Pertama Kali, Kapal Selam Scorpene dan Helikopter Super Lynx Angkatan Laut Brasil Lakukan VERTREP
Belum lama ini beredar video yang memperlihatkan Hi-line exercise antara helikopter dan kapal selam, yaitu antara kapal selam Humaitá (S41) – Scorpene class dengan helikopter Super Lynx MK21B milik Angkatan Laut Brasil.
Meski bukan sesuatu yang asing dalam operasi udara di lautan, namun Hi-line exercise di lautan, khususnya untuk awak kapal selam adalah kegiatan yang berisiko tinggi, dalam hal ini mengingatkan pada insiden maut yang menimpa tiga awak kapal selam Afrika Selatan pada September 2023.
Hi-line exercise yang melibatkan helikopter dan kapal selam biasanya disebut sebagai “Vertical Replenishment (VERTREP) with Submarine” atau “Submarine Vertical Lift Exercise”, tergantung pada konteks dan tujuan latihan. VERTREP umumnya dilakukan untuk memindahkan peralatan, logistik, atau personel antara helikopter dan kapal selam di permukaan.
🇧🇷 Brazilian Navy conducts for the first time a Hi-line exercise with the brand new Riachuelo class submarine with a Super Lynx Mk21B helicopter.@marmilbr @navalgroup @LDO_Helicopters @Leonardo_UK #Submarine #Scorpène #RiachueloClass #SuperLynx #aviation #avgeek #avgeeks pic.twitter.com/KZObhnfH0i
— Guilherme Wiltgen 🇧🇷 🇱🇺 (@GuiWiltgen) December 19, 2024
Barang-barang yang dikirim biasanya kecil dan mendesak, seperti suplai medis, komponen teknis, atau bahkan evakuasi personel.
Yang menjadi tantangan, kapal selam dengan dimensinya yang kecil dan memiliki ruang dek terbatas membutuhkan presisi tinggi dari helikopter. Kapal selam biasanya diposisikan stabil di permukaan untuk mengurangi risiko selama operasi pengangkutan. Tantangan tambahan termasuk angin rotor, pergerakan gelombang, dan visibilitas rendah.
Helikopter harus tetap melayang (hovering) di atas kapal selam dengan presisi tinggi, sering kali dalam kondisi cuaca atau laut yang menantang.
Dalam hi-line exercise antara helikopter dan kapal selam, platform yang biasanya digunakan sebagain besar bukan deck, melainkan conning tower (sering disebut sail dalam konteks kapal selam modern). Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ruang permukaan pada kapal selam dibandingkan dengan kapal permukaan. Kapal selam tidak memiliki dek besar seperti kapal permukaan. Conning tower adalah satu-satunya area yang cukup tinggi dan stabil untuk operasi semacam ini.
Dan berkaca dari kasus yang memimpa awak kapal selam Afrika Selatan, personel yang beroperasi di conning tower juga memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap air laut atau gelombang yang menghantam lambung kapal selam. (Gilang Perdana)
Tiga Awak Kapal Selam Taiwan Hilang Setelah Tersapu Gelombang Tinggi
SEHARUSNYA kita ambil DEUTSCHE U-BOOT U-212CD yang CONNING TOWER nya ada HUMAN SIZED DOOR/HATCH di depannya dan SIDE DOOR HATCH di samping belakang yang harus JALAN MELIPIR CONNING TOWERnya selain normal sub hatchs. …
Hanya angan2, alangkah bagusnya kalo ada AMPHIBIOUS TANKER AIRCRAFT sebesar Shein Meiwa yg bs REFUEL kasel di titik laut manapun selama kondisi laut tenang.
ATAU, inspirasi dr YAK-24 USSR TANDEM ROTOR helicopter yg memperagakan REFUELING WHILE HOVERING tank T55 dan PT76 di air……..
Vid menit 16an UBOOT
https://youtu.be/4vlT1PoplYI?si=qLp7AxnCfR-mUJPr
YAK24
https://youtu.be/G4vUCKzo8W8?si=uwEqVO-nxhUfiNcF