Taiwan ‘Diam-diam’ Aktifkan M142 HIMARS dengan Rudal ATACMS, Mampu Jangkau Pesisir Cina Daratan
|Ibarat David melawan Goliath, bila pecah perang antara Taiwan dan Cina daratan, maka dengan tingkat kesiapan tempur yang terjaga plus dukungan dari Amerika Serikat dan sekutu, maka Taiwan dipercaya mampu memberi perlawanan yang keras terhada militer Cina, salah satunya ditandai dengan pengaktifan M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS).
Taiwan dikabarkan telah menerima dan mengerahkan batch pertama 11 unit peluncur M142 HIMARS yang menandai peningkatan signifikan pada kemampuan pertahanannya.
Kedatangan peluncur HIMARS pertama dikonfirmasi selama kunjungan rahasia oleh anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Nasional Yuan Legislatif Taiwan untuk memeriksa sistem tersebut.
🇹🇼陸軍海馬斯火箭彈首次公開 pic.twitter.com/EiWMyL8YZQ
— 新‧二七部隊 軍事雜談 (New 27 Brigade)🇹🇼🇺🇦🇮🇱 (@new27brigade) January 6, 2025
Pengadaan HIMARS adalah bagian dari kesepakatan senjata dengan AS yang mencakup total 29 unit peluncur yang dikirimkan pada akhir tahun 2023. Kementerian Pertahanan Nasional mengonfirmasi pengiriman tersebut pada bulan November tetapi merahasiakan detail operasionalnya dengan ketat.
Dalam simulasi, artileri Taiwan dengan M142 HIMARS dapat melakukan serangan balik ke wilayah Cina daratan. Daya gempur HIMARS Taiwan akan terkait langsung dengan Selat Taiwan, seperti diketahui Selat Taiwan memiliki lebar yang bervariasi tergantung pada titik pengukurannya.
Lebar rata-rata: Sekitar 180 kilometer. Bagian tersempit: Sekitar 130 kilometer antara Pingtan (dekat Fuzhou) di daratan Cina dan Pulau Hsinchu di Taiwan. Sementara bagian terlebar, hingga sekitar 200 kilometer.
Guna mampu menggebuk posisi militer Cina di daratan utama, maka Taiwan mutlak menempatkan HIMARS pada posisi strategis yang terdekat dengan Cina daratan.
Dengan bentang Selat Taiwan yang bervariasia, maka Taiwan berpotensi untuk menggunakan rudal balistik ATACMS (Army Tactical Missile System) pada HIMARS, seperti yang juga diadaptasi oleh Ukraina saat menyerang posisi strategis Rusia.
Di Ambang Perang, Cina Tempatkan Rudal Anti Kapal di Pesisir yang Menghadap Selat Taiwan
ATACMS adalah rudal balistik jarak pendek dengan presisi tinggi dengan jarak jangkau – versi awal (M39) 165 km dan versi terbaru (M57) hingga 300 km. ATACMS digunakan untuk menyerang target bernilai tinggi, seperti infrastruktur, pangkalan udara, atau posisi komando.
Sebagai catatan, pada Oktober 2020, Departemen Pertahanan AS menyetujui penjualan 64 unit M57 ATACMS ke Taiwan. Dan kabar terakhir, pada 10 November 2024, Taiwan telah menerima gelombang pertama sistem rudal ATACMS.
Atau bila mendapat ada ‘restu’ khusus dari Wahingtong, Taiwan bisa saja mendapatkan Precision Strike Missile (PrSM) untuk diluncurkan dari HIMARS. PrSM diproyeksikan untuk menggantikan ATACMS dengan jangkauan lebih jauh dan presisi lebih baik. PrSM disebut-sebut punya jarak jangkau hingga 500 km.
Dengan racikan rudal anti kapal pesisir dan artileri M142 HIMARS, maka membuat pilihan yang sulit bagi Cina untuk menyerang Taiwan, pasalnya serangan balik Taiwan akan menimbulkan kerugian yang besar pada wilayah pesisir Cina daratan. (Gilang Perdana)
Perang Bakal Makin Lama, Ukraina Gempur Dua Lanud Rusia dengan MGM-140 ATACMS
Serangan pertama China pasti nyontek iran, nyerbu dengan ribuan rudal ke semua aset militer Taiwan, baru pasukannya mendarat, Sebaiknya Taiwan lakukan Permesta, senjatai semua rakyat, lakukan gerilya seluruh pulau, tak terbatas waktu, sambil menunggu bantuan AS & PBB, persis perang korea😎
Di Indo-Pasifik jangan kan Singapore dan Taiwan, tetangga selatan kita pun juga demikian sudah membeli M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS), gelombang pertama sebanyak 20 HIMARS diperkirakan akan terkirim pada tahun 2025 sedangkan sisanya sebanyak 22 unit diperkirakan akan terkirim pada tahun 2027, selain menerima lebih dari 2000 roket GMLRS juga akan dilengkapi rudal Precision Strike Missiles (PrSM) 500 km yang akan diproduksi secara lokal.
Jadi, secara peta kekuatan HIMARS kita diapit oleh 2 negara yaitu Singapore dan Australia, kekuatan HIMARS tetangga selatan lebih bertaring dan cukup berbahaya