DefendTex Drone 40: Konvergensi Teknologi Drone dan Munisi Kaliber 40mm untuk Pasukan Khusus

Guna memenangkan pertempuran dengan tingkat kesulitan tinggi, adalah wajar bila pasukan elite menggunakan teknik dan strategis khusus, yang salah satunya mencakup penggunaan senjata berkualifikasi khusus. Setelah sebelumnya dikupas tentang rudal mini berpemandu laser dengan kaliber 40 mm (Yatagan), maka dari ajang SOFIC (Special Operations Forces Industry Conference) 2019, diperkenalkan sosok drone multiguna yang dilepaskan dari pelontar granat kaliber 40 mm. Dan bisa direka, betapa kecil senjata maut yang disebut sebagai Drone 40.

Baca juga: Roketsan Yatagan – Rudal Berpemandu Laser untuk Infanteri dengan Kaliber 40mm

Drone 40 dibuat oleh DefendTex, perusahaan penyedia solusi pertahanan dari Australia. Karena disasar untuk kebutuhan pasukan infanteri dan pasukan elite, Drone 40 dalam penggunaannya memang dilepaskan lewat media pelontar granat kaliber 40 mm, seperti M203 yang menjadi pasangan senapan serbu M-16.

Pihak DefendTex menyebut Drone 40 adalah buah sinergi dari sebuah munisi dan drone. Misi yang diemban Drone 40 mencakup ISR (Intelligence, surveillance and reconnaissance) dan sebagai drone kamikaze. Ya disebut drone kamikaze, lantaran Drone 40 dapat dikendalikan untuk melakukan misi bunuh diri menghantam sasaran yang telah ditentukan.

Untuk peran ISR, Drone 40 dapat membawa kamera pengintai, sementara untuk misi kamikaze, Drone 40 dapat disisipkan hulu ledak high explosive berfragmentasi. Lepas dari itu, payload lain yang bisa dibawa mencakup hulu ledak anti armor, smoke, dan perangkat counter drone.

Dalam simulasinya, Drone 40 ditembakan dari pelontar granat, dengan mendapat energy lonntaran yang cukup, kemudian saat di udara, drone berbentuk proyektil tersebut akan mengembangkan empat rotor mini, dan sampai saat ini jadilah Drone 40 sebagai drone copter. Dikendalikan langsung oleh seorang prajurit, Drone 40 dapat beroperasi secara LoS (Line of Sight) hingga jarak 10 kilometer.

Baca juga: Kalashnikov KUB-UAV – Jawaban Rusia di Segmen Drone Kamikaze

Dengan ukuran yang terbilang mungil, maka kapasitas baterai menjadi tantangan tersendiri. DefendTex menyebut Drone 40 dapat terbang selama maksimal 12 menit dan punya kecepatan jelajah 20 meter per detik. (Gilang Perdana)     

5 Comments