Update Drone KamikazeKlik di Atas

AMX-13 VCI Kavaleri TNI AD Pernah Dipasangi Kubah ‘Tertutup’ dengan Senapan Mesin Sedang

Foto: koleksi keluarga besar Letjen TNI (Purn) Dading Kalbuadi – di scan oleh Jani Sari Library)

AMX-13 VCI (Véhicule de Combat d’Infanterie) dikenal sebagai salah satu alutsista berusia tua yang masih dioperasikan oleh satuan Kavaleri TNI AD. Dari platform tank ringan AMX-13, ranpur lapis baja angkut personel ini mudah dikenal sosoknya oleh pemerhati alutsista. Seperti sudah identik senjata yang dibawanya adalah satu pucuk senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm dalam kubah yang terbuka (open mounting). Namun, ternyata ada fakta lain yang menarik.

Baca juga: AMX-13 VCI Retrofit – Harapan Memperpanjang Usia Pakai APC Legendaris

Lewat sebuah foto yang diposting akun Facebook/Instagram Janisari Library (23/11/2020), nampak bahwa AMX-13 VCI milik Kavaleri TNI AD pernah dipasangi jenis kubah model tertutup. Mengutip dari wikipedia.org, model yang dimaksud merujuk pada varian AMX-VTT (AMX-VCI) yang dibekali turret mounted light machine gun. Berbeda dengan kubah terbuka yang digunakan pada AMX-13 VCI saat ini, maka AMX-13 VCI dalam foto di atas mengusung senapan mesin sedang.

Merujuk ke spesifikasi, maka pasangan senjata dalam kubah tertutup itu adalah AA-52 (Arme Automatique Transformable Modèle 1952), lantaran senjata ini pertama kali digunakan pada tahun 1952. Meski bukan lagi senjata modern, AA-52 masih banyak digunakan sampai saat ini, terutama di negara-negara bekas jajahan Perancis. Bahkan, militer Perancis sampai saat ini masih mengggunakan AA-52/AAT-F1 di helikopter tempur SAR EC725 Caracal untuk mendukung misi khusus, tidak itu saja, Main Battle Tank Leclerc menempatkan AA-52 sebagai senjata di mounted.

Di Indonesia, jenis senapan mesin ini juga digunakan oleh Korps Marinir, khususnya melekat sebagai senapan mesin coaxial pada tank amfibi AMX-10 PAC 90. Resimen Kavaleri-1 Marinir telah melakukan uji tembak senapan mesin ini, dan hasilnya sangat memuaskan.

Dalam suatu uji tembak yang menghabiskan 5.000 butir munisi, senapan ini sama sekali tidak mengalami macet, walaupun laras telah diganti sebanyak dua kali. Dan hebatnya lagi, munisi FN MAG dapat langsung dipakai di AA-52, karena mengadopsi kaliber yang sama persis. Sebagai informasi, pihak pabrikan (Manufacture d’armes de Saint-Étienne) juga merilis senapan mesin ini dalam versi kaliber Perancis, 7,5×54 mm.

Kembali ke sosok ranpur AMX-13 VCI dalam foto di atas, dari keterangan disebutkan ranpur tersebut sedang digunakan dalam Operasi Seroja di Timor Timur. Hal lain yang menarik perhatian dari foto adalah tampak Brigjen TNI Dading Kalbuadi, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Koda Hankam Timor Timur. Terlihat juga dalam foto, seorang prajurit Korps Marinir disebelahnya sedang memegang senapan AK-47. Sebagai informasi, laras meriam yang terlihat pada foto adalah milik tank AMX-13  yang ada di samping kanan.

Meski usianya tak lagi muda, sejumlah AMX-13 VCI telah diretrofit oleh PT Pindad. AMX-13 VCI retrofitan PT Pindad tidak mengubah desain body hull secara frontal, masih terlihat jelas identitas konfigurasi alur roda rantai AMX-13 yang khas.

AMX-13 VCI retrofit dengan perubahan body hull bagian depan.

Baca juga: Ada Dua Varian Tank AMX-13 dengan Kaliber Meriam Berbeda, Begini Cara Membedakannya

Namun bila diperhatikan dari depan, akan nampak juga sentuhan perubahan, terutama pada bodi cover area mesin di bagian depan (samping depan pengemudi). Bila sebelumnya dibuat pola plat miring ‘tajam’ khas tank Perang Dunia II, maka pada hasil retrofit pola plat dibuat miring hanya sekitar 15 derajat, menjadikan AMX-13 kini tak perlu lagi plat bemper. Di AMX-13 VCI retrofit juga tak terlihat lagi sosok roda serep yang menjadi identitas keluarga AMX-13. (Bayu Pamungkas)

11 Comments