Tampil ala Cyborg, Pasukan Infanteri Cina Dilengkapi Eksoskeleton ‘Robotic Suite’

Setelah belum lama ini memperlihatkan latihan tempur ofensif dengan robot anjing dan drone FPV (First Person View), kini ada kabar lanjutan seputar modernisasi perlengkapan untuk prajurit infanteri Cina.
Adalah Kestrel Defense, perusahaan asal Cina ini mengembangkan robotic suit (setelan robot) eksoskeleton untuk dikenakan pada pasukan infanteri. Robotic suite ini dirancang untuk meningkatkan daya tahan dan mobilitas prajurit yang mengoperasikan drone dan advanced battlefield systems.
Sebagai catatan, eksoskeleton adalah struktur pendukung eksternal yang dikenakan di luar tubuh untuk memperkuat, melindungi, atau meningkatkan kemampuan fisik manusia, terutama dalam konteks militer, medis, industri, atau bahkan robotik.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan seorang tentara mengenakan eksoskeleton dengan dukungan terintegrasi untuk meluncurkan dan mengendalikan drone berukuran kecil.
Robotic suite ini dirancang khusus untuk operator drone, unit artileri, dan tim pengintaian, memberikan bantuan fisik selama misi panjang. Untuk itu, suite ini dilengkapi penopang lengan dan kaki (betis) yang diartikulasikan, memungkinkan pemakainya untuk menjaga stabilitas dalam posisi berjongkok atau berlutut untuk waktu yang lama, sebuah keuntungan penting untuk tugas piloting jarak jauh, termasuk memungkinkan prajurit bergerak melintasi medan terjal dan membawa beban yang lebih berat dengan lebih mudah
Dalam sistem suite eksoskeleton juga mencakup ransel modular yang menampung sumber daya dan tampaknya dilengkapi dengan peralatan penghubung data. Sementara pada helm, operator terlihat menggunakan sistem tampilan yang terpasang di kepala – head-mounted display, dan visor realitas tertambah (augmented reality) yang memberikan kesadaran situasional secara real-time dan integrasi data pada drone.
Pasukan Infanteri Israel Gunakan Kit 300, Lembar Kamuflase Anti Deteksi Thermal
Rangka ringan dan sambungan bertenaga pada kostum ini dilaporkan memungkinkan seorang prajurit untuk membawa beban yang lebih berat sekaligus mengurangi kelelahan.
Dalam foto, tangan kiri prajurit memegang pengontrol drone yang terintegrasi dengan rompi taktis, sementara tangan kanan menggenggam drone quadcopter kecil.
Layar yang terpasang di pergelangan tangan dan perlengkapan lain yang terlihat menunjukkan adanya perangkat digital tambahan, kemungkinan termasuk monitor kesehatan, alat bantu navigasi, atau sistem komunikasi terenkripsi.
Inilah CH-817 – Mini Attack Drone Kamikaze untuk Pasukan Infanteri Masa Depan
Para analis mengatakan sistem robotic suite ini mencerminkan tren global yang berkembang dalam modernisasi militer, di mana robotika, komputasi yang dapat dikenakan, dan sistem bertenaga AI digabungkan untuk meningkatkan kinerja infanteri. Dalam skenario medan perang di mana sinyal GPS dapat diganggu, pasukan yang dilengkapi eksoskeleton dengan kemampuan drone independen dapat menawarkan keuntungan penting.
Sejauh ini Kestrel belum merilis spesifikasi resminya, tetapi materi promosi menunjukkan bahwa eksoskeleton ini mendukung quadcopter kecil dan drone pengintai, yang dapat dikerahkan langsung dari posisi operator. (Gilang Perdana)


apa indonesia juga sudah mengembangkan alutsista ini…?
dg banyaknya perusahaan militer swasta indonesia seharusnya ada yg sudah mulai mengembangkan eksoskeleton macam ini.