Cina Bakal Akuisisi (Lagi) Armada Jet Tempur Sukhoi Su-35, Ini Alasannya!
|Cina pernah sesumbar bila kemampuan jet tempur Shenyang J-11D lebih baik dibanding Sukhoi Su-35 buatan Rusia. Hal tersebut didasarkan J-11D sudah dilengkapi radar Active Electronically Scanned Array (AESA). Namun belum lama ini ada kabar bahwa Cina justru kembali akan membeli paket Su-35, setelah 24 unit Su-35 pesanan tahun 2015 telah tuntas diserahkan ke Negeri Tirai Bambu pada April 2019. Pertanyaan yang mengemuka, mengapa Cina masih mengidamkan Su-35 bila mereka telah yakin kemampuan J-11D lebih unggul?
Baca juga: Dengan Radar AESA, Shenyang J-11D Disebut-sebut Lebih Hebat dari Sukhoi Su-35
Seperti diketahui, Cina merupakan pembeli asing pertama Su-35, kontrak bernilai sekitar US$2,5 miliar untuk pengiriman 24 jet tempur ke Cina ditandatangani pada 2015. Kontrak tersebut menetapkan pengiriman peralatan dan mesin cadangan. Dalam perspektif politik, adalah wajar bila Rusia ingin menawarkan alutsista-nya ke Cina yang merupakan kawan sekaligus kompetitor di blok negara komunis.
Dalam hal inovasi, Cina yang dikebal sukses meng-copas produk senjata buatan Rusia, kini telah menjelma sebagai kekuatan yang sangat maju di sektor dirgantara, salah satu yang amat kentara ambisi program jet tempur dan pembom stealth yang ingin menandingi Amerika Serikat.
Dikutip dari nationalinterest.org (22/7), Moksow telah menawarkan kembali paket Su-35 ke Cina dan media lokal Cina menyebut Beijing kemungkinan besar akan menerima tawaran Rusia. Saluran Televisi Militer Cina melaporkan bahwa Cina dapat membeli lebih banyak Su-35 untuk menggantikan jet tempur yang berusia tua. Saat ini Cina memiliki sekitar 3.000 pesawat, termasuk 1.700 jet tempur, yang jumlahnya kira-kira menyamai kekuatan udara AS.
Namun yang jadi masalah, dari 1.700 jet tempur AU Cina, mayoritas sudah ketinggalan zaman, lantaran diproduksi di era Perang Dingin. Salah satu armada yang cukup banyak, dengan jumlah mencapai ratusan adalah varian turunan MiG-21 yang basisnya adalah buatan era 60-an. Seolah berpacu dengan waktu, analis militer meyakini pengembangan jet tempur yang saat ini tengah berjalan, seperti jet tempur siluman Chengdu J-20 tidak akan mencukupi untuk mendukung kesiapan tempur militer Cina, terutama jika dihadapkan pada tantangan logistik dalam mempertahankan armada jet tempur tua.
Pendapat berbeda diutarakan pengamat militer Cina, Fu Qianshao, kepada Globat Times Ia menyebut Cina dapat membeli lebih banyak Su-35, namun bukan untuk menggantikan pesawat tua, lantaran harga jet tempur Rusia tersebut dinilai terlalu mahal, dan Cina kadung memiliki armada jet tempur tua dalam jumlah besar. Fu menyebut penggantian jet tempur tua akan menggunakan produksi pesawat dari dalam negeri yang lebih murah.
“Setelah pembelian batch pertama Su-35, maka saat ini Cina tidak perlu lagi mempelajari jet itu secara teknis. Cina akan membeli Su-35 lebih untuk mendukung efisiensi, dimana akan lebih banyak suku cadang dan personel yang dapat menguasai pengoperasian pesawat twin jet itu,” ujar Fu.
Baca juga: Bikin Penasaran! Chengdu J-20 Segera Masuk Fase Produksi dan Tidak Akan di Ekspor
Lepas dari itu semua, tak bisa dipungkiri akuisisi atas tawaran Su-35 juga terkait faktor politik dan ekonomi. Dalam hal ekonomi, order Su-35 akan menyelamatkan industri pertahanan Rusia yang terpuruk, lantaran Rusia ‘kesulitan’ menjual Su-35 akibat sanksi – Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) yang diterapkan AS. (Gilang Perdana)
China juga sedang bikin LHD 3 buah
Klarifikasi Indonesia tidak masuk keanggotaan Link-16
http://www.link16mnwg.org/eic/site/040.nsf/eng/h_00034.html
Fanatisme mengalahkan overprouds sok pintar yang mendengki kalau argumen tendensiusnya dikritisi.
Good info.
Walau belum masuk tetapi akan masuk jadi anggota.
Sudah baca rilis resmi dari tni?
https://ppid.tni.mil.id/view/32435994/pelaksanaan-kegiatan-cismoaccib-ke-17-2-di-hawai-usa.html
Lihat dan baca yang bener ya.
