AD Australia Terima Unit Perdana Boxer 8×8, Era Baru Ranpur Negeri Kangguru
Bila TNI AD menjatuhkan pilihan ranpur berpenggerak 8×8 dari platform Pandur II (Pindad Cobra), maka AD Australia (Australian Army) juga punya andalan di kelas ranpur 8×8, yaitu Boxer 8×8 buatan Rheinmetall Defence. Bedanya, bila Indonesia masih dalam proses menanti, lain halnya dengan Australia yang pada 24 September lalu telah menerima unit perdana dari total 244 unit Boxer yang bernilai akuisisi US$3,53 miliar. Sebagai tonggak baru dalam sejarah alutsista Australia, Boxer lewat program Land 400 Phase 2 kelak akan menggantikan ranpur roda rantai M113.
Baca juga: Kemhan Order Pindad Cobra 8×8, Varian dari Panser Tempur Pandur II 8×8 IFV
Dikutip dari Janes.com, penyerahan perdana Boxer langsung dihadiri Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds di Barak Gallipoli di Brisbane. Sang Menhan memuji daya tembak, mobilitas, sistem komunikasi, dan perlindungan yang ditawarkan Boxer.
Unit perdana Boxer yang diterima AD Australia adalah varian multipurpose dengan cat kamuflase tiga warna khas AD Australia. Boxer tanpa kubah tersebut adalah unit pertama dari 25 Boxer yang asli dibuat oleh Rheinmetall di Jerman. Rinciannya ke-25 unit Boxer pesanan Australia yang dibuat di Jerman adalah 13 varian multipurpose dan dan 12 varian reconnaissance. Ke-25 unit Boxer ini tengah dalam proses produksi di Jerman dan akan tuntas dikirim ke Australia pada tahun 2021.
Sebagai wujud kompensasi atas alih teknologi (ToT) dan pelibatan industri lokal, sisa pesanan yaitu 186 unit Boxer akan dibuat di Australia. Persisnya Rheinmetall tengah membangun fasilitas produksi di Ipswich, barat daya dari Brisbane. Kabarnya fasilitas produksi Rheinmetall di Australia bakal menjadi pabrik Rheinmetall terbesar di luar Jerman yang akan mulai berproduksi pada tahun 2020. Ke-186 unit Boxer yang nantinya dibuat di Australia terdiri dari varian reconnaissance, command and control, joint fires, surveillance, ambulance dan battlefield repair and recovery.
Varian paling lethal dari keluarga Boxer pesanan AD Australia akan dilengkapi sistem kubah modular Rheinmetall’s digital Lance turret dengan bekal senjata utama kanon Rheinmetall MK30-2/ABM kaliber 30 mm. Dalam kubahnya, kanon tersebut dapat melepaskan hingga 200 amunisi dari bebagai jenis. Sebagai senjata sekunder pada laras ada senapan mesin 7,62 mm atau senapan mesin berat kaliber 12,7 mm.
Dari spesifikasi dasar, Boxer 8×8 punya bobot standar 24 ton dan bobot tempur 38,5 ton. Ranpur ini ditenagai mesin diesel MTU 8V199 TE20 yang menghasilkan tenaga 711 hp. Proteksi ranpur ini tergolong super, lantaran sudah mengadopsi AMAP (Advanced Modular Armor Protection) composite armour. Meski bobotnya tambun, Boxer sanggup ngebut sampai 103 km per jam dan menjelajah hingga 1.100 km.
Baca juga: Telah Bersiap di Cilegon, Inilah Tampilan Pandur II 8×8 dengan Kanon RCWS Ares UT30MK2
Boxer 8×8 punya panjang 7,93 meter, lebar 2,99 meter dan tinggi 2,37 meter. Untuk varian angkut personel, ranpur ini dapat membawa delapan pasukan infanteri. (Bayu Pamungkas)
Related Posts
-
Stugna P “Ukrainian Javelin” – Tandingi Kemampuan Rudal Javelin dengan Harga Lebih Murah
8 Comments | Jan 13, 2022 -
Pesanan Meroket, Kongsberg Tingkatkan Kapasitas Produksi Rudal Jelajah Anti Kapal NSM
1 Comment | Mar 17, 2024 -
Borong 12 Unit A-29N Super Tucano, Portugal Gelontorkan 200 Juta Euro
No Comments | Dec 14, 2024 -
Telah Meluncur INS Vagir, Kapal Selam Diesel Listrik Scorpene Class Produksi India
26 Comments | Nov 12, 2020
(Jujur) mahal.. pengen tapi gak ada duit..
Tembak pke kanon 100mm BMP 3F armornya langsung rontok tuh
Boxer lebih unggul daripada Pandur, terutama modularitasnya.
Indo semakin tertinggal dari Australia.
Coba aja ranpur bongsor nan berat nyaris 40 ton suruh operasional disini….pengen liat gimana andalnya 🤔
yang menarik cuman senapan mesin 30 mm buatan reinmetal yang dipasang diatas boxer itu.
cocok untuk arhanud mobile…..laras tunggal
Tapi kecepatan tembaknya kan ga seperti tunguska apa M20 vulcan. Kalau buat drone apa helikopter terbang rendah ok. Kl rudal apa jet lupakan aja
kan memang itu tujuanya untuk arhanud anti drone…. apalagi sekarang dimulai serangan kawanan drone kamikaze.
Dan juga untuk melindungi satuan kavaleri labisbaja dari serangan drones.
tapi punya kita marder denganrcwsnya juga cukup lumayan
G ada proteksi dr ATGM kena TOW jd besi kiloan
Tidak didesain untuk rawa dan hutan.
Kemajuan untuk menghadapi perang kota tapi kemunduran untuk menghadapi perang gerilya.