Korps Marinir Uji Instalasi Pemasangan Rantai (Tracklink) pada Ranpur Amfibi LVTP-7
|Atraksi yang memperlihatkan kemampuan personel kavaleri dalam bongkar pasang rantai kendaraan tempur (ranpur) selalu memikat perhatian orang banyak, betapa tidak, dalam tempo singat, awak ranpur yang terlatih dapat mensimulasikan bongkar pasang rantai ranpur yang rusak. Selain mempertontonkan bentuk pekerjaan yang berat, bongkar pasang rantai tank jelas membutuhkan kerja sama tim yang kuat.
Baca juga: AMX-13 VCI Kavaleri TNI AD Pernah Dipasangi Kubah ‘Tertutup’ dengan Senapan Mesin Sedang
Di Indonesia, atraksi bongkar pasang rantai pada ranpur dipopulerkan oleh Satuan Kavaleri TNI AD. Dalam kesempatan defile dan perayaan HUT kesatuan, kemampuan bongkar pasang rantai dalam waktu singkat kerap diperlihatkan. Dan ranpur yang yang paling sering digunakan adalah AMX-13 VCI (Véhicule de Combat d’Infanterie) atau varian APC (Armored Personel Carrier).
Meski bukan sebuah atraksi, untuk pertama kalinya Korps Marinir merilis berita tentang bongkar pasang rantai pada ranpur di segmen angkut personel, yakni LVTP-7A1.
Dikutip dari Dispen Kormar (Surabaya), dalam rangka menunjang mobilitas Kendaraan Tempur (Ranpur) sekaligus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan prajurit, Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi 2 Marinir (Yonranratfib 2 Mar) melaksanakan uji instalasi pemasangan tracklink pada ranpur LVTP7-A1 di garase Ranpur Yonranratfib 2 Mar, Kesatrian Marinir Soepraptono, Semarung, Ujung, Semarung, Surabaya. Kamis (12/01/2023).
Tracklink adalah salah satu komponen utama ranpur yang memiliki fungsi sebagai tumpuan roda penggerak maupun roda jalan sehingga ranpur mampu bergerak untuk melakukan perpindahan tempat atau manuver lapangan.
View this post on Instagram
Meski sama-sama APC, tentu ada perbedaan yang mendasar antara AMX-13 VCI dan LVTP-7. Dari aspek bobot, AMX-13 VCI beratnya sekitar 15 ton, sementara LVTP-7 yang punya kemampuan amfibi dan daya angkut lebih besar, beratnya sekitar 22,8 – 30 ton (tergantung pada lapisan proteksi).

Baca juga: Korps Marinir AS (USMC) Berencana Jual AAV (LVTP-7), Indonesia Wajib Monitor

Sebelum ini, Korps Marinir juga pernah memperlihatkan kemampuan bongkar pasang rantai pada ranpur tank amfibi PT-76. Bongkar pasang rantai menjadi kemampuan wajib yang haris dimiliki oleh prajurit kavaleri, pasalnya lepas atau rusaknya roda rantai kerap dialami selama jalannya latihan atau operasi militer. Semisal tank terkena ledakan ranjau, maka umumnya rantai akan terlepas dari dudukannya, dan kecepatan perbaikan menjadi sangat diperlukan. (Gilang Perdana)
Ini sebenarnya masuk kategori APC yang bagus walau made in Korea under license lik Sam sayangnya yg mendarat di markas marinir cuma belasan kurang banyak sekali berharap tahun2 depan ditambah jumlah dan macamnya. Semoga tak akan pernah digunakan untuk angkut prajurit buat rebut pulau yang dikuasai alien.
Tambahan LVTP-7 hibah dari Korsel udah datang atau belum ya dan nanti ranpur Zaha udah jadi kira2 ranpur ini akan diganti atau tetap digunakan Korps Marinir TNI-AL?
yang dimiliki korps marinir sekarang berapa unit min?. saya dengar dulu program hibahnya 35 unit dari korsel kalau ngga salah