Delegasi industri pertahanan Turki saat ini tengah berada di Indonesia, dari beberapa rangkaian agenda kerja sama, salah satunya adalah penandatanganan perjanjian strategis dalam pengembangan beberapa alutsista yang akan diakuisisi oleh Kementerian Pertahanan RI. Dan terkait hal tersebut, Republikorp Indonesia (PT Republik Defensindo) selaku mitra industri pertahanan dalam negeri, memberikan informasi yang menarik dalam unggahan siaran pers. (more…)
Selain varian yang diluncurkan dari kapal perang permukaan, rudal jelajah Atmaca juga dibuat dalam varian yang diluncurkan dari permukaan, untuk kebutuhan Angkatan Darat Turki. Meski sama-sama punya kemampuan serang permukan dan anti kapal, namun varian surface to surface missile yang disebut Kara Atmaca, punya bobot lebih besar. (more…)
Melanjutkan pencapaian pada pameran pertahanan Indo Defence 2022, Komandan Pussenarmed TNI AD Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, beserta sejumlah delegasi yang mewakili Kementerian Pertahanan, Mabesas, Puspalad dan Pussenarmed berkesempatan untuk menyaksikan Live Firing Demonstrasi rudal balistik Khan di fasilitas Latihan Kementrian Pertahanan Turki di daerah Sinops, Turki. (more…)
Dengan ukuran yang relatif kecil, bukan perkara mudah untuk mempersenjatai drone quadcopter, apalagi ada harapan untuk menempatkan senjata berpresisi tinggi. Namun, Roketsan, manufaktur pertahanan terkemuka dari Turki berhasil meluncurkan rudal berpemandu laser yang disebut terkecil di dunia. Rudal yang dimaksud adalah “Mete” dan telah sukses diuji coba pada drone Gokalp produksi Pavo Group. (more…)
Selain unggul dalam pengembangan drone, kapal perang dan jet tempur generasi kelima, ada lagi yang membuat Turki sangat disegani secara militer di kawasan, tak lain adalah kemampuan Turki dalam mengembangkan beragam jenis rudal. Salah satu yang menciptakan efek deteren adalah kebisaan Turki dalam memproduksi rudal balistik taktis Bora (dalam versi ekspor disebut Khan). Dirancang sejak tahun 2009, Bora telah digunakan Turki dalam perang sipil di Suriah, dan telah diproduksi tak kurang dari 800 unit. (more…)
Roketsan, manufaktur persenjataan dari Turki, tak hanya fokus pada produksi beragam jenis rudal, termasuk rudal anti kapal Atmaca untuk TNI AL, Roketsan juga mengembangkan sistem hanud (pertahanan udara) dengan teknologi hybrid, yakni menggabungkan antara elemen elektromagnetik dan laser untuk melawan ancaman asimetris, seperti drone kamikaze. Seperti belum lama ini Roketsan merilis video sistem hanud ALKA Directed Energy Weapon System (DEWS). (more…)
Bakal diborong 45 unit oleh TNI AL, yang kelak akan dipasang pada korvet Fatahillah class, Parchim class, KCR (Kapal Cepat Rudal) FPB-57 dan OPV (Offshore Patrol Vessel) 90, nama rudal jelajah anti kapal Atmaca buatan Roketsan, telah menjadi perhatian besar para pemerhati alutsista di Indonesia. Dan belum lama ini ada kabar dari Turki, bahwa Roketsan berhasil melakukan uji coba perdana peluncuran rudal Atmaca yang menggunakan mesin produksi dalam negeri. (more…)
Roketsan, perusahaan pertahanan terkemuka dari Turki, memamerkan Levent, yakni sistem pertahanan udara (hanud) berbasis rudal jarak pendek – SHORAD (Short Range Air Defence) untuk penempatan di kapal perang permukaan. Leventi dipamerkan pada Doha International Maritime Defence Exhibition and Conference (DIMDEX 2024) di Qatar (4-6 Maret). (more…)
Kilas balik ke awal November 2022, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah merilis program refurbishment pada 41 unit kapal perang TNI AL. Program refurbishment nantinya akan mencakup jenis Fast Patrol Boat (FPB)-57 class, korvet Parchim class, korvet Fatahillah class, Kapal Cepat Rudal (KCR) class, korvet Sigma (Diponegoro) class dan korvet Bung Tomo class. (more…)
Guna mewujudkan kemandirian alutsista di segala lini, Turki mengembangkan apa yang disebut sebagai Karok, (Black Arrow) yakni rudal anti tank yang diproduksi Roketsan. Dari segi desain dan kemampan, Karaok mirip dengan FGM-148 Javelin buatan AS. Dan ada kabar terkait Karaok yang pertama kalinya berhasil meraih order ekspor, yaitu ke Malaysia. (more…)