Update Drone KamikazeKlik di Atas

Untuk Marinir, Rusia Luncurkan Ranpur BT-3F Varian Self Propelled Anti Tank (Kornet-E)

Melengkapi ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicile) BMP-3, maka Korps Marinir seharusnya akan mendapatkan perkuatan jenis ranpur APC amfibi terbaru BT-3F dari Rusia. Jumlahnya lumayan besar, yakni 79 unit yang digadang sebagai pengganti pansam (panser amfibi) BTR-50 yang usianya telah menua. Namun, badai CAATSA yang ditiupkan Washington telah menunda pengadaan ranpur amfibi ini. Meski begitu, BT-3F terus dikembangkan untuk kebutuhan infanteri laut (marinir) Rusia.

Baca juga: Bukan 22 Unit, Korps Marinir Akan Mendapatkan 79 Unit Ranpur Amfibi BT-3F

Dan belum lama ini ada kabar bahwa BT-3F dikembangkan dalam varian self propelled anti tank, yakni dengan dilengkapi rudal anti tank battle proven Kornet-E.  Foto-foto ranpur ini dirilis pada 11 Agustus 2023 oleh media Rusia. Foto menunjukkan BT-3F dilengkapi dengan sistem rudal anti-tank Kornet-E yang terdiri dari dua peluncur plus proteksi serangan anti RPG.

BT-3F adalah APC amfibi serbaguna yang dirancang untuk kebutuhan Rusia dan Indonesia. Varian standarnya dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm RCWS. Namun, pada varian self propelled anti tank nampak tidak dilengkapi dengan persenjataan tersebut, melainkan digantikan peluncur Kornet-E.

Kornet-E
Kornet-E digadang untuk menghancurkan tank modern yang dibekali perlindungan dinamis, kendaraan lapis baja ringan, basis perkubuan lawan, sampai sasaran udara berkecepatan rendah (helikopter dan drone). Dan sudah barang tentu, rudal anyar ini dapat diguakan sepanjang hari, dalam kondisi cuaca ekstrem dan di kondisi gangguan elektronik dan optik dari lawan.

Karakteristi teknis dari Kornet-E yaitu punya jarak tembak minimum 150 meter dan jarak tembak maksimum 10.000 meter. Sementara daya penetrasi rudal ini dapat menembus lapisan baja dengan ketebalan 1.100 – 1.300 mm. Sebagai pengendali, Kornet-E mengandalkan sistem otomatis lewat laser beam.

Kornet-E menawarkan hulu ledak tandem 152 mm, yang memungkinkannya menembus armor musuh secara efektif, bahkan dapat menghancurkan Explosive Reactive Armor (ERA). Dengan perkiraan kemampuan penetrasi 1.000 hingga 1.200 mm Rolled Homogeneous Armor (RHA) setelah ERA, dan kemampuan menembus beton hingga 3 hingga 3,5 meter.

Kornet-E dapat melesat lebih dari 250 meter per detik. Dengan berat 29 kg, termasuk wadahnya, Kornet-E relatif ringan mengingat kemampuannya yang berperforma tinggi. Dimensinya termasuk diameter tubuh 160 mm dan lebar sirip 460 mm.

BT-3F
Dari segi rancangan, jelas ada kesamaan antara BMP-3F dan BT-3F, hanya saja pada BT-3F posisi kubah kanon diganti sebagai kompartemen bagi 14 pasukan. Sementara konfigurasi pengemudi tak ubahnya pada BMP-3F, yakni berada di bagian tengah. Seperti BMP-3F, di sisi kanan dan kiri pengemudi terdapat dua kursi dengan dua palka (hatch) untuk kru cadangan.

BT-3F ditenagai mesin diesel yang serupa dipakai BMP-3F, yaitu UTD-29M 4 stroke berdaya 500 hp. Dengan sistem transmisi semi-matic, ada empat percepatan maju dan dua percepatan mundur. Jarak jangkau BT-3F masih sama dengan BMP-3F, kurang lebih 600 kilometer. Laju kecepatan BT-3F dijalan mulus mencapai 70 km per jam, dan kemampuan berenangnya masih standar di 10 km per jam.

Baca juga: Rusia Tampilkan BT-3F “Arctic” – Ranpur Khusus untuk Beroperasi di Wilayah Kutub Utara

Tentang kemampuan renang, BT-3F disokong sepasang hydrojet (waterjet), BT-3F dapat menembus gelombang laut hingga kategori sea state 3. Dengan kapasitas bahan bakar maksimum (350 liter), BMP-3F dapat berlayar selama tujuh jam non stop. (Bayu Pamungkas)

5 Comments