambut bahagia dengan berbagai janji ToT, karena akan mendulang uang yang melimpah dari Turki.
jadi dapat diartikan S-400 adalah pilihan yang terpaksa dan KEPEPET.
Bukan masaddlah pilihan pertama atau kedua. Turkey itu anggota nato yg diwajibkan menggunakan sistem persenjataan nato. Alasannya tentu mempermudah nerbagi data dan mengetahui lawan atau kawan.
Seandainya negara2 yg tergabung dlm Nato diberi kebebasan tanpa tekanan maka patriot itu gak akan jd pilihan standar pertahanan Nato, karena kemampuan msh dibawah S-400
Contoh Yunani.
Masalah alasan itu hanya mereka yang tahu, tetap patriot pilihan pertama.
Mungkin maksud mas bro S-300 milik yunani
Namun ada cerita kenapa Yunani membeli S-300, padahal mereka sudah memiliki Patriot.
Ada krisis berdarah antara Yunani – Turki, ditambah Siprus, ada tekanan turki ke Amerika (dulu) dan seterusnya, rumit.
dan akhirnya Yunani secara terpaksa berkeputusan membeli S-300
hah kok lari kepolitik praktis,juga sama situngkir,dia cuma replay komen saya kok malah di perdalam,.
kok pake sayang kalah dalam tender,alasan engak masuk akal,penjualan dan pembelian itu melalui suka sama suka dan saling menguntungkan,tidak perduli sekema dan tawaranya,yang penting suka rela.bukan paksa memaksa.
engak paham yaa,engak pernah belanja kepasar nih orang.
@biji kampil si mafia kriminalitas rostec
nih bwt para fansboys rusia yg sdang mewek mikirin SU-35 yg batal & SU-30 yg d tahan belarus buka nih link https://dunia.tempo.co/read/1224263/diklaim-sistem-pertahanan-udara-tercanggih-apa-kekurangan-s-400
hahahahaaaaa,itu masalah teoritis semua pakar dan fans militer semua tau,apa mungkin kamu yang belum tau,
kalou kekurangan semua pasti punya,tapi coba bandingkan dengan prodak sejenis nya?.
hahahahaaa,belum jadi fans boys sejati kamu.
https://www.thedrive.com/the-war-zone/28944/qatar-to-get-amraam-er-equipped-surface-to-air-missile-system-u-s-capital-may-be-next
Cocok dibikin artikel tentang AMRAAM ER alias ESSM block II apalagi punya potensi besar diakuisisi TNI AL dengan heavy frigate dan TNI AU dengan NASAMS
Rusia selalu membantu negara yang ditendang barat… Termasuk saat Indonesia dulu bersitegang dalam kasus irian barat… Rusia yang dulunya uni Soviet bahkan menjual kapal perang besarnya yang dinamakan KRI irian hingga buat Amerika meminta Belanda tidak melanjutkan perang…karena adanya senjata dari negeri beruang merah itu