Update Drone KamikazeKlik di Atas

Batal ke Laut Cina Selatan, Frigat Sachsen Class Upgrade Jenis Radar Intai Udara dan Permukaan

Ilustrasi posisi radar TRS-4D/LR ROT pada frigat Sachsen Class.

Sebelum Jerman memberangkatkan frigat F217 Bayern (Brandenburg Class) ke Laut Cina Selatan pada 2 Agustus lalu, awalnya yang akan diberangkatkan adalah frigat F220 Hamburg (Sachsen Class). Meski tak jadi berlayar ke Laut Cina Selatan, namun ada kabar terbaru tentang frigat Sachsen Class, dimana Angkatan Laut Jerman akan melakukan penggantian sistem radar di kapal perang berbobot 5.800 ton itu.

Baca juga: Jerman Telah Berangkatkan Frigat ke Laut Cina Selatan, Akan Sambangi Pelabuhan di Cina

Mengutip sumber dari navalnews.com (24/8/2021), disebutkan German Federal Office of Bundeswehr Equipment telah mengumumkan penggantian radar intai udara dan laut pada empat unit Type 124 Sachsen Class. Jenis radar yang akan dipasang adalah TRS-4D/LR ROT wide-range air and sea surveillance buatan Hensoldt Sensors GmbH. Dengan kontrak senilai 220 juta euro, Hensoldt Sensors akan memproduksi, mengirim dan memasang sistem radar itu ke Sachsen Class.

TRS-4D/LR ROT dipersiapkan untuk menggantikan radar eksisting yang saat ini terpasang, yaitu SMART (Signaal Multibeam Acquisition Radar for Tracking)-L buatan Thales. Rencananya penggantian radar akan dimulai pada tahun 2024.  Selain itu, sistem lain akan dipasang pada awal tahun 2023 di Fasilitas Pelatihan dan Referensi Parow Sekolah Teknologi Angkatan Laut. Dengan pelatihan langsung, memungkinkan modifikasi pada sistem dalam pengujian sebelum radar ini secara penuh dipasang di kapal perang.

Dengan hadirnya TRS-4D/LR ROT, frigat Jerman akan memiliki salah satu radar paling kuat dan modern di dunia, yang selain karakteristik pengintaian dan pelacakan target yang lebih baik juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik. Radar dengan teknologi AESA (Active Electronically Scanning Array) ini dapat mendeteksi obyek yang sangat kecil.

Proses instalasi radar akan dimulai pada tahun 2024 dan diharapkan selesai pada tahun 2028. TRS-4D/LR yang mengusung teknologi galium nitrida solid-state punya jangkauan instrumen maksimum hingga 250 km dan jangkauan minimum kurang dari 100 meter. Radar ini punya kemampuan untuk mendeteksi target dengan penampang radar 0,01 meter persegi, kecepatan pembaruan trek <1 detik dengan kapasitas deteksi (udara dan permukaan) lebih dari 1.000 target. Salah satu kapal perang yang sudah menggunakan jenis radar ini adalah Littoral Combat Ship (LCS) Freedom Class.

Dari segi kemampuan, SMART-L yang saat ini terpasang di Sachsen Class belum mengusung teknologi AESA, namun radar ini memiliki jangkauan maksimum 400 km (220 nmi) untuk target udara, dan 65 km untuk mendeteksi rudal stealth. Pembaruan perangkat lunak, Mode Extended Long Range (ELR), memperluas jangkauan maksimum untuk mendeteksi rudal balistik hingga lebih dari 2000 km. SMART-L kini juga terpasang di frigat Belanda Zeven Provincien Class dan frigat Denmark Iver Huitfeldt Class.

Kembali ke Sachsen Class, frigat ini dibekali 32 pelucur VLS (Vertical launch system) MK41, dimana modul ini beriskan rudal hanud jarak sedang RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missile. Dan berada di antara meriam Oto Melara dan 32 peluncur VLS, terdapat RAM launchers atau RIM-116 Rolling Airframe Missile – yaitu berisikan 21 rudal hanud jarak pendek, model senjata ini berperan sebagai Close in weapon systems (CIWS). Kemudian beranjak ke bagian lambung kapal, terdapat dua quadruple, alias delapan peluncur rudal anti kapal Harpoon.

Baca juga: Thales Smart-S MK2 – Radar Intai Udara dan Permukaan Andalan KRI RE Martadinata 331

Menghadapi sasaran bawah laut alias kapal selam, tersedia dua triple torpedo launcher dengan torpedo Eurotrop MU90. Senjata yang menghadap buritan dan disematkan di atas hanggar adalah RIM-116. (Bayu Pamungkas)

8 Comments