Jng ngeles dng link yg gak bisa dibuka.
Kalo namanya blom ya berarti belum. Kalo “akan” itu bisa saja terjadi bisa jg tidak. Jng dijadikan argumen pembenaran. Kebiasaan ente ngotot dng data yg blom valid ini yg menyesatkan Ntung.
Jng keinginan tahuan ente merubah ente menjadi orang yg sok tau.
Ente masih ingatkan jejak digital ente dilapak sebelah.? Komen yg tdk mendasar dr warjag disana ente jadikan sumber data ente. Sampe jilid ke berapa itu bualan ente disebelah.
IFX rencananya pakai Link buatan sendiri
Eh lha dalah Tungkir, Tungkir…
Udah ngawur tambah males mikir lagi.
Masih nanya data lagi ?
IFX itu rencana berapa biji mau dibikin?
48 biji khan.
Mesinnya apa? Mesin dari GE (general Electric dari Amrik).
Satu IFX mesinnya ada berapa?
Ada 2 biji.
Jadi 48 x 2 = 96 khan?
Trus F16 hibah yang kemarin itu ada 24 biji, tapi mesinnya dikasih 28 biji, yaitu 24 untuk dipakai dan 4 untuk cadangan.
Lha sekarang 96 biji itu berapa kalinya 24 biji?
96 / 24 = 4
4 kalinya.
Jadi (24 + 4) x 4 = 28 x 4 = 112
Jadi prediksi mesinnya bakal 112 biji, 112 biji itu lebih dari 100, jadi karena lebih dari 100 saya sebut ratusan mesin.
Lha tapi khan katanya mau dibikin 16 biji ifx dulu?
Betul, dibikin 16 biji dulu, nanti ada pengembangan lagi untuk selanjutnya sampai total 48 biji ifx atau malah syukur-syukur lebih, dan yang pasti mesinnya kagak bakal ambil dari Rusia karena US nggak bakal membiarkan kita ambil dari Rusia, sebab yang ngajarin kita bikin pesawat itu bukan Rusia tapi Amriklah yang memberi 21 jenis teknologi kepada Korea dan itu juga kita pelajari melalui Korea. Jadi secara tidak langsung, 21 jenis teknologi itu adalah dari Amrik.
Amrik itu gurunya korsel, korsel itu guru dan rekan kita. Jadi sama kakek guru nggak boleh kualat, apalagi durhaka, itu pamali … itu kata urang Sunda teh.
“112 biji itu lebih dari 100, jadi karena lebih dari 100 saya sebut ratusan mesin.”
———————————————————–
Bahasa ente yg salah. Kalo 112 itu bisa disebut lebih dr seratus ataus seratus lebih bukan ratusan. Makna ratusan artinya banyak ratusnya, bisa 200, 300 dst. Sementara 112 itu seratus dan puluhan saja.
Terkadang ungkapan gaya bahasa yg ente gunakan justru yg menjerumuskan dan mematahkan teori2 hitungan ente sendiri bung Ntung PHd……..hehehe
Salam ratusan
Tung tung tung gk usah pakai lebay dech, ente jg sebenarnya tau kok bahwa kewajiban akusisi ifx versi pengembangan bersama ini mau dikurangi bahkan separuh dr rencana awal’ lha kenapa ente masih nyolot dengan jumlah 48 unit????? Lha versi pengembangan bersama aja mau dikurangin berarti planingnya kedepan apa positif masih menggunakan mesin produk us????? aku sih menjagokan saturn al-31fp yg digunakan untuk ifx versi pengembangan indonesia selanjutnya karena peluang terbesar untuk lisensi sesuai program kemandirian teknologi yg diinginkan indonesia terkecuali us berani jg melisensi produk mesin pespur mereka ke indonesia’ tp untuk saat ini peluang terbesar tuk dapatkan lisensi hanya ada pada mesin saturn al-31fp sebab peluangnya terletak pada bahwa produk mesin ini tidak digunakan rusia lg untuk produksi su30 selanjutnya’ terus teknologi mesin ini sudah lama dicuri china, lha kalau memberi lisensi mesin ini kepada indonesia itu bisa memberikan keuntungan yg panjang bagi rusia kenapa rusia gk mau memberikannya???? Selagi untungnya emang jelas aku yakin rusia mau memberikan lisensinya kepada indonesia, ini bukan hayalan ala fans boy tung’ tp predeksi sesuai peluang realitinya.
Tujuan kita itu tetap 48 atau lebih.
Sedangkan yg 16 biji itu hanya tahap awal saja.
Apa rusia mau ngajarin kita bikin pesawat?
Nggak tuh.
Apa Rusia mau ngajarin kita maintenance berat dan upgrade pesawat?
Nggak juga tuh.
Yang ada malah teknisi kita disuruh berdiri jauh2 dari pesawat dan hanya megangi tangga saja.
Apa Rusia mau bagi share sparepart pesawat Sukhoi sama kita? Nggak tuh, sebaliknya Amrik mau menerima dari produksi kita untuk sirip, pylon dan bagian lainnya dari pesawat F16.
Trus berapa nilai ekspor barang produksi kita ke Rusia dibanding nilai ekspor barang produksi kita ke Amrik? Lebih tinggi mana nilainya?
Jadi kalo bilang Rusia itu kawan terbaik kita itu no way. Kawan itu harus saling menguntungkan. Bukan mau untung sendiri. Makanya Rusia kita tekan begitu rupa karena dia mau menang sendiri, nggak mau taat pada UU kita. Berbisnis sama Amrik jauh lebih mudah dan menguntungkan daripada berbisnis dengan Rusia.
Tujuan dr yg mananya 48 unit????? Perjanjian awal wajib akusisi ya emang 48 unit, tp setelah dikaji lebih dalam bersama tni au ternyata spesifikasinya tak sesuai keiinginan TNI au makanya ada rencana pengembangan ifx versi indonesia selanjutnya dan rencana renegoisasi pengurangan jumlah unit wajib akusisi atas ifx versi pengembangan bersama korsel’ buat apa dibeli banyak kalau gk sesuai spesifikasi TNI au???? Yg diinginkan TNI au itu pespur duble engine yg mempunyai kemampuan daya jelajah yg luas tanpa tanki bahan bakar external seperti flanker agar bisa terbang lebih lama/jauh sesuai besaran luas wilayah NKRI dengan membawa senjata yg lebih banyak’ lha pengembangan ifx/kfx bersama korsel didasarkan luasan wilayah korsel yg otomatis wajib membawa tanki external bila digunakan indonesia, udah kecil bawa tanki external lg ya ujungnya sayap akan terbeban yg mempengaruhi manufer dan load untuk senjata yg akan semakin sedikit, oleh sebab itulah ifx versi indonesia wajib dikembangkan lg untuk memenuhi pespur keinginan TNI AU yg menginginkan pespur agar lebih besar yg otomatis mempengaruhi tanki bahan bakar internal yg lebih besar sehingga memungkinkan pespur membawa banyak bahan bakar sehingga mampu terbang jauh tanpa membawa tanki bahan bakar external yg otomatis jg membuat pespur semakin leluasa membawa banyak senjata pada cantelan disayapnya,,,lha apa yg ente katakan tentang rusia itu kan versi presepsi pandangan ente aje sebagai pengagum us/blok barat’ tentang us yg beberapa tahun belakangan ini berusaha mengambil hati indonesia kita gk bisa langsung simpulkan us itu baik’ pengalaman dalam 40 tahun lebih setelah sukarno lengser dan kita berteman dengan us beserta antek2nya membuat kekuatan militer indonesia terjun bebas sehingga ujungnya kita mendapat hadiah dr us yaitu EMBARGO adalah pengalaman yg wajib diingat sebagai pembelajaran yg baik untuk HATI2, aku jg akui kok main set/cara berfikir us 8-9 tahun belakangan ini dalam menilai indonesia udah jauh lebih positife dan mengetahui potensi indonesia bisa melebihi india untuk melawan pengaruh china dikawasan dan menjadi negara penyeimbang dikawasan, tp ingat gk semua orang2 diparlemen us itu mempunyai pandangan yg sama dan kebijakan us terhadap indonesia jg terkadang dipengaruhi adiknya si australia dan kakaknya si british yg mempunyai banyak kepentingan di asean dan selalu paranoid terhadap pengaruh dan kekuatan indonesia dikawasan, lha kalau bicara rusia ya emang benar persenase export import kita ame rusia tdk seimbang tp ingatlah loh rusialah teman disaat susah, kita gk boleh ingkar dr hal ini, siapa bilang rusia gk mau transfer teknologi atau pun lisensi’ aku yakin mau asal jelas untungnya, lha amerika saat ini mau seperti itu emang karena ada maunya lagian teknologi yg diberikan us hanya kulitnya doang’ kalau emang benar2 niat mau bantu indonesia kasih dong lisensi mesin dan bukannya bongkar body pesawat dan rakit pesawat doang, saab swedia aje siap lisensi sistem avionic gripen untuk ifx versi pengembangan indonesia selanjutnya, kalau benar2 mau bantu indonesia agar indonesia mampu menjadi negara penyimbang dikawasan kasih dong ilmu teknologi lebih seperti lisensi mesin pespur, dr kacamataku emang mesin saturn al-31fp peluang lisensi terbesar yg bisa didapatkan indonesia, kalau berharap dapat lisensi mesin pespur dr us aku gk yakin dengan hal ini.
Jarak jangkau su 35 3,600 km tanpa kisaran fery, klu f16 cuma 500 km, jd yg cocok utk indonesia sbgi negara kepulauan adalah su 35 yg bisa mmbawa 14 rudal
😅😆
F 16 pake nonformal tank, radius aksinya melonjak jadi 1500 nm lho 💪💪💪
Maaf ya om. Suami saya yg alhamdulillah pamen s4 berkata saab menang tnder link kartika krn brani memberi akses source code lebih banyak drpd lainnya. Apakh trpilihnya link 16 jg dgn alasan yg sama. Apakah dgn dberikannya akses source code yg lbh luas ada implikasi lain sprt dilarang mmbeli snjata klas wahid rusia
Kita membuat link sendiri berarti bisa leluasa dipakai untuk integrasi dengan pruduk manapun.
Saab mungkin hanya sebagai supervisi, karena mereka amat jago dalam hal integrasi sistem.
Bukan tidak mungkin setelah selesai, supervisinya gantian dari rusia untuk integrasi produksinya
Tidak ada aturan seperti itu’ justru akses source code untuk link data 16 adalah solusi untuk menglink suatu produk alutsista yg menggunakan link data diluar nato’ ya emang gk bisa dipungkiri bahwa penggunaan link data jg bisa mempengaruhi pengaruh persaingan penjualan senjata tp akses source data adalah solusi pengkoneksian antara link data’ pemberian akses source data bisa dipengaruhin posisi politik atau pun faktor sekutu’ kita sudah mengincar akses source data terlebih dahulu lalu meneken kontrak su35 yg artiannya kita juga telah menjelaskan bahwa flanker sudah terlanjur merintis dan mengisi pespur duble engine kita yg artiannya us dan barat harus mendukung ini bila ingin merangkul indonesia sebagai negara yg mendukung stabilitas asean dan asia selatan seperti halnya india, akses source data link 16 adalah solusinya tp setelah kontrak su35 diteken tiba2 muncul catssa yg dibentuk legislatif us untuk menekan rusia, jd akses source data tidak ada hubungannya dengan kerelambatan su35 kita ini dan bukan karena kita dilarang membeli senjata kelas wahid rusia, tp ini murni catssa dan pemerintahan ini sedikit paranoid terhadap munculnya sanksi catssa’ solusinya cuman satu mendatangkan su35 disaat kontrak2 pengadaan alutsista dr produk us ditandatangani seperti f16v dan yg lainnya.
Saya pusing liat comment bang R. tungkir ini panjang tapi isi nya engak jelas, dan ujung ujung nya nyalahin pemerintah takut CATSSA jadi entah apa yang mau disampaikan?.
gak usah dibaca mas………..pasti gak ada isinya….rugi……..hhh
Bukan ” catssa ” yang bener ” caatsa “
Situngkir ini kalo ngawur memang injek gas sampai pol. Jadi ngawurnya dengan kecepatan tinggi.
Ini lho faktanya :
Sebelum Su-35 dipilih, KSAU yang dulu itu pak agus supriatna pernah bilang kalo pengganti F5 itu yang pertama adalah F16 blok 72 yang dikenal sebagai viper, yang kedua adalah Su-35, dan yang ketiga jika dana mengijinkan adalah F15.
Kemudian Su-35 dipilih oleh kemhan namun ada proses yang harus diikuti oleh Rusia yaitu ketaatan kepada UU no. 16 tentang pengadaan alutsista. Kemudian disepakati bahwa 50 persen akan dibayar dengan uang dan 50 persen lagi dengan imbal beli. Nah, proses imbal beli ini yang rupanya Rusia ogah-ogahan, sebab dia maunya dibayar full dengan duit dan bukan dengan komoditi.
Kalo soal CAATSA itu pemerintah tidak takut kok, tetapi pemerintah memang mengajukan diplomasi yang masuk akal kepada pemerintah Amrik bahwa sebenarnya pengadaan 11 Su-35 itu secara nominal (nilai uangnya) tidak ada apa2nya jika dibanding dengan prospek pembelian alutsista Indonesia kepada Amrik di dalam 20 tahun yang akan datang yang nilainya puluhan kali lipat lebih besar dari pembelian Su-35. Misalnya (menurut hasil hitungan saya) dengan pembelian viper sebagai interceptor sekitar 48-60 unit, pembelian amraam untuk persenjataan viper itu, amraam untuk 72 launcher nasams, SAM jarak jauh sebanyak 24 launcher, pembelian apache untuk ke depan sebanyak 24 – 42 unit dengan opsi tambahan sampai 96 unit lagi secara bertahap, pembelian nano drone hornet ratusan unit untuk pasukan khusus kita, pembelian chinook 12-36 unit, pembelian ratusan mesin jet untuk 48 IFX kita nanti, pembelian C130J dan pembelian vls mk41 dan mk56 untuk fregat kita dan lain2. Itu semua adalah prospek pembelian alutsista oleh Indonesia kepada Amrik dalam 20 tahun ke depan untuk mengejar target kekuatan pokok ideal.
iya bang @konyol,kirain saya aja yang engak jelas komen R tungkir.
komenya panjang tapi isi buat pusing orang.
