Lihat Reputasi NASAMS di Ukraina, Taiwan Ngebet Beli NASAMS Langsung dari AS
|Konflik tak bisa dilepaskan dari peluang bisnis, setelah sebelumnya Amerika Serikat berencana membeli kembali (buy back) ratusan peluncur rudal hanud lawas MIM-23 Hawk dari Taiwan, dengan maksud untuk dikirim ke Ukraina. Kini ada kabar lanjutan, bahwa Taiwan berencana untuk membeli sistem hanud NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile Systems) langsung dari Amerika Serikat.
Baca juga: ‘Buy Back’ dari Taiwan, AS Berencana Pasok Ratusan Peluncur Rudal Hanud Hawk ke Ukraina
Pernyataan keinginan Taiwan untuk membeli sistem hanud NASAMS diungkapkan langsung oleh Menteri Pertahahan Taiwan, Chiu Kuo-cheng. Dikutip dari Reuters.com (18/7/2023), disebut bahwa Taiwan sangat serius untuk meningkatkan kemampan pertahanan udaranya, terutama setelah melihat kemampuan NASAMS di Ukraina, menjadikan negeri pulau yang tidak diaukui Beijing itu menjadi yakin untuk membeli NASAMS.
“Setelah melihat seberapa baik NASAMS di Ukraina, maka kami sangat tertarik untuk mengakuisisinya,” kata Menhan Taiwan. NASAMS telah disediakan oleh AS untuk digunakan di Ukraina. Pejabat AS mengatakan bahwa NASAMS memiliki tingkat keberhasilan 100 persen dalam mencegat rudal jelajah dan balistik Rusia.
Sistem hanud NASAMS dikembangkan dan dibangun oleh Raytheon Technologies (RTX.N) dan Kongsberg Gruppen (KOG.OL) dari Norwegia. NASAMS merupakan sistem pertahanan udara berbasis darat jarak pendek hingga menengah yang melindungi obyek vital dari serangan drone, rudal, dan pesawat terbang. Belakangan, Kanada dan Lituania juga telah membeli, atau sedang membeli NASAMS untuk dipasok ke Ukraina.
Ditanya di sela-sela rapat parlemen tentang pembelian NASAMS. Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng mengatakan “pasti” ada proposal untuk mendapatkannya. “Pekerjaan ini harus dilakukan sesuai dengan situasi musuh,” katanya. “Kami telah melihat dari perang Rusia-Ukraina bahwa senjata ini pasti memiliki kinerja yang bagus.”
Namun, Taiwan belum menerima pemberitahuan resmi dari AS bahwa mereka akan menjual NASAMS ke Taipei, kata Chiu. “kami membutuhkan pekerjaan ini dilakukan secepat mungkin.”
AS terikat oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal. Dan dari seberang lautan, Cina secara rutin mengecam penjualan beragam alutsista dari AS ke Taiwan.
Militer Taiwan telah mencermati dengan seksama perang di Ukraina, yakni untuk pelajaran bertahan melawan lawan yang jauh lebih besar, misalnya dengan menggunakan drone.
Taiwan Tidak Percaya Diri
Rencana pembelian NASAMS sejatinya memperlihatkan Taiwan tidak percaya diri untuk melengkapi arsenel hanud jarak sedangnya. Lantaran ‘hidup’ dalam tekanan dan ancaman dari negara lain, tingkat kemajuan dan adopsi teknologi rudal hanud Taiwan bisa disejajarkan dengan Jepang.
Dengan didukung penuh oleh Washington, sudah sejak lama Taiwan berhasil melakukan reverse engineering resmi pada rudal hanud asal Negeri Paman Sam. Sistem hanud made in Taiwan pada umumnya terbagi dalam dua kelompok, yaitu rudal hanud jarak pendek dan rudal hanud jarak sedang-jauh. Untuk rudal hanud jarak pendek mengacu pada Antelope Air Defence System, sementara rudal hanud jarak sedang-jauh mengacu pada Tien-Kung III (Sky Bow III) surface-to-air missile (SAM) system.
Tentang rudal hanud Sky Bow III terbilang canggih, lantaran punya karakter yang mirip dengan sistem hanud Patriot (yang juga sudah dioperasikan Taiwan). Lebih detail tentang rudal Sky Bow III, dapat Anda simak pada tautan artikel di atas paragraf ini. (Bayu Pamungkas)
Kalo TRISULA seberapa paten kinerjanya…..heran produk yg belum teruji yg dipilih 🤔
masih mending ngga teruji tapi bisa dipake, daripada teruji tapi malah ngga bebas pake 🙈🙈
Karena tawaran dari turkie menggiurkan.
ada ToT, harga murah, tidak ada syarat yg memberatkan, dan mungkin juga komisi nya juga gede wkwkwk..
Kadang-kadang slogan “bebas pake” hanya hebat saat dibaca.
Buktinya sampe sekarang masih nyari berita heli tempur yg “bebas pake” diterjunkan ke Papua untuk menggempur KKB
Kita juga punya NASAMS sayangnya hanya buat pantes2 saja jumlahnya, maklumlah masih kere negara dan terlalu yakin tak akan ada negara yg mau serang kita, mungkin memang tidak tapi jika sisi terluar halaman negara kita dicaplok orang spt Sipadan Ligitan paling hanya plonga plongo saja kita teriak2 sedih tanpa mampu berbuat apa2.
@tritip,
itu cuma karena kebijakan kita saja, nyatanya apa ada helikopter yang gembur kkb?, palingan cuma bell-412 yang lagi bawa pasukan itu juga ngga ada beritanya deh kayaknya, super tucano juga nyatanya diem diem bae, si “bebas pake” kalau yang mas maksud itu si tank terbang, nyatanya sudah banyak bertempur di berbagai negara penggunanya, lagian, bebas pake kan hanya menunjukan fleksibilitas, bukan yang lain, fleksible untuk nyerang target darimanapun
Yaiyalaaaah….ini kan membahas slogan “bebas pakai” dinegara kita 😁
@Periskop,
Beberapa waktu lalu ada video viral heli terbang sambil brtt brrrtt brrrt brrrrrrrt bukan det det dedededet untuk membabat kriminal tengik di bajak timur.
@tritip
nah itu tau
@TN
dimana tuh?, kok kayak A-10?, saya jadi penasaran pake apaan wkwkw
kalau dari yang ada di yt, ngga beda jauh sama yang saya bilang, itu heli angkut, heli gunship, entah itu hind atau apache, saya ngga nemu satupun sejauh ini
Berarti pilihan indonesia sdh tepat, bisa jarak pendek dgn aim9 dan jarak sdng dgn aim120c7
sama aja ternyata ya….punya Mi-35 dan Sukro Su-27/30 cuma buat pajangan…kagak pernah dipakai…
Amerikana = Rusiana
sama aja
Yg valid @tukang ngitung ph.d, link nya mana itu brrrt brrrt
@oons
sukhoi aktif patroli. beberapa bulan lalu misalnya, saya sempet liat waktu di desa dalam jarak relatif “dekat”. karena kebetulan terbangnya cukup rendah sampai suaranya terdengar jelas waktu itu, dan jujur saja telinga saya sampai agak tuli untuk beberapa saat