Tiga Awak Kapal Selam Taiwan Hilang Setelah Tersapu Gelombang Tinggi
Mirip insiden yang menimpa awak kapal selam SAS Manthatisi (S101) – Type 209/1400 milik Angkatan Laut Afrika Selatan di Samudra Atlantik Selatan, kejadian yang sama kembali berulang, namun kali ini menimpa awak kapal selam ROCS Hai Hu (SS-794) – Zwaardvis-class Angkatan Laut Taiwan. Tiga awak kapal selam yang sedang berada di dek atas dalam rangka pelatihan, tersapu gelombang tinggi dan sampai saat ini belum ditemukan.
Dikutip Taipei Times – taipeitimes.com (22/12/2023), Angkatan Laut Taiwan pada Jumat pagi mengatakan masih mencari tiga awak kapal selam yang tersapu ke laut pada hari Kamis (21/12/2023), sementara tiga korban lain yang berhasil diselamatkan kini sedang dalam observasi di rumah sakit terdekat.
Saat kejadian, kapal selam Hai Hu sedang melakukan misi pelatihan sore hari di dekat Pulau Siaoliouciou di Kabupaten Pingtung ketika insiden itu terjadi. Para awak kapal terseret ke laut oleh gelombang tinggi ketika mencoba mengambil peralatan yang terlepas. Sesuai standar keselamatan, keenam awak yang berada di dek sudah mengenakan rompi pelampung.
Tak lama setelah kejadian, kapal penyelamat dan helikopter anti-kapal selam S70-C segera dikirim untuk mencari awak kapal selam yang hilang. Mereka dengan cepat dapat menyelamatkan tiga orang, sementara tiga orang lainnya, yakni bintara bermarga Lin, Yen dan Chang, masih belum ditemukan.
Pencarian kini telah diperluas, dengan bantuan tambahan dari penjaga pantai dan Korps Layanan Lintas Udara Nasional.
Sebagai informasi, Angkatan Laut Taiwan kini mengoperasikan empat unit kapal selam, terdiri dari dua unit Chien Lung-class (aka – Zwaardvis-class) – ROCS Hai Lung (SS-793) dan ROCS Hai Hu (SS-794) yang dibeli baru dari Belanda. Kemudian ada dua unit kapal selam tua Hai Shih class (aka – Tench-class) – ROCS Hai Shih (SS-791) dan ROCS Hai Bao (SS-792). Hai Shih class dikenal sebagai kapal selam tertua di dunia yang masih beroperasi saat ini. (Gilang Perdana)