Yg gk paham dimana tong???? Lha dibaca itu pelan2 biar gk konslet otaknya,,,aku kan menjawab pertayaan si ariel bukan noah, intinya bahwa akses source code data link 16 yg diberikan kepada indonesia adalah solusi untuk menyatukan akses link data alutsista indonesia yg gado2 bukannya menjadi implikasi pembatasan tuk mengakusisi senjata klas wahid produk rusia’ ini kebetulan artikelnya mengakat tentang su35 jd aku ambil contoh kasus su35 indonesia yg lelet, dan ini bukan karena implikasi karena indonesia mendapatkan akses source code data link 16, indonesia mengejar akses source code data justru sebelum kontrak su35 diteken yg artinya indonesia pasti sudah menjelaskan bahwa tulang punggung pespur duble engine indonesia terlanjur dirintis dan menggunakan pespur dr keluarga Flanker, setelah pemahaman sudah terkoneksi barulah indonesia meneken kontrak su35 tp sebelum su35 dikirim muncullah sanksi caatsa untuk menekan ekonomi rusia yg berkedok kasus krimea tp sebenarnya ini dr kacamataku adalah bentuk perang dagang us terhadap rusia, sanksi caatsa diusung oleh legislator us yg berlaku untuk pembeli produk alutsista rusia sehingga dampaknya membatasi pembelian alutsista indonesia atas produk rusia yg sudah terlanjur dirintis tp bukan berarti tidak punya celah untuk ditembus’ ya 11 unit su35 indonesia bisa didatangkan tp harus punya momen yg tepat seperti setelah ditekennya kontrak pengadaan f16v dan alutsista produk us lainnya, us gk akan mungkin mau rugi besar kehilangan kontrak2 pengadaan alutsista indonesia hanya karena 11 unit su35,,,aku mengatakan paranoid untuk pemerintahan ini bukan dr sisi negatif seperti yg ente bayangkan, gk selamanya sifat paranoid itu buruk’ paranoid jg dibutuhkan agar kita berhati hati dalam mengambil keputusan dan menentukan strategi sebab ekonomi indonesia masih rapuh terhadap sanksi’ dan kehati hatian pemerintahan ini positif kok,, lha dr segi mana ane menyalahkan pemerintah???? Dimana letak ente gk pahamnya???? Dengan panjang lebar gini aje ente sulit ngerti gimana dengan yg singkat????
khentir bukan hanya ngawur mbah,dan engak guna baca comen nya,kemarinan nya aja debat data link ngawur pol,melipir sana sini,udah gitu marah marah,mahluk engak jelas.😝🤔
ngawur pol si khentir,emang siapa mau dibodohi dengan asumsi geblek kayak gitu.🤕🤥🤔
Ane tau ente tung ngeba fans boy berat us dan barat yg fanatik, tp kasih informasi ya mbok berimbang dong 😂🤣
tambah panjang tambah engak ngarti saya,padahal diatas dia ngomong “pemerintah paranoid” apa mungkin saya berhalusinasi,atau ngeles ala supir bajai.
Mana data ente tung yg menyatakan indonesia akan membeli ratusan mesin us untuk ifx????
Bhuahaaa si haris bahlul cuman taunya koneksi itu sebatas mengakses link, emangnya koneksi itu sebatas link doang???? Makna koneksi itu luas dan bukan sebatas mengakses link doang,,,otak ente hanya sebatas baca dan jiplak, gk akan mampu melihat lebih hahahahaaa
Rencana beli 48 biji IFX
IFX bermesin 2
Jadi jumlah mesin yg dibeli 48×2=96
Plus, anggaplah beli mesin cadangan 10% dari jumlah total = 10
Jadi sekurangnya, RI akan beli 106 untuk mentenagai IFX, plus buat cadangan
Gitu “thir, kenthir”….cara berpikirnya 😹😹😹
ya jelas link,yang dibahas kemarin kan link,kamu ngomong apaan sih,puter puter kayak gasing.
