US Navy Tak Punya Kapal Penyapu Ranjau Dedicated Lagi: Strategi Baru Angkatan Laut Terkuat Dunia

Meski menyandang status sebagai angkatan laut terkuat di dunia, namun, ada yang sisi yang unik dari US Navy (Angkatan Laut AS), yaitu akan menghapus keberadaan armada kapal buru sapu ranjau dedicated. Ini merupakan konsep yang tak lazim, mengingat hampir semua angkatan laut di dunia masih mengoperasikan kapal buru sapu ranjau secara dedicated.

Baca juga: Liputan ke BNS Oostende M940 (City Class) – Kapal Penyapu Ranjau Tercanggih plus Terbesar dengan Dua Data Center

Terkait dengan hal di atas, Avenger class saat ini didapuk sebagai kapal buru sapu ranjau terakhir US Navy, yang untuk selanjutnya US Navy meninggalkan konsep kapal buru sapu ranjau dedicated, seperti halnya yang berlaku di Rusia, Indonesia, Jepang, dan banyak negara lainnya.

Keputusan US Navy untuk memensiunkan armada kapal penyapu ranjau (Mine Countermeasures/MCM) khusus mereka, Avenger class, didorong oleh tiga alasan utama.

Yang pertama adalah usia kapal yang tua, Avenger class telah beroperasi selama hampir 40 tahun. Kapal-kapal ini dibangun pada tahun 1980-an, menjadikannya salah satu platform tertua di armada.

Uniknya, Avenger class dibangun dari lambung kayu yang dilapisi fiberglass untuk meminimalkan jejak magnetiknya, karena ranjau laut tertentu dapat diledakkan oleh deteksi logam. Mempertahankan lambung kayu ini membutuhkan pemeliharaan khusus dan mahal.

Dan yang tak kalah penting, setelah puluhan tahun beroperasi, biaya pemeliharaan, suku cadang, dan operasional kapal-kapal tua ini menjadi tidak efisien.

Alasan kedua, Angkatan Laut AS beralih dari kapal yang dirancang khusus untuk satu peran (monolithic) ke sistem yang lebih modern, modular, dan berbasis kendaraan tak berawak (unmanned systems). Tugas penyapu ranjau sekarang dialihkan ke kapal perang yang lebih baru, yaitu Littoral Combat Ship (LCS), khususnya varian Independence class. LCS tidak menyapu ranjau secara langsung, tetapi berfungsi sebagai platform yang membawa dan meluncurkan serangkaian sistem otonom dan robotik canggih (dikenal sebagai MCM Mission Package).

LCS Independence Class Hadapi Masa Depan Suram, Ditemukan Cacat Desain Pada Struktur Kapal

Sistem baru ini menggunakan Unmanned Surface Vehicles (USVs) dan Unmanned Underwater Vehicles (UUVs) yang dilengkapi sonar canggih. Konsepnya adalah mengeluarkan pelaut dari area ranjau dan membiarkan robot mendeteksi, mengklasifikasikan, dan menghancurkan ranjau dari jarak aman (standoff distance).

Alasan ketiga, Angkatan Laut AS menginginkan kapal yang dapat melakukan berbagai misi (multi-mission) alih-alih hanya satu misi (single-mission) seperti kapal MCM lama. LCS Independence class memiliki fleksibilitas untuk mengganti paket misinya (dari MCM ke Surface Warfare atau Anti-Submarine Warfare) dalam hitungan hari.

Hal ini memberikan komandan armada fleksibilitas taktis yang jauh lebih besar dalam menanggapi berbagai ancaman di wilayah pesisir (littoral).

Kapal Penyapu Ranjau KRI Pulau Fani 731 dan KRI Pulau Fanildo 732 Resmi Perkuat Satran Koarmada II

Pensiun Bertahap
Avenger class dipensiunkan secara bertahap, tetapi saat ini (akhir tahun 2025), mayoritas besar dari mereka sudah dipensiunkan, dan hanya beberapa unit yang tersisa yang masih beroperasi.

US Navy memulai proses pensiun kapal Avenger-class pada tahun 2014, dengan fokus utama pada kapal-kapal yang berbasis di AS. Kapal pertama yang dipensiunkan adalah USS Avenger (MCM-1) pada September 2014. Kemudian beberapa kapal yang berbasis di San Diego dipensiunkan pada tahun 2020.

Sebagian besar kapal yang beroperasi di Timur Tengah (berbasis di Bahrain) dipensiunkan baru-baru ini. USS Devastator (MCM-6), kapal Avenger terakhir di Timur Tengah, dipensiunkan pada 25 September 2025.

Pada saat ini (Oktober 2025), setelah pensiunnya kapal-kapal di Bahrain, hanya kapal-kapal Avenger class yang ditempatkan di Sasebo, Jepang yang diperkirakan masih aktif, yakni USS Patriot (MCM-7), USS Pioneer (MCM-9), USS Warrior (MCM-10) dan USS Chief (MCM-14).

JS Nomi (Awaji Class) Komisioning, Kapal Pemburu Ranjau dengan Lambung ‘Fiber Reinforced Plastic’

Kapal-kapal yang berada di Jepang bertugas di Armada ke-7 AS dan kemungkinan akan menjadi yang terakhir dipensiunkan, dengan perkiraan pensiun total untuk kelas ini pada 2027 (sesuai rencana Angkatan Laut AS).

Total ada ada 14 unit kapal penyapu ranjau (Mine Countermeasures Ship/MCM) Avenger class yang dibuat untuk Angkatan Laut AS. Kapal-kapal ini dibangun oleh dua galangan kapal di Wisconsin, AS, yaitu Peterson Shipbuilders dan Marinette Marine Corporation (sekarang bagian dari Fincantieri Marinette Marine).

Nah, seberapa canggih Avenger class dan apakah kapal penyapu ranjau ini pernah menorehkan prestasi di medan tempur? Akan kami kupas pada artikel selanjutnya. (Haryo Adjie)

Bedok Class – Kapal Penyapu Ranjau Angkatan Laut Singapura yang Akrab dalam Misi SAR di Indonesia

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *