DEFA 554 30mm – Kanon Internal di Mirage 2000-5, Bukan Senjata ‘Baru’ Bagi TNI AU
|Pengadaan 12 unit Mirage 2000-5 dari Qatar oleh Kementerian Pertahanan RI untuk kebutuhan mengisi gap jet tempur TNI AU, dipercaya juga akan mencakup paket persenjataan. Meski belum diketahui jenis paket persenjataan yang akan diboyong, namun dipastikan akan mencakup kanon DEFA 554 kaliber 30 mm.
Baca juga: Thales RDY-2 – Radar Pulse-Doppler Multimode di Mirage 2000-5, Baru Bagi TNI AU
Adopsi kanon DEFA 554 melekat sebagai senjata internal (organik) pada Mirage 2000 series. Yang artinya ada dalam paket pengadaan pesawat secara utuh. Kanon DEFA (Direction des Études et Fabrications d’Armement) adalah keluarga kanon revolver pesawat buatan Perancis yang menembakkan amunisi standar NATO kaliber 30 mm.
Kanon DEFA bukan nama baru di lingkup TNI AU, pasalnya kanon ini menjadi kelengkapan sebagai senjata internal pada jet tempur taktis A-4 Skyhawk. Varian yang digunakan pada A-4 Skyhawk adalah DEFA 550. Meski A-4 Skyhawk telah dipensiunkan oleh TNI AU, namun, kanon DEFA masih terus dioptimalkan, salah satunya DEFA 550 dipersiapkan sebagai kanon yang akan dipasang pada CN-235 220 Gunship oleh PT Dirgantara Indonesia.
Sementara varian yang digunakan pada jet tempur Mirage 2000 adalah DEFA 554, dimana setiap jet tempur Mirage 2000 dilengkapi dua pucuk kanon DEFA 554. Tapi perlu dicatat, bahwa kanon DEFA 554 hanya ada pada Mirage 2000 single seater (kursi tunggal), sementara Mirage 2000 tandem seat tidak dilengkapi kanon internal.
Versi tandem seat, yang juga dikenal sebagai Mirage 2000B, adalah varian pelatihan dari pesawat tersebut. Fokus utama dari varian ini adalah untuk pelatihan dan pelaksanaan misi tempur berbasis rangkaian sistem avionik dan komputasi.
Kanon DEFA 554 di Mirage 2000 mempunyai panjang keseluruhan 1,66 meter dan bobot kanon tanpa munisi adalah 85 kg. DEFA dibangun dari basis kanon buatan Jerman MG-213C, kanon ini bekerja dengan gas operated lewat mekanisme five chamber revolver.
Munisi yang digunakan mengacu pada standar 30 × 113 mm NATO. Tentang daya gempur, jarak tembak efektif untuk target udara adalah sekitar 2.000 hingga 3.000 meter, sementara untuk target darat jarak efektifnya bisa mencapai 4.000 hingga 6.000 meter. Sementara, untuk kecepatan tembaknya dipatok 1.100 munisi per menit (low) dan 1.800 munisi per menit (high), dan kecepatan luncur proyektil mencapai 765 -815 meter per detik.
Baca juga: Mengenal DEFA 550 30mm, Bakal Jadi Senjata Andalan di CN-235 220 Gunship
Konfigurasi kanon DEFA 554 pada Mirage 2000 ada dua pucuk, lokasinya persisi di bawah air intake. Setiap kanon DEFA 554 memiliki munisi yang dimuat dalam sebuah drum, yang berada di dalam badan pesawat.Kapasitas standar drum munisi DEFA 554 adalah sekitar 125 hingga 150 peluru per drum. Dengan adanya dua kanon, kapasitas total amunisi Mirage 2000 untuk kanon DEFA 554 dapat mencapai sekitar 250 hingga 300 peluru dalam sekali terbang. (Gilang Perdana)
Emang udah liat kontrak upgrade rudal bawaan Mirage Qatar……@iwan pasir 🤔
Apa cuma kira-kira…..
@Jerinx, bhaahaahaaa…
Ya ancaman PLA laah, mosok gak paham, Liaoning dkk yg dikhawatirkan, karena pespur langsung dari daratan China jauuuh, paling bombernya yg mundar mandir ngebom,
Masalahnya kan PLA bisa ngebom tapi gak bisa mendarat kalou gak dari kaprang, itulah gunanya Mirage dibeli buat hantem Liaoning dkk, waloupun mustahil menang lawan PLA, seperti Ukro vs Ruskie, paling enggak ada perlawanan lah, beberapa kaprang PLA nyungsep kena Exocet atau Brahmos stroonkbingiiits dari pantai,
Soal F16, kan udah dijawab doi minus Exocet,
Soal rudal Mirage kadaluarsa, itulah gunanya harga pembelian yg mehong, pasti sudah di upgrade semua, mustahil menhan gak paham, semua sudah dikaji, jangan pesimis, karena barang sudah dibeli, gak mungkin dibatalkan, kalou ada soal ada yg aneh, itu urusan yg berkuasa di 2024…hhh
@iwan pasir
Belum menjawab pertanyaannya……🙄
@Jerinx, Mirage dibeli buat jaga IKN di Kalimantan sebelum Rafale datang, ancaman bukan dari tetangga perbatasan yg kecil2, tapi dari negara agresor besar, dan pasti itu dari laut karena jauh, kecil kemungkinan diserang pespur musuh, pasti pakai kaprang & ks.
Maka dibeli lah Mirage yg bisa gotong Exocet, kebetulan stok Exocet Qatar lumayan banyak,
F16 & Shukoi cuma pencegat udara, F16 minus Exocet, sementara Shukoi cuma dikit rudal anti kapalnya, di embargo lagi…hhh
@iwan pasir
Lantas yg diprediksikan sbg lawan negara mana bang…..?
Secara teknologi (radar, mission computer dan avionik nya) Mirage sudah tertinggal dari F-16 MLU….apalagi kalo dibandingkan dg pespur aussy, Singapura atau cina
Jangan lupa rudal-rudal bawaan Mirage Qatar seumur dg pespurnya…..padahal umur rudal 10-15 tahun lantaran seeker, telemetri dan warhead ada kadaluarsa nya
Sudah benar itu ambil Mirage, posisi lanud di Kalimantan, jaga IKN dari serangan laut kaprang lawan, maka AM39 adalah andalannya, karena Kalimantan jauh jaraknya dari negara agresor untuk diserang pake pespur, pasti pake kaprang
rencananya pangkalan mirage indonesia nanti ada di mana ya?
Kalo Mirage tidak dipakai lagi lumayanlah kanonnya bisa digunakan untuk bantu pertahanan pantai.