Indra Tawarkan Paket Airborne EW Systems untuk C-295M TNI AU
|Pada awal tahun 2017, jagad alutsista di Tanah Air sempat santer dengan isu kehadiran pesawat misterius C-295 “Special Mission” untuk Indonesia. Tambah misteri lagi dengan pernyataan Fernando Alonso, Head of Military Aircraft, Airbus Defence and and Space saat bertandang ke Jakarta pada Agustus 2016, menurutnya C-295 Special Mission punya peran khusus, meski Ia tak mau menjelaskan apa yang khusus dari C-295 Special Mission.
Baca juga: Menelusuri Jejak C-295 “Special Mission” Untuk Indonesia
Kabar berhembus kencang lagi, tatkala Alan Warnes, jurnalis Shepardmedia lewat akun Twitter @warnesyworld (27/3/2017, menyebut bahwa TNI AU sedang malakukan upgrade pada salah satu dari sembilan unit C-295M, dari pesawat angkut taktis menjadi pesawat yang punya kemampuan command and control (Kodal).
Singkat cerita, sampai kini tak jelas batang hidungnya C-295 Special Mission yang namanya sempat disebut dalam dokumen rencana belanja alutsista di MEF (Minimum Essential Force) II Kementerian Pertahanan. Justru dari PT Dirgantara Indonesia yang bermitra dengan Airbus Defence and Space, masih getol merilis pesawat intai maritim dalam platform CN-235 220. Yang terbaru malah PT DI tengah mengembangkan CN-235 220 dalam varian gunship untuk pasar ekspor.
Namun ada yang menarik dari liputan saat Indo Defence 2018, persisnya pada booth Indra Sistemas, dimana perusahaan teknologi informasi dan pertahanan asal Spanyol ini memperlihatkan neon banner yang memperlihat foto C-295M milik Skadron Udara 2 TNI AU. Yang menarik adalah adanya keterngan Airborne EW Systems.
Dari penalaran dapat diketahui, bahwa Indra menawarkan paket upgrade pada C-295M TNI AU, ataukah jangan-jangan sudah ada C-295 TNI AU yang sudah punya kemampuan EW (Electronic Warfare) tersebut?
Menjawab pertanyaan diatas, Humas PT Dirgantara Indonesia, Kerry Apriawan menjelasakan, bahwa pihak Indra memang tengah menawarkan kerjasama dengan PT DI, “Tapi sampai saat ini belum ada kesepakatan apa pun, dari pihak PT DI kini sedang melakukan kajian atas penawaran dari Indra. Yang pasti semuanya disesuaikan dengan kebutuhan customer,” ujar Kerry kepada Indomiliter.com.
Baca juga: Indra dan Navantia Menangkan Kontrak US$18 Juta Untuk Modernisasi KRI Malahayati 362
Paket upgrade Airborne EW Systems dari Indra persisnya terdiri dari SIMBA Self Protection Suite (SPS), ALR-400 Digital Radar Warning Receiver (RwR), AMES-P Tactical Reconnaissance Pod (ESM/ELINT), ALQ-500P Pod Mounted EW suite (ESM/ECM) dan InShield Directed Infrared Counter Measures (DIRCM). (Haryo Adjie)
Itu cm buat radar udara ya apa bs diteksi kapal permukaan atau ranpur??
Bisa tergantung radar dan teknologinya, ground target semacam ranpur agak susah tapi kalo kapal bisa. Karena ditahun yg akan mendatang ada technology yg gabungin deteksi radar udara dan darat
Min tolong dong buat artikel tentang pesawat viking buatan kanada yg.di beli pemerintah RI katanya itu pesawat sdh ada d malang
@Wanders: Kami sudah pernah mengulas pesawat yang dimaksud, dahulu ketika masih dibawah brand Bombardier Amphibious Aircraft, saat ini perusahaan tersebut telah diakuisisi Viking Aircraft, namun seri pesawatnya adalah sama, CL-415. Silahkan simak https://www.indomiliter.com/bombardier-cl-415-flying-boat-turboprop-modern-pernah-ditawarkan-ke-indonesia/