Marinir Thailand Kedatangan VN-16, Tank Amfibi Tercepat
|Ada yang unik dari program akusisi dan modernisasi alutsista Thailand, pasalnya Negeri Gajah Putih ini terlihat bisa luwes menggunakan alutsista besutan AS/Barat dan Cina. Untuk matra udara misalnya, program eMLU (enhanced Mid-Life Update) pada armada F-16 Fighting Falcon sudah lebih maju dan tuntas ketimbang Indonesia. Bicara helikopter angkut serbaguna, selain mengoperasikan Mi M-17V5, Angkatan Darat Thailand juga pengguna helikopter Black Hawk.
Baca juga: Setelah 7 Tahun, Thailand Tuntaskan Program eMLU F-16 A/B Fighting Falcon
Meski dekat dengan Amerika Serikat, Thailand seolah bisa bermain cantik di ‘dua kaki,’ khususnya kedekatannya dengan Cina, dimana tak sedikit alutsista Thailand yang merupakan buatan Cina. Bahkan, Thailand telah memproduksi beberapa ranpur lapis baja yang dilisensi dari Cina. Yang paling menjadi sorotan, Thailand telah memesan kapal selam diesel listrik dengan kemampuan AIP (air-independent propulsion) S26T dan kapal serbu amfibi – Landing Platform Dock (LPD) Type 071E.
Dan belum lama ini ada kabar, bahwa Korps Marinir AL Thailand pada 28 Mei 2021 telah kedatangan alutsista baru, yaitu tiga unit tank amfibi VN16 buatan Norinco, Cina. Mengutip sumber dari aagth1.blogspot.com, disebutkan menggunakan kapal kargo, ketiga tank amfibi ini tiba di Lanal Sattahip.
Pengiriman tank ini terbilang cepat, yakni hanya delapan bulan sejak kontrak pembelian ditandatangani. Total Marinir Thailand akan mendatangkan enam unit VN16, dimana sisanya akan dibeli pada tahun fiskan 2022. Kabarnya, harga per unit tank ini dibandrol US$12,8 juta.
Sebagai informasi, Norinco VN16 adalan varian ekspor dari Norinco ZBD-05, yang sudah tak asing bagi para pemerhati alutsista. ZBD-05 dikenal sebagai tank amfibi dengan kemampuan berenang tercepat di kelasnya. Mesin tank ini mengusung jenis diesel yang mampu menyemburkan daya 1.176 kW saat di dalam air, tenaga ini diperlukan untuk menggerakan dua waterjet yang mampu mendorong ZBD05 melaju di air dengan kecepatan 25 km per jam. Situs army-technology.com menyebut kecepatan renang ranpur ini bisa sampai 45 km per jam.
Saat melaju di darat, kecepatan maksimum ZBD05 bisa dikebut hingga 65 km per jam. Dari sisi kemampuan, ZBD05 dapat menanjak sampai sudut 60 derajat dan mampu melintasi rintangan vertikal setinggi 0,5 meter dan rintangan parit selebar 2 meter.
Baca juga: Terekam Sosok ZBD05 Varian Ambulans, Punya Desain Mirip BTR-58
Selain versi IFV (Infantry Fighting Vehicle), Norinco juga merilis varian yang lebih lethal dalam urusan fire power, yakni ZTD05 yang masuk kategori Amphibious Light Tank. Meski punya desain dan struktur serupa, ZTD05 dipasangi kubah dengan meriam kaliber 105 mm. Ada yang menyebut meriam 105 mm yang dipasang adalah ‘copas’ dari meriam L7 lansiran Royal Ordnance, Inggris. Nah, seperti terlihat dalam foto, yang diakuisisi Marinir Thailand adalah versi meriam kaliber 105 mm. (Bayu Pamungkas)
Bismillah dalam renstra TNI apakah VN 16 dibeli juga nih minimal 10 unit siapa tau dapat bantuan hibah dari mr.biden buat marinir TNI.AL.
6 biji?
Dikit amat.
Lupa ya?
Dikit mana ama BTR-4M marinir?
😂😂😂😂
Kalo punya anggaran militer 1.700 Triliun bisa dapet berapa tuh tank ya.
Cuma 130 tank yg bakal dibrli mbah. Tp klo kendaraan tempur lapis baja banyak. Itu berdasarkan rincian pengadaan utk AD pd usulan yg dihebohkan itu…😄😄
Ya Salaamm😄😄😄
Kalo buat dibeliin Su-35 atau Su-57 gak akan dibarter pake kerupuk kan Dhek?? Malu dong udah punya dana talangan 1700 T kok beli alutsista Rusia masih mau dibarter pake kerupuk. Upss, kalo CAATSA nya udah dicabut ya. Hhhhhhhhhh
Dapet cerita doang. Cerita Kilo, IDX, Sukhoi, Viper, Huivert, Scorpene, Badak, Harimau Hitam…
Silahkan ditambah ceritanya lagi kalau kurang. Yang pasti bisa banyak banget ntar dapatnya wong punya anggaran trilyunan buat ngedongeng yaaa kan 🤣🤣🤣🤣
Ngga kuar biasa amat. Ketemu tank boat langsung sinking.
Tank amfibi biasanya digunakan untuk operasi pendaratan dan tank amfibi biasanya tidak sendiri biasanya dikawal oleh kapal perang & pesawat tempur contohnya seperti operasi overlord.
Beli cepet datang cepet, beli luama datang luoamaaaaa
Kenapa marinir tak tertarik dengan tank amphibi ini ? Malah ingin y nambah bmp3f
Nambah spesies nambah anggaran pemeliharaan dan menyulitkan rantai logistik.
Lagipula Marnir cukup puas dgn produk Ruski selain faktor budget.
Kayanya Tanknya ringkih..
Ini yg bikin ngenes industri yg membuat protoype ranpur Thailand akhirnya kaga dibeli militer Thailand.
Meriam yg diduga copas karna persamaan kaliber bukan berarti setara dgn L7.