Selain Yunani, Rumania Juga Borong Ranpur Amfibi AAV (LVTP-7) Bekas dari USMC

Dengan penerimaan kendaraan tempur (rampur) Amphibious Combat Vehicle (ACV) 8×8, maka Korps Marinir AS (USMC) secara bertahap akan mengurangi ranpur APC roda rantai amfibi legendaris Assault Amphibious Vehicles (AAV) atau dikenal juga sebagai LVTP-7, seperti yang dioperasikan Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratib) Korps Marinir TNI AL.

Baca juga: Setelah Satu Setengah Tahun ‘Grounded”, Korps Marinir AS Bersiap Operasikan Ranpur Amfibi ACV 8×8 dalam Waktu Dekat

Maka itu sejak pertengahan tahun 2021, USMC telah berencana untuk menjual sejumlah aset AAV (LVTP-7). Pihak USMC menyebut, secara bertahap akan memensiunkan AAV hingga tahun fiskal 2027. Sebelum dijual, USMC memastikan bila unit yang dilepas ke negara lain akan melalui proses return-to-condition code alpha (RCCA), yang termasuk pembongkaran kendaraan; pemeriksaan, perbaikan, mencakup lambung kendaraan; perakitan kembali kendaraan, termasuk penggantian suku cadang wajib dan suku cadang yang tidak dapat diservis; pengujian kendaraan; dan persiapan untuk pengiriman kepada pembeli.

Tidak dijelaskan, berapa unit AAV yang mau dilego oleh USMC. Mengutip sumber dari wikipedia.org, USMC setidaknya mengoperasikan 1.311 unit AAV, artinya stok yang tersedia sangat besar.

LVTP-7 Marinir TNI AL di RIMPAC 2014.

Lantaran punya reputasi battle proven, sejumlah negara telah melayangkan penawaran, terlebih proses pembelian didukung oleh Foreign Military Sales (FMS). Adalah Yunani, negara pertama yang akan membeli AAV bekas pakai USMC.

Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan Assault Amphibious Vehicles (AAVs) ke Yunani dengan nilai sekitar US$268 juta. Penawaran tersebut mencakup 63 unit ranpur AAV varian APC, 9 unit AAV varia komando, dan 4 unit AAV varian recovery. Selain itu, paket penjualan juga sudah mencakup 63 pucuk senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm, sejumlah peluncur granat otomatis MK-19 yang jumlahnya dirahasiakan dan sistem M36E T1 thermal sighting.

LVTP-7 dengan latar HMAS Canberra.

Nah, selain Yunani, rupanya stok bejibun AAV juga dilirik oleh Rumania. Negara Eropa Timur eks Pakta Warsawa yang kini menjadi anggota NATO itu, disebut kepincut pada AAV untuk memperkuat Batalionul 307 Infanterie Marină (Batalyon Infanteri Marinir 307).

Seperti dikutip Armyrecognition.com (18/9/2024), Kementerian Pertahanan Rumania telah mengajukan permintaan kepada Parlemen untuk akuisisi AAV dari inventaris Korps Marinir AS. Menurut dokumen resmi yang ditinjau oleh DefenseRomania, permintaan tersebut adalah untuk 44 kendaraan, yang merupakan dua kali lipat dari rencana awal.

Akuisisi ini merupakan bagian dari upaya Rumania untuk memodernisasi dan memperkuat angkatan bersenjatanya. Dokumen tersebut menekankan pentingnya melengkapi militer dengan sarana modern untuk memastikan fleksibilitas, kelangsungan hidup di medan perang, mobilitas yang lebih baik, peningkatan kesadaran situasional, dan peningkatan daya tembak. Inisiatif ini merupakan bagian dari program untuk mengubah militer Rumania pada tahun 2040.

Pesanan tersebut melibatkan 44 kendaraan AAV/LVTP-7, yang bersumber dari inventaris Korps Marinir AS, dengan perkiraan nilai mencapai US$210 juta.

AAV dapat mengangkut hingga 25 Marinir selain tiga awaknya dan ditenagai oleh mesin Detroit Diesel 8V-53T (P-7) atau Cummins VT 400 903 (P-7A1), dengan jangkauan 300 mil di darat dan 20 mil laut di air. Kecepatan maksimum kendaraan ini mencapai 72 km per jam di jalan raya, 32 km per kam di luar jalan raya, dan 13 km per jam di air.

Dalam hal persenjataan, AAV-7 dilengkapi dengan peluncur granat Mk 19 40mm atau meriam M242 Bushmaster 25mm, serta senapan mesin M2HB kaliber 12,7 mm. Hal ini memungkinkannya untuk memberikan dukungan tembakan langsung kepada Marinir selama operasi penyerangan. Kemampuan amfibinya memungkinkan AAV-7 untuk menyerang garis pantai mana pun langsung dari dek kapal serbu Angkatan Laut, menjadikannya aset vital bagi misi ekspedisi Korps Marinir.

Konfigurasi posisi awak dan personel di kabin LVTP-7

Tahun lalu, Departemen PertahananAS menyetujui penjualan kendaraan AAV ke Rumania, yang awalnya mencakup 21 unit. Kendaraan ini mencakup tiga varian: 16 kendaraan lapis baja beroda rantai AAVP-7A1 untuk transportasi dan pendaratan pasukan, tiga kendaraan komando AAVC-7A1, dan dua kendaraan pemulihan AAVR-7A1. Akhirnya, Rumania memutuskan untuk menggandakan jumlah kendaraan ini.

Romania tidak memiliki Korps Marinir yang berdiri sendiri seperti di beberapa negara lain. Namun, mereka memiliki unit amfibi yang beroperasi di bawah Angkatan Laut Romania. Unit ini dikenal sebagai Batalionul 307 Infanterie Marină (Batalyon Infanteri Marinir 307) dan berperan dalam operasi amfibi serta tugas-tugas yang mirip dengan Korps Marinir.

Batalyon 307 Infanteri Marinir berlokasi di Babadag, dekat Laut Hitam, dan bertanggung jawab atas operasi pertahanan pantai, misi amfibi, serta operasi khusus di lingkungan maritim. Unit ini merupakan satu-satunya elemen maritim infanteri di Angkatan Bersenjata Rumania dan berperan penting dalam latihan bersama dengan NATO serta misi penjaga perdamaian internasional. (Bayu Pamungkas)

Bedah Ranpur “Stupid Crazy” LVTP-7 Resimen Kavaleri Korps Marinir

 

4 Comments