Sebagai sekutu Amerika Serikat yang banyak terlibat dalam operasi militer di manca negara, Australia jelas membutuhkan ketersediaan jumlah rudal anti tank yang memadai. Dan meski bukan pengguna baru FGM-148 Javelin, ada kabar bahwa Australia akan menerima ratusan rudal Javelin varian terbaru lewat skema Foreign Military Sales (FMS) yang ditawarkan oleh Washington. (more…)
Meski sudah lama diperbincangkan netizen negeri ini, namun belum ada kontrak efektif atas tawaran jet tempur F-15EX (F-15ID) untuk Indonesia. Sembari menerka-nerka kapan kontrak efektif F-15EX akan dijalankan Kementerian Pertahanan RI, sudah ada kabar sundulan dari Israel, yakni Negeri Yahudi itu telah mengajukan resmi permohonan untuk pembelian F-15EX, serta paket upgrade F-15 lama ke varian F-15EX. (more…)
Membeli jet tempur yang baru diproduksi gress dari pabrik, jelas merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi negara pembeli. Selain itu, pembelian jet tempur baru juga dapat memberi berkah bagi industri di dalam negeri, semisal dalam bentuk offset dan alih teknologi. (more…)
Berbeda dengan pengadaan alutsista dari Amerika Serikat yang kebanyakan menggunakan skema Foregn Military Sales (FMS), maka terungkap bahwa pengadaan lima unit pesawat angkut C-130J Super Hercules untuk TNI AU, menggunakan skema lain, yakni Direct Commercial Sales (DCS). Hal ini berbeda dengan skema pengadaan alutsista TNI dari AS, seperti pembelian helikopter serang AH-64E Apache Guardian, pembelian jet tempur, rudal udara ke udara dan lainnya. (more…)
Dianggap sebagai mitra strategis oleh Amerika Serikat, armada helikopter serang AH-64E Apache Guardian yang dioperasikan Puspenerbad TNI AD, kini dilengkapi dengan perangkat baru Reduced Size Crashworthy External Fuel System (RCEFS), yakni jenis tangki bahan bakar eksternal untuk AH-64 Apache yang dipasang pada stub wing. (more…)
Ada kabar terbaru yang menyebut Departemen Pertahanan Amerika Serikat lewat Defense Security Cooperation Agency (DCSA) telah menyetujui penjualan 40 unit helikopter angkut multirole UH-60M Black Hawk kepada Pemerintah Australia. Berikut paket mesin, sistem sensor dan perangkat elektronik pendukung, nilai penjualan yang ditawarkan lewat program Foreign Military Sale (FMS) mencapai US$1,96 miliar. (more…)
Lirak lirik alutsista, namun tak berlanjut ke tahap transaksi, rupanya bukan terjadi di zaman ini saja. Di dekade 70-an, sebuah dokumen menjelaskan bahwa Indonesia pernah tertarik untuk mengakuisisi kapal selam diesel listrik Barbel Class dari Amerika Serikat. Barbel Class adalah kapal selam diesel terakhir yang diproduksi dan dioperasikan AS, setelah kemudian beralih total ke kapal selam bertenaga nuklir. (more…)
Kilas balik ke dekade 70-an, saat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat sedang ranum, dimana kala itu Indonesia sedang menyiasati kekosongan armada kapal perang sebagai imbas peralihan haluan politik pasca G30S, maka TNI AL mulai mendapatkan empat unit destroyer escort (perusak kawal) Claud Jones Class (aka – Samadikun Class). (more…)
Kemunculan pesawat angkut ringan turboprop yang satu ini bakal ‘head to head’ dengan pasar N-219 Nurtanio produksi PT Dirgantara Indonesia. Yang dimaksud adalah Cessna C408 SkyCourier produksi Textron Aviation, Amerika Serikat. Keduanya akan besaing langsung, lantaran berada di segmen yang sama, bermesin dua propeller dan punya kapasitas/payload yang relatif serupa. (more…)
Soal kadar battle proven, rasanya tak perlu lagi diceritakan lagi, bahwa rudal udara ke udara besutan Raytheon, AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) memang jaguh dan handal di banyak palagan. Jet tempur F-16 TNI AU pun dipastikan, sebagai salah satu yang menggunakan varian AMRAAM, persisnya AIM-120C-7. Meski F-16 TNI AU agak telat mengadopsi beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM), namun kehadiran 36 unit AIM-120C-7 paling tidak dapat menambah efek deteren bagi jet tempur TNI AU. (more…)