Meski sebatas prototipe, namun penampilan ranpur Pindad Badak 6×6 dengan dummy kanon Rheinmetall Skyranger 30 pada Indo Defence 2022, telah menarik perhatian banyak kalangan, pasalnya secara konsep kanon reaksi cepat untuk SHORAD (Short Range Air Defence) tersebut ideal untuk dipasang pada ranpur 6×6 produksi dalam negeri. Serupa tapi tidak sama, rupanya konsep integrasi Skyranger 30 pada Badak 6×6 telah dilirik oleh angkatan bersenjata Austria. (more…)
Tibanya kapal penyapu ranjau KRI Pulau Fani 731 dan KRI Pulau Fanildo 732 (Frankenthal class) dari Jerman, rupanya juga membawa jenis persenjataan baru bagi TNI AL, yakni kanon pada haluan yang mengadopsi Oerlikon Searanger 20 yang merupakan remote controlled gun station produksi Rheinmetall Defence. (more…)
Frigat Jose Rizal Class – BRP Jose Rizal dan BRP Antonio Luna, buatan Hyundai Heavy Industries adalah flagship bagi Angkatan Laut Filipina. Mengadopsi desain semi stealth, Jose Rizal class dibekali dengan sistem senjata yang tercanggih untuk kelas kapal perang Filipina, termasuk rudal anti kapal, rudal hanud jarak pendek (Mistral) dan helikopter anti kapal selam. Namun, ada yang kurang, Jose Rizal class belum dibekali kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS). (more…)
Sejak tahun 2020, dua ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) roda rantai berkompetisi dalam program Land 400 Phase 3 yang digelar Departemen Pertahanan Australia. Dengan target untuk menggantikan posisi ranpur M113 yang telah uzur, Lynx KF41 buatan Rheinmetall Defence (Jerman) dan Redback buatan Hanwha Defence (Korea Selatan) bertarung dalam fase pengujian untuk memenangkan tender pengadaan IFV untuk Angkatan Darat Australia yang nilainya mencapai Aus$18,1 miliar atau setara 11,1 miliar euro. (more…)
Bila sebagian kapal kombatan TNI AL mengadopsi sistem anti rudal produksi Terma dari Denmark, maka tetangga di selatan Indonesia juga menerapkan teknologi anti rudal yang serupa. Namun, Angkatan Laut Australia memilih solusi dari Rheinmetall, Jerman, guna memberikan proteksi armada kapal perangnya dari rudal anti kapal dan rudal berpemandu laser. (more…)
Keberadaan ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) Puma ibarat buah simalakama bagi militer Jerman yang tengah menggenjot tingkat kesiapan tempurnya. Di satu sisi, ranpur penerus IFV Marder ini telah menorehkan noda pada citra kualitas kendaraan tempur produksi Jerman. Sementara pada sisi lain, Puma yang tersedia dalam layanan operasional jumlahnya masih cukup banyak. (more…)
Meski kondang sebagai manufaktur Main Battle Tank (MBT) dan sistem pertahanan udara. Namun, Rheinmetall dari Jerman sejatinya juga memproduksi drone, lebih tepatnya drone intai yang diberi label Luna – Luna UAS dan Luna NG. Dan seiring perubahan lanskap pertahanan di Eropa, Rheinmetall kini tengah mengembangkan Luna sebagai drone kombatan (UCAV) yang dapat melakukan serangan ke posisi lawan. (more…)
Citra keandalan ranpur lapis baja produksi Negeri Bavaria telah ternoda, yakni setelah Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan tidak akan melanjutkan pembelian ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) Puma produksi Projekt System Management GmbH. Alasan penghentian pesanan Puma disebabkan 18 unit ranpur Puma mengalami ‘mogok’ setelah masalah teknis yang serius selama latihan. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan Rheinmetall, manufaktur asal Jerman ini namanya sangat mendunia sebagai pemasok alutisista kelas berat berkualitas tinggi, sebut saja mulai dari Main Battle Tank sampai kanon reaksi cepat, identik sebagai produksi Rheinmetall. Namun, tahukah Anda, Rheinmetall ternyata juga memproduksi helm, tentu bukan helm motor. (more…)
Meski beritanya sempat ‘ditutupi’ ke negara mana akan dikirim, menurut informasi yang diterbitkan oleh situs surat kabar Jerman “Handelsblatt” pada 9 Desember 2022, menyebutkan pesanan dua sistem kanon hanud swagerak (self propelled) Skynex yang diumumkan oleh perusahaan Jerman Rheinmetall Defence adalah untuk Ukraina. (more…)