Masih ingat dengan mortir mekatronik (mekanik elektronik) yang dikembangkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) pada tahun 2016/2017? Memang masih dalam status prototipe, namun senjata bantu infanteri
Salah satu tantangan dalam merancang mortir swagerak (self propelled) adalah pada desain ranpur yang ideal. Bukan sekedar kondisi kendaraan yang kuat, lebih dari itu kendaraan harus mampu menahan
Sesuai strategi yang akan diterapkan oleh TNI AD, penempatan mortir mekatronik adalah untuk mendukung pergerakan Satuan Infanteri Mekanis. Untuk itu, beragam solusi mortar mekatronik, baik lansiran (prototipe) dari
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Serka Sukamdani, seorang pelatih mortir di Rindam XVII Cenderawasih, tewas akibat terkena ledakan peluru mortir. Insiden itu terjadi dalam latihan
Sebagai senjata bantu infanteri (senbanif), keberadaan mortir harus melekat dalam kebiasaan prajurit infanteri. Selain dituntut untuk mahir mengoperasikan, personel pengawak mortir juga dituntut mampu memobilisasi pergerakan mortir dari
Salah satu doktrin tempur Korps Marinir adalah adanya elemen Senjata Bantu Infanteri (Senbanif), dimana pada satuan setingkat batalyon terdapat senjata-senjata pemukul yang dalam penggelarannya dapat digunakan pada satuan
Keberadaan mortir sudah jamak melengkapi arsenal senjata bantu infanteri, maka tak heran bila di setiap Batalyon Infanteri (Yonif) dipastikan ada kelengkapan mortir. Namun ada yang berbeda untuk Yonif
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD Nampak mencurahkan perhatiannya pada implementasi mortir reaksi cepat (super rapid mortar) dari basis teknologi mekatronik. Setelah prototipe pertama ditampilkan di ajang Indo
Meski telah dilirik oleh Uni Emirat Arab, Tank Boat produksi PT Pindad dan PT Lundin bukan hadir tanpa saingan. Di Indo Defence 2016 bulan November tahun lalu, Lundin