Kawasaki D-Tracker 250: Kuda Besi Tunggangan Pasukan Infanteri Pengaman Ibu kota
|Dalam doktrin perang kota dan perang hutan (bukan rimba), penggunaan motor berkemampuan khusus jamak disertakan untuk menunjang mobiltas. Mulai dari pasukan reguler sampai pasukan elite paham betul peran dari motor trail yang punya ketahanan tinggi saat melibas medan berat. Di lingkup TNI, Kawasaki D-Tracker 250 adalah salah satu tipe motor trail yang jadi andalan Brigade Infateri-1 PIK/Kodam Jaya untuk melalukan tindakan pengamanan di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: VAB – Kisah Panser Perisai Ibu Kota
Meski jadi tunggangan pasukan Baret Hijau, Kawasaki D-Tracker 250 wujudnya tak ada beda dengan versi sipil. Namun karena digunakan untuk kepentingan militer, motor trail premium ini di cat warna hitam, khas motor komando. Dirunut dari spesifikasi, Kawasaki D-Tracker 250 mengusung gaya khas supermoto, tinggi, dan ramping. Motor ini punya ground clearance 265 mm. Digadang untuk beraksi di jalanan kota metropolitan, Kawasaki D-Tracker 250 menggunakan ban aspal jenis IRC Road Winner dengan kombinasi ukuran 17-17 inch.
Baca juga: Pindad Komodo Intai 4×4 – Reptil Lapis Baja Yonif Mekanis 203/AK Kodam Jaya
Kawasaki D-Tracker 250 tergolong mantab untuk penggunaan sehari-hari karena riding position tegak khas motor trail yang tidak membuat badan cepat pegal. Kawasaki D-Tracker 250 punya power 24 HP/9.000 rpm dan torsi 21 Nm/7.000 rpm. Kecepatan maksimal motor ini bisa ngebut diatas 120 km per jam. Salah satu bagian yang paling istimewa dari Kawasaki D-Tracker 250 adalah suspensi. Karena mengambil platform yang sama dari motor trail, suspensi Kawasaki D-Tracker 250 sangat nyaman buat melibas jalanan rusak sekalipun.
Kawasaki D-Tracker 250 mengusung mesin berkapasitas 249 cc, DOHC, 4-Tak, silinder tunggal, menggunakan pendingin cairan, dan digerakkan dengan transmisi 6 percepatan. Kawasaki D-Tracker 250 dibandrol dengan harga Rp63 jutaan.
Hibah dari Pemprov DKI
Total ada 326 unit Kawasaki D-Tracker 250 yang melengkapi arsenal Brigif 1 Kodam Jaya. Ke-326 unit motor ini adalah hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan APBD tahun 2014. “Motor ini saya harapkan bisa mempercepat mobilitas. Kita seperti di Amerika, paling tidak 8 menit sudah sampai dengan motor ini dengan cepat,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dalam sambutannya saat penyerahan motor di halaman Balai Kota, dikutip dari situs tniad.mil.id (7/8/2015). Satu unit motor Kawasaki D-Tracker 250 harganya berkisar sekitar Rp60 juta dengan kapasitas 250 cc. Sehingga bila dikalikan 326 unit maka totalnya menjadi sekitar Rp18 miliar. (Sapto)
Spesifikasi Kawasaki D Tracker 250
– Tipe Meisn: 4-tak, DOHC
– Torsi Maksimum : 21Nm/7000rpm
– Diameter x Langkah :7261,2mm
– Volume Silinder: 1 silinder 249 cc
– Suspensi Depan: Telescopic Fork Supension
– Suspensi Belakang: Monoshock Suspension
– Rem Depan: Hydraulik ( Disc Brake )
– Rem Belakang: Hydraulik ( Disc Brake )
– Panjang x Lebar x Tinggi: 2.065 x 790 x 1175 mm
– Jarak Poros Roda: 1.435 mm
– Jarak ke Tanah: 265 mm
– Kapasitas Bensin: 7.3 liter
– Jumlah Transmisi: 6 – Speed
Min, klo boleh saran. Bahas juga dunks tokoh2 TNI & POLRI, yang pernah ada dan berprestasi di NKRI. Misalnya Jendral Soedirman, Gatot Soebroto, Yos Soedarso, Leo Wattimena, Hoegeng dll.
Blog ini khusus alutsista TNI, bukan tokoh-tokohnya
woy admin, ada bahan nih, cekidot
http://asian-defence-news.blogspot.co.id/2016/12/ukrainian-btr-4m-amphibious-armoured.html?m=1
Terima kasih @ferdhi.
Sebaiknya kedepan TNI pakai motor Viar yg memang benar² buatan Indonesia, kan Viar terkenal dgn motocross dan motor roda 3-nya. Apalagi Viar sudah terdaftar di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah), yg berarti harusnya TNI menggunakan produk Viar, krn Viar produk buatan Indonesia (meskipun pd bbrp modelnya masih menggunakan mesin buatan luar).
Yg performanya mirip Kawasaki DT 250 ini adalah Viar X 250 ES, tinggal diberi lampu depang blkg dan lampu sein.
http://viarmotor.com/mobile/produk/5663/cross-x-250-es
tetap blm mampu mengalahkan kharisma sang legenda yg msh eksis & tetap ngaceng tdk lekang oleh waktu trutama kawasan perbatasan maupun pedalaman yaitu honda win
Serasa baca blog otomotif.
xixixi
Kenapa tidak KLX-250 aja ya?
Bannya licin cocok buat jalanan aspal. Kok nggak pakai ban dual purpose ya biar bisa di onroad dan offroad.
@sigma lover
Dijakarta susah nyari jalan off-road
Disebelah lg susah masuk ya, xixixixi
Tapi kalau pakai ban dual purpose, apalagi ban tahu, akan menambah efek deteren xixixi
Iya disebelah lg galau ganti2 template komentar.
klo dibeliin yg 150cc mesti bisa dapat bnyk min
PErtamax