Austria Integrasikan Turret Rheinmetall Skyranger 30 di Ranpur Pandur 6×6
Meski sebatas prototipe, namun penampilan ranpur Pindad Badak 6×6 dengan dummy kanon Rheinmetall Skyranger 30 pada Indo Defence 2022, telah menarik perhatian banyak kalangan, pasalnya secara konsep kanon reaksi cepat untuk SHORAD (Short Range Air Defence) tersebut ideal untuk dipasang pada ranpur 6×6 produksi dalam negeri. Serupa tapi tidak sama, rupanya konsep integrasi Skyranger 30 pada Badak 6×6 telah dilirik oleh angkatan bersenjata Austria.
Baca juga: Pandur II 6×6 – Jadi Pilihan Pengadaan Alutsista TNI AD di Tahun 2017
Dikutip Der Standard (23/2/2024), pada hari Senin lalu, Kementerian Pertahanan Austria mengumumkan kontrak pengadaan 36 unit Skyranger 30 yang akan dipasang pada ranpur Pandur Evolution 6×6, dengan jadwal pengiriman mulai tahun 2026.
Skyranger 30 dengan bobot turret 2,5 ton, idealnya dikawinkan dengan sasis Pandur 8×8 – seperti yang diakuisisi TNI AD. Namun, sikap angkatan bersenjata Austria tidak mau membeli Pandur 8×8 produksi General Dynamics European Land Systems (GDELS). Keputusan Austria justru menambah pesanan Pandur 6×6 sebanyak 225 unit.
Lantaran dipasang pada ranpur yang lebih kecil (Pandur 6×6 -red), maka pihak Rheinmetall perlu melakukan modifikasi agar turret Skyranger 30 dapat beroperasi dengan optimal di Pandur 6×6. Bobot turrret (kubah) Rheinmetall Skyranger 30 harus lebih ringan dari satu ton jika ingin dipasang pada Pandur 6×6.
Untuk itu, pengurangan bobot pada turret Skyranger 30 dicapai dengan menggunakan bahan karbon sebagai pengganti baja pada pelindung termal laras, mengoptimalkan sistem radar, dan melepas pelat baja. Turret Skyranger 30 untuk 36 unit Pandur Evolution 6×6 Austria, dikembangkan di Swiss bersama dengan angkatan bersenjata Austria.
Kombinsi senjata pada turret Skyranger 30 terdiri dari dua rudal hanud Mistral dan kanon Oerlikon Revolver Gun KCE-ABM kaliber 30 mm, plus terdapat sekitar 300 butir amunisi AHEAD, dan berat keseluruhan turret berada di bawah 3 ton. Performa fire power kanon kaliber 35 mm ini pun relatif sama, yakni mengandalkan kecepatan tembak 1.000 proyektil per menit dengan jarak tembak sampai 4.000 meter.
Pada kubah new Skyranger sudah dibekali radar AESA (Active Electronically Scanned Array), Infrared scanner dan senapan mesin coaxial. Dengan racikan sistem senjata tersebut, Skyranger 30 diklaim dapat secara efektif untuk menghadapi serangan drone kamikaze. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
GlobalEye: Sistem Radar AEW&C Multimode dengan Extended Range dari Saab
18 Comments | Feb 16, 2016
-
Israel Diam-diam Pasok Citra Satelit dan Informasi Seputar Drone Buatan Iran ke Ukraina
2 Comments | Oct 16, 2022
-
Helikopter NAS 332 Super Puma TNI AU Dilengkapi “Door Gun” Vektor SS-77 Kaliber 7,62mm
1 Comment | Dec 16, 2022
-
Cloud Shadow dan Wind Shadow – Drone Jet HALE Bertampang Serupa Tapi Beda Peran
15 Comments | Aug 10, 2020
Die Nachrichten……..
https://youtu.be/o81ZrPB4DCk?si=SzBdOuUKHwn6YZgs