apa menurutmu bisa dikonek dengan bluetooth?. payah ngomong dengan orang khentir, dia ngak konek mau ngomongin koneksi.😆😝😛🤔
mas @raden di sini para fansboy barat tdk ada anti pemerintahan krn fansboy barat taat pd konstitusi hukum & UU T.o.T, siapapun Presidenx tdk masalah justru yg anti pemerintahan d banyak sekali di kalangan fansboy rusia cobtohx d forum rbt*, epatriotgarud* & JKG* kyk Alee Aming Lee fansboy rusia berat tp anti pemerintahan, sebaikx raden situngkir memberikan nasihat bijak & sopan kpd Alee, mengingat raden situngkir fansboy rusia jg, bgtu jg ruskye pendukung joko*** hrs memberikan nasihat kpd fansboy rusia yg anti pemerintahan, kalo mas raden & non ruskye tdk bisa melakukanx mending jd fansboy barat
Aku minta data kok malah di kasih argumen hitung2an berdasarkan jurus mabok baygon, katanya ratusan mesin dan bla bla bla’ lha indonesia aje mau mengurangi pesanan kewajiban akusisi ifx dr versi pengembangan bersama ini kok malah berargumen ngeyel,,,,tung mane data bahwa f16 blok 70 adalah pilihan utama Tung’ jangan beri argumen pakai menghayal tingkat kebelinger, argumen seperti yg ente berikan itu seharusnya didukung data vailid bukan pakai ala fans boy,,,udaj kubaca semua data yg ada dan gk pernah ada disinggung bahwa keinginan yg utama itu f16 blok 70, tp pespur gen 4++, lha yg diganti pespur duble engine moso yg diutamakan penggantinya adalah single engine, ngawurnya jangan lebay tung’ kalau pun f16 blok 70 ikut berkompetisi karena judulnya menginginkan pespur pengganti dr gen 4++,,,gk laku argumen ala fans boy ame ane hahahahahahahahaa
Aku tidak pernah mau jd fans boy apa pun, selagi sebuah program atau sebuah ide kebijakan itu jelas menguntungkan indonesia dan tidak membuat posisi indonesia jd boneka aku pasti dukung 100%, aku pun jg sering debat ame fans boy rusia yg berlebihan’ aku hanya mencoba memberi informasi yg sesuai porsinya tanpa pakai kata LEBAY,,,kata koneksi tidak berarti harus menggunakan media data link, bisa dengan gps khusus atau membuat perangkat elektronik khusus untuk menyatukan semua armada tempur indonesia’ apa ide seperti ini bukan bagian dr terkoneksi?
Hhhhhhh,beneran khentir nih orang,sesuai akal dan argumenya,gps untuk konek dan peralatan electro lainya HT maksud nya?.
konek peralatan militer atau alutsista,bukan konek antar penguna atau operator khentir,kalou gitu negara mana yang mengkonekan antar alutsista dengan gps?
Waaaaini ☝️🏻 ciri-ciri orang jinius….sudah bisa membaca apa yg akan terjadi dimasa depan, contohnya : GPS bukan lagi jadi instrumen navigasi, tapi dimasa depan akan jadi sarana pengkoneksi 😱😱😱
Brillian 💣💥
Eh smiling bahlul apa kata koneksi itu wajib menggunakan media data link??????? Gimana ya pengartian kata koneksi yg sebenarnya menurut pemahaman ente????? Apa dengan sistem radio jg bukan bagian dr terkoneksi???? Itu bagian dr terkoneksi jg loh’ terkoneksi = tersambung = terhubung = bisa saling memberikan dan menerima informasi = bisa mengetahui posisi masing2 =>>>> apakah wajib menggunakan media data link doang??????
Tp kalau bicara kwalitas, akurasi dan keamanan ya media data link emang lebih unggul untuk teknologi koneksi dibanding teknologi lainnya yg pernah ada’ tp kalau ada yg berfikir bahwa telp, hp, radio dan gps bukan salah satu teknologi media koneksi lha itu cara pikirnya harus dipertanyakan, harap periksakan diri anda ke pisikologis hahahahahaaa
https://ppid.tni.mil.id/view/32435994/pelaksanaan-kegiatan-cismoaccib-ke-17-2-di-hawai-usa.html
Ini website TNI langsung kyknya TNI kedepannya pake Tactical Data Link-16 kedepannya, dipasang pertama peruntukan F-16 & AH-64 Apache, itu gimana kedepannya barang2 Non-NATO bisa gak diintegrasiin Link-16 ?
Kalo punya source code, maka bisa ngelink ke senjata diluar produk NATO.
Turki punya source code data link 16.
Bukan punya source code tapi lebih tepatnya akses source code. Di Link 16 ada 3 tier untuk akses source code yaitu basic, prime dan core. Core cuma untuk negara yang memegang akses tertinggi di NATO yaitu USA, Jerman, Inggris, Norwegia, Prancis, Italia dan Spanyol serta satu-satunya non NATO yaitu Jepang. Prime jelas untuk anggota NATO (tapi tidak semua) serta negara non NATO baik beberapa anggota MNNA atau negara yang oleh USA dianggap primary defense priority partnership. Contohseperti Qatar, Australia, Korea Selatan, Kanada dan juga Indonesia karena status kita oleh USA sudah primary partnership. Hal itu tidak lepas dari andil si anak Menteng yang tidak perlu disebutkan namanya. Yang basic jelas cuma beberapa anggota NATO, MNNA serta user non NATO. Turki sudah turun status ke basic lho sejak arah politiknya tidak jelas tentang ISIS dan Suriah. Parahnya Turki baru saja mengupgrade Link 16 jadi Link 16 Phase IV. Untuk integrasi S400 saja Turki mau tidak mau mengalokasikan anggaran USD 1 milyar akibat ditutupnya akses source code Link 16 oleh NATO. Boleh percaya boleh tidak satu-satunya negara ASEAN yang dapat status tier Prime untuk akses source code cuma Indonesia saja. Thailand dan Filipina cuma basic. Singapura tidak dapat akses sama sekali karena sudah menggunakan Spectrelink
Indonesia dapat keistimewaan dalam Link 16. 2014 dimana Link 16 dan NCW masih wacana kita dapat akses source code meskipun masih basic tapi begitu Link 16 resmi jadi tactical datalink TNI AU dan diproyeksikan sebagai tactical datalink TNI AL dan national datalink TNI kita naik status ke akses prime. Malaysia dan Singapura tidak dapat kemewahan tersebut karena sudah memilih yang lain
apa ada artikelnya yg menyebut indo mendapat akses tier prime? gw penasaran sumpah
Bukan artikel tapi omongan langsung dari teman-teman TNI AU. Akses tier Prime setara anggota NATO
“Bukan artikel tapi omongan langsung dari teman-teman TNI AU.”
