Dengan keterbatasan peralatan tempur, maka ‘kawin silang’ antar dua jenis alutsista lazim dilakukan oleh Rusia dan Ukraina di perang yang berkepanjangan. Namun ada yang unik dilakukan Ukraina, yakni memasangkan kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) ZU-23-2 kaliber 23 mm di ranpur APC M113. Meski secara prinsipi sederdana, tapi jarang ada ranpur asal Barat, terlebih hasil donasi dari Belgia dipasangkan senjata berstandar Soviet oleh Ukraina. (more…)
Perang yang berkepanjangan sudah barang tentu membutuhkan ketersediaan biaya besar, yang pada unit tempur terdepan hal ini mungkin harus dimaknai dengan improvisasi pada banyak hal. Salah satunya adalah improvisasi pada lapisan proteksi pada kendaraan tempur (ranpur) dan kendaraan taktis (rantis), termasuk dalam melanjutkan penggunaan lapisan pelindung balok kayu (wooden armor). (more…)
Sebagai negara yang doyan berkonflik, Israel membutuhkan ranpur (kendaraan tempur) yang memadai dalam aspek kualitas, namun juga cukup dalam kuantitas. Untuk itu adanya ranpur lapis baja angkut personel (APC) M113 dirasa belum cukup. Sebelum hadir APC Namer, Angkatan Darat Israel mengoperasikan APC yang disebut “Achzarit”. (more…)
Meski baru meraih order 18 unit dari Indonesia dan belum juga mendapatkan kontrak ekspor, namun tidak menyurutkan PT Pindad (Persero) dan FNSS dari Turki untuk mengembangkan varian lanjutan dari medium tank Harimau (Kaplan MT). Pada 22 Oktober lalu, FNSS dan PT Pindad menandatangani perjanjian produksi pembuatan dua prototipe Kaplan APC (Armoured Personnel Carrier). (more…)
Dengan penerimaan kendaraan tempur (rampur) Amphibious Combat Vehicle (ACV) 8×8, maka Korps Marinir AS (USMC) secara bertahap akan mengurangi ranpur APC roda rantai amfibi legendaris Assault Amphibious Vehicles (AAV) atau dikenal juga sebagai LVTP-7, seperti yang dioperasikan Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratib) Korps Marinir TNI AL. (more…)
Kubu Barat pernah dipermalukan pada bulan Mei lalu, yakni dengan digelarnya “War Trophies” di Victory Park, Moskow, beragam jenis persenjataan dari AS dan sekutunya yang digunakan Ukraina dipamerkan ke publik dalam kondisi rusak, sebut saja mulai dari Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams, Leopard series sampai berbagai jenis ranpur APC, baik roda ban maupun roda rantai. Meski begitu, masih ada yang kurang dari “War Trophies” kala itu. (more…)
Dengan ketebalan lapisan proteksi standar sekitar 28-32 milimeter, menjadikan APC M113 sebagai ranpur lawas yang kerap menjadi ‘pesakitan’ dalam pertempuran. Namun, keunggulan mobilitas, desain modular dan besarnya populasi yang digunakan di seluruh dunia, menjadikan M113 terus mendapatkan berbagai upgrade, baik dari aspek proteksi dan persenjataan. (more…)
APC M113 kondang sebagai ranpur lapis baja ringan yang laris manis digunakan banyak negara, termasuk di antaranya dioperasikan Batalyon Infanteri Mekanis TNI AD. Sebagai ranpur lapis baja ringan yang beratnya hanya 12 ton-an. M113 dihadapkan pada kenyataan bahwa proteksi lapis bajanya tergolong tipis, maka itu M113 yang beroperasi tanpa proteksi tambahan amat mudah untuk dilumpuhkan oleh tembakan dari kanon dan senapan mesin berat. (more…)
Ranpur lapis baja angkut personel atau Amoured Personnel Carrier (APC) Namer milik Israel kembali menjadi sorotan, setelah Namer yang membawa delapan pasukan itu disengat rudal anti tank dalam jarak sangat dekat di Gaza. Kedelapan pasukan Israel dlaporkan tewas dalam serangan tersebuk, dan video yang memperlihatkan detik-detik serangan terhadap Namer menjadi viral di jagad media sosial. (more…)
Disebut sebagai “Iron Mess” atau “Iron Turtle”, kemunculan Main Battle Tank (MBT) T-72 Rusia dengan perisan lapis baja berukuran besar yang menutupi bagian kubah (turret), telah membetot perhatian dunia, pasalnya dengan perisai sedemikian besar, maka bukan saja garis pandang pengemudi tank yang berkurang, melainkan turret dan laras meriam tidak dapat digerakkan dan hanya dapat melepaskan tembakan ke arah depan. (more…)