Roketsan Yatagan: Rudal Berpemandu Laser untuk Infanteri dengan Kaliber 40mm

Bersamaan dengan dirilisnya CIDA pada ajang IDEF 2019 yang berlangsung di Istanbul, 30 April – 3 Mei lalu. Roketsan juga memperkenalkan sistem senjata perorangan untuk meladeni misi peperangan di perkotaan (urban warfare). Solusi yang masuk kelompok senjata bantu infanteri ini adalah Yatagan. Persisnya Yatagan adalan rudal berpemandu laser yang dapat menghantam sasaran secara presisi di jarak 1.000 meter.

Baca juga: Roketsan CIDA – Senjata Bantu Infanteri untuk Perang di Wilayah Urban

Meski masuk golongan rudal berpemandu laser, namun Yatagan berbeda dengan jenis rudal pada umumnya. Pasalnya Yatagan punya kaliber 40 mm, ya rudal ini memang seukuran diameter granat lontar. Yatagan pun punya panjang 40 cm dan berat 1 kg, dengan dimensi yang kecil, tak heran bila Yatagan memang dirancang untuk ditembakan dari senapan pelontar granat.

Sebelum ditembakan, Yatagan diarahkan ke sasaran lewat laser designator. Dan setelah rudal melesat, sistem actuator akan bekerja dimana sayap lipat pada rudal ikut mengembang. Pihak Roketsan dalam rilisnya menyebut Yatagan dapat digunakan secara multi platform, selain ditembakan dari senapan pelontar, rudal ini juga ideal ditembakan dari wahana drone intai (UAV), termasuk unmanned ground/surface vehicles (UGV/USV).

Paket lengkap Yatagan.
Senapan pelontar granat untuk Yatagan.

Meski digadang punya presisi tinggi, tapi untuk urusan efek ledakan jelas terbatas. Yatagan difokuskan untuk menghancurkan struktur bangunan ringan, kendaraan tanpa proteksi lapis baja, dan mengeliminasi kedudukan penembak jitu (sniper). Level presisi Yatagan cukup tinggi, yaitu dengan circular error probable (CEP) accuracy di angka 1 meter.

Baca juga: Norinco PF-89 – Roket Anti Tank/Bunker Disposable, Dikabarkan Dimiliki Indonesia

Yatagan juga dirancang untuk ditembakan dari drone copter.
Empat rudal Yatagan dapat masuk dalam tas kontainer kecil.

Dalam paketnya, seorang prajurit infanteri dapat membawa 4 munisi Yagatan yang disimpan dalam tas kontainer. Sebagai catatan, sampai saat ini Yatagan yang mengandalan pemandu semi active laser (SAL) masih dalam proses pengembangan. Adopsi pemandu laser dipandang ideal untuk solusi perang urban, dimana penggunaan laser dapat menghindari dari kemungkinan rudal di jamming oleh lawan. (Haryo Adjie)

One Comment