Uni Emirat Arab Kembangkan Mortir Jadi “Smart Bomb”

(armyrecognition.com)

Mortir selama ini dikenal sebagai bagian dari senjata bantu infanteri yang legendaris. Saking populernya, adopsi mortir telah banyak dikembangkan, seperti Batalyon Infanteri Mekanis TNI AD yang menempatkan peluncur mortir di ranpur Anoa, sampai pembuatan peluncur mortir mekatronik yang dibuat oleh Dislitbangad dan PT Pindad. Namun, pengembangan yang dilakukan belum menyentuh pada elemen amunisi, yaitu proyektil mortir itu sendiri.

Baca juga: Dislitbangad dan PT Pindad Tampilkan Mortir Mekatronik 81mm

Belum lama ini ada terobosan yang terbilang revolusioner, adalah Adasi (Edge Group), perusahaan asal Uni Emirat Arab, diwartakan telah merancang apa yang disebut sebagai RASH 2M, yaitu kit yang dipasangkan pada amunisi mortir. Pemasangan kit RASH 2M pada prinsipnya membuat amunisi mortir punya peran yang berbeda dari sebelumnya, yang tak lain dikenal sebagai senjata ‘melambung’ yang dilepaskan tanpa sistem kendali.

Dengan pemasangan kit RASH 2, sosok proyektil mortir menjelma laksana sebuah bom pintar (smart bomb). Diperkenalkan pada ajang IDEX 2021, mortir yang telah dipasangi kit RASH 2M, maka perannya bukan lagi sebagai senjata bantu infanteri, melainkan telah berevolusi senjata udara ke permukaan yang dilepaskan dari jet tempur, helikopter atau drone kombatan.

Dikutip dari armyrecognition.com (10/5/2021), dengan kit RASH 2M, maka mortir kini menjelma sebagai amunisi berpemandu yang dilengkapi fitur otomatisasi dan teknologi canggih. Pihak Adasi menyebut, bahwa RASH 2M dirancang secara modular, berbiaya rendah dan dapat dikonfigurasi menyesuaikan dengan platform pesawat yang akan digunakan.

Dibandingkan menggunakan jenis amunisi lain, maka keunggulan RASH 2M adalah lebih cepat menghadapi ancaman kecil hingga menengah yang tidak terduga selama misi patroli. Dapat mengenai sasaran secara akurat tanpa biaya operasional yang besar.

Kit RASH 2M dihadirkan dalam berbagai jenis ukuran mortir, menyesuaikan pada kapasitas, jangkauan dan payload. Dalam desainnya, satu pesawat dapat melepaskan hingga 24 unit RASH 2M dengan sistem kendali yang terintegrasi pada puluhan bom glider. Kit RASH 2M punya berat total 14,5 kg dengan lebar bentang sayap 1 meter. RASH 2M dapat diluncurkan dari ketinggian maksimum 7.620 meter. Seperti halnya Joint Direct Attack Munition, sayap akan mengembang dari RASH 2M setelah diluncurkan dari pesawat.

Dengan wujudnya sebagai ‘bom pintar,’ maka jangkauan mortir menjadi lebih jauh 3x lipat dibandingkan kemampuan mortir konvensional, plus memberikan akurasi 3-7 meter pada jangkauan yang diperpanjang tersebut. Menggunakan mode otonom yang mengandalkan panduan dari GPS INS, maka bila RASH 2M dilepaskan dari ketinggian 6.000 meter, maka jarak jangkau mortir pintar ini bisa sampai 18,2 km.

Baca juga: Mengintip Prototipe Smart Bomb JSOW dari Litbang Kementerian Pertahanan

Melihat fleksibilitas yang tinggi dan biaya akuisisi yang murah, karena bisa mengandalkan stok mortir yang ada, RASH 2M telah mendapatkan kontrak senilai US$15 juta untuk memasok mortir pintar ini untuk kebutuhan militer Uni Emirat Arab. (Gilang Perdana)

6 Comments