Update Drone KamikazeKlik di Atas

Inilah CH-817 – Mini Attack Drone Kamikaze untuk Pasukan Infanteri Masa Depan

Keberadaan drone mini dan mikro kini tak bisa dilepaskan dari kelengkapan infanteri modern, hanya ditangan seorang prajurit, drone berukuran mungil dapat mengemban peran sebagai wahana intai taktis dalam misi ntelligence, surveillance, target acquisition, and reconnaissance (ISTAR) hingga menjelma sebagai drone kamikaze (loitering munition).

Baca juga: Dilepas dari Drone, Granat Kok Badminton Ternyata Jadi Musuh Besar ISIS

Dan dari ajang Zhuhai AirShow 2021, China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) yang selama ini kondang merancang dan memproduksi drone tempur seperti CH-4, CH-5 dan CH-6, kini memperkenalkan sosok drone yang berukuran hanya sebesar tabung peralon. Yang dimaksud adalah CH (Cai Hong)-817 yang diberi label sebagai mini attack drone. Dalam sebuah booth, diperlihatkan bahwa drone ini dapat dengan mudah dibawa dan dioperasikan oleh seorang prajurit infanteri.

CH-817 termasuk dalam golongan drone copter, lantaran drone ini digerakan dengan dua rotor bertingkat, yang totalnya ada empat bilah baling-baling berukuran mini yang dapat diipat. Modul pada bagian bawah terdapat konsol kamera mini, yang memungkinkan operator dapat memantau navigasi dan kondisi sasaran terkini. Ditenagai baterai yang tidak dijelaskan kapasitasnya, CH-817 dapat terbang dengan endurance 15 menit, sementara kecepatan luncurnya 15 meter per detik.

Drone imut pencabut nyawa ini punya berat hanya 800-850 gram. Dengan berat tak lebih dari bungkus susu bayi, maka bisa dipastikan hulu ledak yang dibawa tidak besar. Pihak pengembang menyebut CH-817 sebagai flying granade, atau bisa diperkirakan bahwa efek ledakan dan daya hancur dari drone ini tak akan jauh beda dari spesifikasi yang dimiliki oleh sebuah granat.

Selain dipersiapkan sebagai senjata bantu infanteri, drone CH-817 juga dapat diluncurkan dari drone tempur CH-series, termasuk drone ini dapat di-setting untuk model serangan berkelompok (swarm drone).

Serupa tai tidak sama, DefendTex, perusahaan penyedia solusi pertahanan dari Australia, lebih dulu meluncurkan apa yang disebutnya sebagai Drone 40, yakni sosok drone multiguna yang dilepaskan dari pelontar granat kaliber 40 mm. Drone 40 dalam penggunaannya memang dilepaskan lewat media pelontar granat kaliber 40 mm, seperti M203 yang menjadi pasangan senapan serbu M-16.

Pihak DefendTex menyebut Drone 40 adalah buah sinergi dari sebuah munisi dan drone. Misi yang diemban Drone 40 mencakup ISR (Intelligence, surveillance and reconnaissance) dan sebagai drone kamikaze. Ya disebut drone kamikaze, lantaran Drone 40 dapat dikendalikan untuk melakukan misi bunuh diri menghantam sasaran yang telah ditentukan.

Baca juga: DefendTex Drone 40 –  Konvergensi Teknologi Drone dan Munisi Kaliber 40mm untuk Pasukan Khusus

Dalam simulasinya, Drone 40 ditembakan dari pelontar granat, dengan mendapat energy lonntaran yang cukup, kemudian saat di udara, drone berbentuk proyektil tersebut akan mengembangkan empat rotor mini, dan sampai saat ini jadilah Drone 40 sebagai drone copter. Dikendalikan langsung oleh seorang prajurit, Drone 40 dapat beroperasi secara LoS (Line of Sight) hingga jarak 10 kilometer. (Bayu Pamungkas)

9 Comments