Yg ngomong siapa bung.? Yg jaga pintu masuk lanud TNI AU kah.?…..hehehehe
Kalo ngibul jng tanggung2 bung, gas pooll aja….hehehe
No link = Hoax
Kalo dulu lapak sebelah ada grup fansboy aliran goib. Klo ente penganut aliran paham hoax ya bung….hehehehe
Salam pikiran cerdas
tidak masalah, biarkan saja, yang penting isi komentarnya
Silahkan ngaku anak pejabat, ngaku anak orang penting, teman si A, teman si Z , silahkan tidak ngaruh sama sekali.
yang kita komentari adalah isi tulisannya.
meskipun dipasang data-link-16, namun percuma, karena perangkat yang terhubung harus ada ijin dari pabrikan dan juga butuh source code yang diberikan dari pabrikan juga agar perangkat bisa terkoneksi.
Tambah sulit. Bicara integrasi alutsista Rusia ke Link 16 lebih ribet jika dibandingkan Link Y maupun Spectrelink. Apalagi jika varian Link 16 yang lebih baru seperti Phase IV & V karena adanya perubahan teknologi yang cukup banyak terutama interface, hardware dan protokol
Komentar saya di artikel tentang Mistral tetral yang isinya TACCOM, TARCAN, SEASMO, HIASMO dll itu sekilas dari modul Lemhanas. NCW & Link16 sudah masuk kurikulum Lemhanas.
Proses yang terjadi di TNI umumnya dan TNI AU khususnya yang saya pernah komentar di artikel tersebut sudah menunjukkan kita semakin mendekat ke USA. Silakan fansboy Rusia teriak dan koar dengan berbagai alasan tapi realita dan proses yang kini berjalan membuktikan sebaliknya. Masa depan alutsista impian fansboy Rusia untuk dibeli TNI sudah semakin suram
Tidak usah menjustifikasi begitu.
Produk Rusia memiliki ruangnya sendiri di lingkungan TNI.
Marinir doang. Bicara SAM cuma kelas manpads Igla
Kok bernafsu sekali ya ngibulnya ….hehehe
Realita yg mana yg membuktikan sebaliknya.? Kalo opini pribadi mendingan akuin saja. Jng mengatas namakan Institusi bung…..hehehe
Biat para fansboy disini gak disesatkan dng opini2 liar ente….hehehe
Salam opini liar bung….hehehehe
So what kalau marinir?
Mau kalian pandang sebelah mata, gitu?
Baik AD maupun marinir hanya boleh punya arhanud dengan jangkauan MAKSIMAL 25 kilometer.
Sedangkan PASKHAS boleh pegang hanud dengan jangkauan LEBIH DARI 25 kilometer.
Udah, pokoke data link-16 bakal kita pakai.
Alutsista dari Rusia bakal buta dan akan dijadikan skadron agressor sebagai lawan berlatih IFX, F35, dan F16.
Jadi semua harus ngikutin itung-itungan imajinasimu, gitu?
vietnam & filipina tambah kalangkabut
Produk asli selalu lebih baik dari produk tiruan, dan dimana-mana pembuat produk tiruan selalu membela diri dan cari-cari alasan. Tidak dulu, tidak sekarang.
Yang kw sudah lebih unggul avionik dan radar. Tuh yang asli kemampuan BVR super kacrut karena flaw design. India malah beralih ke Israel. Vietnam juga ada wacana Derby dan Delilah buat Sukhoi mereka
Kematangan engineering itu tidak mudah.
Orang yg terlibat design bisa memahami hal ini.
Saya rasa J11D masih belum sematang SU 35 dalam detail engineering.
yup benar sekali, kelihatannya sudah kelihatan perbedaannya versi ekspor dari Rusia, sehingga banyak pembeli sangat kecewa.
sama seperti ketika Su-35 terjun ke medan tempur Suriah, ternyata banyak sekali ditemukan kelemahannya.
