Cina Berlakukan Kontrol Ekspor Galium, Produksi Radar AESA untuk F-35 Lightning II Terancam

Meski Amerika Serikat terlihat demikian ‘galak’ terhadap Cina, namun, ada jenis material penting yang dikuasi Cina, dan bila pasokannya terhambat bisa berpengaruh besar, bahkan berpotensi mengguncang industri pertahanan Negeri Paman Sam. Yang dimaksud material tersebut adalah galium, jenis bahan di mana Cina memegang kunci sebagai produsen dan pemasok utama dunia. Galium adalah material penting yang mendukung komponen pada sistem radar canggih AESA (Active Electronic Scanning Array).

Baca juga: Ditemukan Material “Made in China”, AS Hentikan Sementara Pengiriman Jet Tempur F-35 Lightning II

Langkah terbaru Pemerintah Cina untuk memberlakukan kontrol ekspor pada galium berpotensi mengguncang industri pertahanan AS. Selain digunakan untuk membangun komponen penting pada sistem radar AESA, galium juga merupakan bagian integral dari pesawat tempur, kapal perang, dan instalasi darat.

Dikutip dari GlobalTimes, disebut mulai 1 Agustus 2023, ekspor galium dan germanium, bersama dengan beberapa senyawa kimia yang melibatkan kedua bahan tersebut, akan berada di bawah pengawasan ketat Beijing. Keputusan ini disampaikan melalui pemberitahuan yang dirilis Kementerian Perdagangan dan Administrasi Umum Bea Cukai Cina pada hari Senin lalu.

Pengumuman itu memperjelas, barang apa pun dengan ciri khusus, tidak akan meninggalkan negara itu tanpa stempel persetujuan resmi dari otoritas Cina. Hal ini ditujukan untuk memperkuat keamanan dan kepentingan nasional, langkah ini bersifat strategis sekaligus taktis, menurut pernyataan yang dikeluarkan.

Galium dan germanium adalah material kunci dalam industri semikonduktor dan komponen elektronik lainnya Pakar militer Cina percaya bahwa kontrol ekspor ini, terutama pada galium, dapat memberikan pukulan signifikan bagi industri pertahanan AS. Ini terjadi pada saat AS berusaha menahan pertumbuhan militer Cina.

Radar AESA yang digunakan secara luas di pesawat tempur modern, kapal perang, dan instalasi darat, sangat bergantung pada bahan dasar gallium arsenide (GaAs) dan gallium nitride (GaN). Elemen-elemen ini berada di bawah domain pemerintah Cina.

Manufaktur raksasa pertahanan AS seperti Raytheon dan Northrop Grumman berada di ambang peluncuran sistem radar AESA baru yang sangat mengandalkan GaN. Sistem ini menjanjikan kinerja yang unggul dibandingkan pendahulunya, radar yang berbasis GaAs. Teknologi canggih ini sudah diintegrasikan ke dalam radar AESA untuk jet tempur berbasis di kapal induk F/A-18E/F Super Hormet dan jet tempur stealth F-35.

Menariknya, GaN dan GaAs saat ini tunduk pada kontrol ekspor di Cina. Dengan Cina menguasai sekitar 85 persen cadangan galium dunia, negara-negara Barat, termasuk AS, menghadapi biaya yang signifikan jika mereka berusaha untuk memotong menggunakan pasokan dari luar Cina.

Walaupun didominasi oleh Cina, terdapat negara lain yang juga membuat logam ini. Menurut US Geological Survey, galium primer dalam jumlah kecil yakni sekitar 10 metrik ton pada 2021 diproduksi oleh Jepang, Rusia, dan Korea Selatan. Jumlah tambahan juga berasal dari bahan daur ulang. Kemudian, Jerman dan Kazakhstan juga memproduksinya di masa lalu.

Setelah harga naik pada tahun 2020 dan 2021, Jerman mengumumkan akan memulai kembali produksi galium primer. Diketahui hanya beberapa perusahaan yang dapat mengolah material galium sesuai dengan kemurnian yang dibutuhkan.

Galium adalah unsur kimia dengan simbol Ga dan nomor atom 31. Galium tidak ditemukan secara bebas di alam dalam jumlah yang signifikan. Meskipun galium tidak secara langsung dihasilkan oleh Bumi, galium dapat ditemukan dalam bijih logam tertentu yang diekstraksi dari kerak Bumi.

Baca juga: Northrop Grumman Umumkan Pengembangan AN/APG-85 – Radar AESA Generasi Terbaru untuk Keluarga F-35 Lightning II

Galium biasanya ditemukan sebagai komponen minor dalam bijih seng, aluminium, dan tembaga. Bijih-bijih ini diekstraksi dari tambang dan diproses secara industri untuk memisahkan galium dari logam-logam lainnya. Proses ekstraksi dan pemurnian ini melibatkan teknik pemisahan kimia yang kompleks.

Dalam industri elektronik dan teknologi, galium sangat penting karena sifat konduktifitas listriknya yang baik dan kemampuannya dalam menghasilkan cahaya ketika terpapar listrik (fenomena fotoluminesensi). Galium digunakan dalam produksi semikonduktor, dioda LED (Light-Emitting Diode), panel surya, dan berbagai aplikasi optoelektronik. (Gilang Perdana)

2 Comments