Ranpur Korps Marinir AS Terbalik Saat Pendaratan Amfibi, Operasional ACV 8×8 Kembali Dibatasi
|Korps Marinir AS (USMC) untuk sementara waktu akan membatasi operasional dari ranpur amfibi barunya – Amphibious Combat Vehicle (ACV) 8×8, setelah dilaporkan terjadi insiden ranpur tersebut terbalik saat melakukan latihan pendaratan di Camp Pendleton, California pekan lalu. Sebelumnya, sudah terjadi dua insiden ACV yang terbalik saat latihan pendaratan dari laut ke pantai.
Dikutip dari maritime-executive.com (16/10/202), disebut pada insiden paling baru, disebabkan karena adanya kerusakan mekanis. Tiga awak di dalamnya tidak terluka, tetapi untuk mencegah insiden lebih lanjut, operasional ACV untuk sementara ditangguhkan untuk latihan pendaratan dan peluncuran dari laut ke pantai. Namun, latihan dengan ACV tetap dilanjutkan di darat dan danau.
Investigasi penyebab malfungsi sedang berlangsung dan “pengujian tambahan” direncanakan oleh USMC sebelum melanjutkan latihan pendaratan amfibi.
Ini adalah kedua kalinya USMC harus mengeluarkan jeda latihan karena adanya insiden terkait ACV. Dalam insiden sebelumnya pada 17 Juli 2022, dua ACV yang sedang menuju zona pendaratan pantai di Camp Pendleton berhadapan dengan gelombang tinggi. Prakiraan Layanan Cuaca Nasional memperingatkan ketinggian gelombang puncak hingga 9-10 kaki di zona pendaratan.
Sementara batas kemampuan ACV ada di level ketinggian gelombang empat kaki (1,2 meter). Sebuah video dari kejadian yang diperoleh USNI News menunjukkan bahwa salah satu ACV terguling di ombak, dan yang kedua disalip oleh ombak yang pecah. Para awak dengan aman meninggalkan kedua ranpur dan berhasil kembali ke pantai.
Insiden tersebut mengakibatkan penangguhan operasional ACVyang diperpanjang dalam pendaratan, yang baru saja dicabut kurang dari sebulan yang lalu – dan sekarang kembali berlaku.
ACV adalah varian dari BAE/Iveco SuperAV, yakni ranpur APC amfibi 8×8. Diproduksi oleh BAE Systems, ACV ditenagai mesin diesel dengan kekuatan 690 hp. Panser amfibi ini beratnya mencapai 35 ton, diawaki 3 personel dan dapat membawa 13 pasukan marinir. ACV dapat melesat di darat dengan kecepatan maksimum 104 km per jam dan kecepatan melaju di air 6 knots, dengan dukungan dua propeller.
Baca juga: Korps Marinir AS Rilis Hasil Investigasi Kecelakaan Tenggelamnya Ranpur AAV (LVTP-7)
Untuk persenjataan, ACV dipersiapkan dalam varian kanon RCWS kaliber 30 mm; varian senapan mesin berat 12,7 mm dan varian pelontar granat MK19 kaliber 40 mm. Dengan bahan bakar penuh. ACV dapat menjelajah di darat hingga 523 km dan di air hingga 22 km. (Gilang Perdana)