Battle proven memang tidak bisa bohong. saya lebih suka F-16 karena sangat battle proven
Keunggulan Su35 sudah sangat jelas AL41 dengan daya dorong jauh lebih kuat dibandingkan AL31. Alhasil SU35 memiliki T/W ratio, climb rate, akselerasi dan super manuverability. Didukung bahwa Su35 sudah mendapat perbaikan aerodinamika yang membuat Su35 bisa super cruise
Su 35 pas di suriah emg kelemahannya apa om?? jelas F16 battle proven soalnya paman sam kan warmongering country. ikut perang terus.. walaupun itu bukan urusan negaranya
Rusia sendiri yang bilang begitu, silahkan di cari artikelnya sekitar tahun 2017, Salah satunya ketidak presisian senjata ketika melakukan serang darat dan penguncian multiple target darat yang dirasa kurang.
Setahu saya penggunaan Su 35 di suriah selain sebagai ajang ‘marketing’ pespur tsb, jg sbg uji sistem persenjataanya. Jadi menurut gw klo emg ada kekurangan wajar, biar nnti teknisi mereka bisa menyempurnakan produk kedepannya. Bukankah F35 jg seperti itu toh? Banyak malfungsi saat uji coba, tpi tetap dilakukan penyempurnaan
Jadi sesuai dengan komentar saya “Battle proven memang tidak bisa bohong”.
semakin sering senjata itu dipakai ke medan sesungguhnya, semakin sempurnalah senjata itu.
dalam hal ini menurut saya F-16 lah yang paling battle proven di jaman ini
Punya TNI AU kapan ya datang?
kemungkinan tanggal 29 Agustus 2019
Positif datang, tapi mungkin disamarkan sebagai Su-30 yang selesai di-overhaul.
Buat apa disamarkan ?
Disamarkan?
Elite negeri ini masih tengok kiri-kanan kalau sudah urusan serempet-menyerempet, jangan bandingkan dengan Es Degan.
Tapi rencana finalnya lihat saja nanti.
Bertahap….Agustus yang dikirim…roda dan dongkraknya dulu…..
Bukannya bahan bakarnya dulu?
Dikirimi kalender & obat tidur nya dulu, biar bisa ngayal & bobok sambil mimpi
Dikirim bautnya dulu satu per satu.
Yang bulan Agustus ataupun Oktober cuma demo Su35 milik AU Rusia tapi dengan stiker TNI AU. Uang muka saja belum bayar. Negosiasi tentang komoditas imbal beli juga belum tuntas. Masih lama
Cina Bakal Akuisisi (Lagi) Armada Jet Tempur Sukhoi Su-35, Ini Alasannya kawan sekaligus kompetitor di blok negara komunis & order Su-35 akan menyelamatkan industri pertahanan Rusia yang terpuruk
Terpuruk karena sejak sanksi perdagangan yaitu kenaikan pajak komponen militer bikin senjata Rusia naik tajam yang bikin calon konsumen berpaling termasuk juga Indonesia
Artinya simpel Su35 versi reverse engineering dengan awalan J yang bakalan dipake Cina. Membeli dari Rusia kemungkinan dalam jumlah yang tidak jauh berbeda dengan batch sebelumnya karena harga alutsista Rusia yang sekarang sudah diluar nalar
Bisa jadi. Tadi tampaknya untuk batch 2 bisa jauh lebih banyak daripada batch sebelumnya. Tapi selanjutnya baru muncul J series dengan basis Su35 dengan jumlah yang jauh lebih besar. Rusia bakal dapat kontrak gede tapi cuma mesin doang
Duet @faris dan @distanata perlu diacungin jempol sebagai penebar hoax yg manjur. Dikuatkan dng embel2 sumber dari anggota TNI AU (yg jaga pos masuk)….hehehehe
Kuta tunggu saja episode hoax selanjutnya dari duet maut ini…..hehehehe
Ruskye udah baca belum rilis dari web tni tentang pelaksanaan kegiatan CCIB di Hawaii ?
Kalo gue bilang jumlah ideal pesawat AD kita nantinya bakal lebih banyak lebih dari 2,5 kali dari jumlah ideal pesawat AU kita, elu pasti juga nggak percaya khan?
bung Ntung Phd
Tergantung…….hehehe
Artinya tergantung jenis pesawat apa yg dimaksud. Asal jng ente giring opini fansboy dng opini liar ente tanpa dasar spt biasa.
Masih ingat perdebatan kita tentang anggaran 2016 yg ente plesetkan dng pengadaan ratusan kapal.? Atau ente masih bersikukuh dng pendapat pepesan kosong itu.?
Saya lebih suka komentar yg menyatakan itu opini pribadi, bukan dng ngibul punya teman dekat di TNI lah buat meyakinkan fansboy. Mendingan sekalian ngarang roman picisan…..hehehehe